Cintaku 24

3.4K 258 5
                                    

Pasca seminggu Ali operasi aku mendapat kabar kalau Ali sudah siuman & sudah dipindahkan keruang perawatan juga.  Sepulang kerja aku bersama Reya & Okta pergi kerumah sakit untuk menjenguk Ali karena disaat Ali tidak sadarkan diri aku selalu disampingnya,sekarang saat dia sudah sadar aku ingin menemaninya & meminta maaf padanya akan sikapku kemarin bahkan aku sangat rindu senyum & canda tawanya.
Memasuki rumah sakit,berjalan dilorong rumah sakit aku sedikit berlari kecil membuat Reya & Okta memarahiku karena tertinggal dibelakang namun aku sudah tidak sabar untuk melepas rasa rinduku pada Ali,aku ingin memeluknya kembali.
Debaran jantungku berdetak tak biasa ketika berjalan sepanjang lorong rumah sakit menuju kamar rawat Ali,dengan senyum yang tak lepas dari wajahku karena begitu bahagia mendengar Ali sudah siuman.

Sesampainya didepan kamar rawat Ali,aku memegang knop pintu & menghembuskan nafas perlahan mencoba menetralkan detak jantungku yang berdetak cepat membuat nafasku naik turun karenanya. Saat pintu kubuka,aku melihat punggung seorang wanita yang sangat aku kenal sedang asyik mengobrol dengan Ali & sesekali bercanda dengan Ali sehingga Ali tidak menyadari kalau aku & teman temanku datang. Melihat dia terlihat bahagia bersama wanita itu hatiku menjadi sakit,dadaku terasa sesak,jantungku terasa berhenti berdetak yang tadi berdetak cepat karena bahagia ingin bertemu dengan kekasihku namun sekarang nafasku sudah tersengal karena menahan sesak ini & air mataku sudah menggantung dipelupuk mataku mendesak ingin keluar ketika melihat Ali begitu bahagi

"Ehem ... "Suara deheman dari Reya menyadarkan keterpakuanku yang masih setia berdiri didepan pintu kamar Ali,yang sedang melihat Ali ngobrol dengan wanita itu & menyadarakan Ali serta wanita itu yang sedang asyik mengobrol.

Ali melihat kearahku dengan raut muka berubah & sulit diartikan,tidak berapa lama selang wanita itu menengok kebelakang,melihatku terkejut lalu menunduk & beranjak berdiri menjauhi bangkar Ali.

"Hai,ayo masuk"ujar Ali terlihat kikuk namun masih dengan senyum yang indah.

Kami bertiga masuk kedalam kamar Ali. Aku menuju bangkar Ali & menghampirinya yang lagi duduk bersandar dikepala bangkar dengan aku yang menoleh sekilas kearah Mela yang beralih duduk disofa dengan terus menunduk dengan ditatap oleh Reya.
Untuk sementara aku tidak memperdulikan Mela yang berada diruangan ini,aku tersenyum kearah Ali lalu membelai wajahnya yang masih terhias senyum indah.

"Syukur lah kamu sudah siuman"ucapku dengan suara bergetar menahan tangis.

"Iya. Kan karena kamu yang selalu nungguin aku. Tapi saat aku siuman kamunya gak ada"ucapnya lembut masih dengan senyumnya yang menawan.

"Iya karena akukan harus kerja"ucapku bergetar dengan masih menahan tangisku,walau aku tidak kuat lagi menahan sesak ini namun aku berusaha menahannya.

Ali mengalihkan pandangannya pada ketiga sahabatku"Cewek cewek boleh gak kalau gue ngomong sebentar sama Prilly berdua"ucap Ali berbicara pada Mela,Reya & Okta.

"Baiklah kalau begitu. Kita kita tunggu diluar"jawab Reya beranjak dari tempat duduk & berjalan keluar kamar rawat Ali diiringi dengan Okta serta Mela yang melihat kearah kami sekilas & tersenyum.

Aku yang melihat kearah Ali,melihat Ali yang tersenyum kearah pintu seiring hilangnya punggung Mela,melihat sikap Ali seperti itu terhadap Mela hatiku bertambah sakit & tanpa diduga air mataku mengalir keluar membasahi pipiku,aku tidak bisa lagi menahan semuanya. Sesak didadaku tidak bisa aku tahan lagi sehingga air mataku mendesak keluar. Aku menundukkan wajahku agar Ali tidak melihatku menangis.

Ali yang sudah memalingkan wajahnya kearahku mengangkat daguku dengan jarinya sehingga membuatku mendongak menatapnya yang juga sedang menatapku,air mataku masih mengalir diwajahku tanpa henti. Sesak didadaku tidak bisa aku tahan & juga aku luapkan,yang aku bisa sekarang hanya menangis dalam diam dengan ditatap oleh Ali.

CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang