Chaper 2

2.5K 289 10
                                    


"Apa sayang?"

Jungkook tersenyum, mendekatkan tubuhnya pada Eunha sampai membuat perempuan itu mundur guna menghindari Jungkook, sampai akhirnya punggung Eunha bertemu dengan penyangga sofa, tersudut disana.

"Se-setidaknya aku lebih suci darimu. Hanya Taehyung saja sedangkan kau? Selalu mengumbar pesona sok tampanmu pada semua gadis di kampus. Menjijikkan." Ujar Eunha.

"Menjijikkan, namun kau sudah jatuh kedalam pesonaku sayang."

Ujar Jungkook, semakin mendekat dan tak dapat dipungkiri jika wajah mereka ikut mendekat.

"Jatuh kedalam pesonamu? Yang benar saja."

Eunha ingin menghindar, namun gagal saat Jungkook sudah lebih dulu menghentikan pergerakannya dengan sebuah ciuman lembut. Jantung Eunha sontak berdetak cepat dan ciuman tiba-tiba ini jujur membuatnya gelagapan.

Jungkook tersenyum sekilas sebelum melepaskan ciuman mereka, mengusap pipi Eunha lembut.

"Lihat bukan? Hal menjijikkan itu dengan senang hati kau terima, bahkan kau tak mempunyai tenaga untuk menghentikanku." Bisik Jungkook.

"Jika kau tak jatuh kedalam pesonaku maka kejadian malam itu tak akan ada. Kau yang pasrah menerimaku membuat kejadian itu terjadi." Kembali Jungkook berbisik.

Eunha membuka matanya dan langsung di hadapkan oleh tatapan lekat Jungkook. Eunha ingin berteriak, namun sadar jika ucapan Jungkook benar adanya.

"Setidaknya Taehyung lebih baik darimu, tak pernah mencuri ciumanku dan selalu mengerti aku. Bukannya kau yang hanya bisa mendesakku untuk berhenti dari teater dan terus bermesraan dengan gadis di kampus. Setidaknya Taehyung lebih baik darimu!"

Eunha mendorong dada Jungkook, membuat Jungkook hampir terjerembab kebelakang.

Mereka terdiam untuk beberapa saat sebelum Jungkook membenarkan posisi duduknya.

"Kau... baru saja memujinya?" Tanya Jungkook.

"Dia memang pantas dipuji. Tak egois sepertimu. Tak pemarah sepertimu yang setiap hari hanya membentakku." Jawab Eunha.

Kini Jungkook yang mengepalkan tangannya.

"Baik! Di matamu aku memang bajingan, Taehyung itu yang pahlawan, jadi kau mau apa?"

Tanya Jungkook, menatap Eunha tajam.

"Aku mau berpisah darimu."

Jawab Eunha tanpa sadar. Membuat Jungkook kembali terdiam. Eunha yang baru menyadari ucapannya ikut terdiam, merutuki dalam hati atas ucapan lancangnya tadi.

"Berpisah?" Tanya Jungkook.

"Kau kira aku tak bisa mengabulkannya?"

Tanya lelaki itu seraya mulai berdiri.

"Membosankan hidup denganmu. Lebih baik aku keluar saja."

Jungkook melangkah, kembali mendekati pintu apartemen.

"Kau kira aku tak bosan tinggal denganmu? Aku tak sudi!"

Teriak Eunha seraya bangkit dari duduk, menatap punggung Jungkook namun lelaki itu tak perduli, tetap berjalan sampai menghilang di balik pintu.

"Aish!" Geram Eunha frustasi.

***

#YujuApart

"Yuju-ah! Yuju-ah!"

Eunha mengetuk kasar pintu apartemen Yuju terus-menerus, membuat suara gaduh di sepanjang koridor dan tak lama Yuju membuka pintunya.

"Kau ingin merusak pintuku?"

Tanya Yuju marah.

"Aku tak perduli."

Eunha tanpa kata segera masuk, meninggalkan Yuju di ambang pintu.

"YA! Aish!"

Yuju segera menutup pintunya dan menyusul Eunha, menghampiri perempuan itu yang sudah duduk tenang di sofanya, menikmati tontonan dengan susu coklat hangat yang belum Yuju sentuh.

"Ya Tuhan."

Yuju memijat pelipisnya sekilas sebelum duduk di samping Eunha.

"Bertengkar lagi dengan suamimu?" Tanya Yuju.

"Dia bukan suamiku lagi. Kami sudah berpisah." Jawab Eunha sekenanya.

"Hah!" Yuju menatap Eunha kaget.

"Tapi tak bercerai bukan? Ayolah. Kalian terus melakukan hal konyol ini sepanjang waktu." Ujar Yuju frustasi.

Eunha terdiam, namun sesaat kemudian meneguk kasar susu coklat itu hingga tandas.

"Aku mau tidur." Eunha beranjak, segera melangkah menuju kamar Yuju.

"Ya! Bahkan aku belum mengizinkanmu. YA!" Yuju berteriak namun Eunha tetap saja masuk ke kamar, malah membanting pintu itu kencang.

"Yaish!" Yuju mengerang frustasi. "Jika sedang bertengkar begini aku dan Jimin yang jadi korban." Ujarnya.

***

#JiminApart

Tak beda halnya dengan apartemen Jimin yang pintunya akan segera roboh, jika saja jimin terlamabat membuka pintu untuk seseorang yang mengetuknya tanpa perasaan sama sekali *poorpintu :"v

"Hyung! Hyung! Buka pintunya."

Jungkook mengetuk pintu apartemen itu kasar seraya berteriak, tak memperdulikan tatapan tetangga Jimin yang kebetulan melintas disana.

"YA! Ini bukan hutan."

Jimin yang membuka pintu segera menjawab.

"Aku tak perduli."

Jungkook mendorong tubuh Jimin agar dirinya bisa melangkah, masuk tanpa dipersilahkan.

"Aish~" Jimin mengusap wajahnya sebelum menutup pintu dan bergerak cepat menghampiri lelaki tak sopan tadi.

"Kenapa lagi? Bertengkar?" Jimin mendekati sofa dan duduk di samping Jungkook.

"Perempuan centil itu benar-benar menganggu pikiranku."

Jungkook menggeram, tangannya sudah terkepal sejak tadi.

"Kenapa? Apa lagi yang diperbuatnya?" Tanya Jimin.

"Dia..." Jungkookmenggantungkan kalimatnya sebentar. "Dia berciuman dengan Kim Taehyung di dramamusikal itu. Menjijikkan." Geram Jungkook




hahahahah~ cemburu yang keterlaluan untuk seorang JEON JUNGKOOK

pantaui terus work ku kkk~

jagan lupa Vomment cerita ini ;uuu;

JEALOUS (PRIVATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang