Cintaku 22

3.7K 241 1
                                    

Aku duduk disamping Ali,menyandarkan tubuhku disofa dengan melipat tanganku didepan dada sambil menghembuskan nafas perlahan agar sesak didadaku sedikit berkurang & aku berharap bisa mengontrol emosiku
Aku melihat kesamping,memandang Ali yang masih menunduk dengan tubuh yang terlihat tegang. Aku beralih melihat kearah Mela lagi yang duduk tepat dihadapanku,terlihat tenang tapi tangannya meremas ujung bajunya.

Aku menarik nafasku lagi & menghembuskannya perlahan,aku memegang dadaku & memejamkan mataku yang terasa panas ingin menangis rasanya namun aku tahan karena apapun yang akan aku dengar,walau itu sakit akan aku terima asalkan aku mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang ada difikiranku bahkan dengan kebetulan kebetulan yang janggal menurutku"jujur padaku ada hubungan apa kalian?"tanyaku setelah berdiam beberapa saat  kemudian berdiri dari dudukku karena tidak tidak bisa mengontrol emosiku yang dimana dada ini terlalu sesak untuk aku tahan.

Ali & Mela yang sedari tadi diam,tak berani menatapku,kini menatapku dengan kaget dengan tatapan yang sulit diartikan dari mereka.

"Maksud lo apa sih Prill?"tanya Mela masih terlihat tenang namun wajahnya terlihat jelas kalau dia terkejut dengan pertanyaanku.

"Gue nanya kalian ada hubungan apa?"sentakku lagi dengan emosi.

"Apa sih maksud kamu sayang?"tanya Ali mendongak kearahku berdiri sambil memegang tanganku

"Jangan pura pura gak tau,sekarang jelasin semuanya apa yang kalian tutupin dari aku?"

"Sayang,aku gak ngerti maksud kamu?"

"Siapa Lingga? & lo Mela,kenapa Ali selalu terlihat baik dimata lo?"

Tiba tiba Okta & Reya keluar kamar & menghampiri kami diruang tamu diikuti bunda,mungkin karena mereka mendengar teriakanku.

"Prilly jangan teriak seperti itu dong,sudah malam ini"ucap bunda yang langsung menghampiriku.

"Iya ini kenapa sih. Lo kenapa juga Prill teriak teriak?"tanya Reya bingung.

"Tunggu dulu sayang,kamu jangan emosi dulu. Kita bicarain baik baik" ucap Ali sambil memegang tanganku namun dengan cepat aku tepis

"Ayo ngomong,jelasin semuanya"ujarku tanpa melihat kearah Ali &bergeser kesamping untuk menjauh darinya.

"Prilly,sabar dong. Kamu gak boleh emosi seperti ini"ucap bunda melihatku masih emosi.

"Bunda tolong,Prilly cuma ingin kejujuran aja"

"Tapi tidak dengan cara seperti ini Prilly"

Mendengar ucapan bunda,aku duduk kembali disofa kemudian menutup wajahku dengan kedua tanganku. Aku menangis karena sesak yang sedari tadi aku tahan sekarang makin sesak sehingga aku tidak bisa menahannya lagi. Dengan cepat Reya menghampiriku & memelukku dari samping sambil mengusap lenganku.

"Selesaikan masalah kalian baik baik & Prilly jangan teriak teriak seperti ini" ucap bunda lagi sambil berlalu masuk kedalam kamar.

"Baiklah aku akan jujur sama kamu tapi tolong kita bicara baik baik & jangan ada emosi"ucap Ali setelah diam beberap saat karena terkejut melihat Prilly yang sangat emosi.

"Jujur apa Li,lo mau jujur apa?"tanya Mela langsung berdiri dari duduknya ikut terlihat emosi

"Lo kalau gak mau bilang biar gue yang bilang. Lo cukup diem & denger aja dari pada terjadi salah paham antara gue sama Prilly"

"Lo takut antara lo sama Prilly salah paham tapi lo mau ngancurin persahabatan gue sama Prilly"

"Mela justru dengan lo diem. Lo yang bakal ngancurin persahabatan kita"

CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang