6. Your Laugh

2.5K 403 21
                                    

Happy reading guys~~

-***-

"Jeon Jungkook." Yeri memanggil pria itu yang berdiri pada jarak 100 meter darinya, sepanjang perjalanan entah mengapa yang ada di pikiranku hanya Jungkook, Jungkook dan Jungkook.

Apa ada yang salah dengan kepalanya kemarin? Apa ia terbentur sesuatu namun tak menyadarinya? Yeri berlari menghampiri Jungkook, karena ketika ia memanggil Jungkook tidak menoleh. Jangankan menoleh berhenti saja tidak.

Saat beberapa langkah tersusul olehnya, gadis itu meraih tangan besar Jungkook, membuat pria itu berhenti tanpa membalikkan badannya.

"Jeon Jungkook apa lenganmu sudah membaik?"

Dan kini Yeri baru sadar, bahwa Jungkook tak pernah sekalipun menggunakan kemeja berlengan pendek, ia selalu memakai lengan panjang.

'Apa untuk menutupi luka ditangannya?' pikir Yeri.

Fakta bahwa tangan Jungkook banyak terluka membuat Yeri khawatir setengah mati, ditambah ia melihat apa yang dilakukan Jungkook kemarin secara langsung, jujur itu membuatnya takut.

Jungkook hanya diam tak merespon, pria itu juga tidak membalikkan badannya. Namun yeri menyadari sesuatu. Orang-orang yang berada disekitarnya menatap gadis itu aneh sekaligus terkejut bahkan ada juga yang takut untuk meantap kearah mereka. Alasannya tentu karena Jeon Jungkook.

"Hey aku bertanya--"

Belum sempat Yeri menyelesaikan kalimatnya, Jungkook menarik tangannya kembali dengan sedikit kasar. "Dwaesseo." (Lupakan)

Tanpa mempedulikan Yeri, pria bermaraga Jeon itu melanjutkan perjalanannya menuju kelas dan Yeri mengikutinya dari belakang. Saat tiba dikelas Jungkook meletakkan tasnya dan tidur dengan headphone yang menutupi telinganya.

Ia benar-benar si anti bicara. Yeri tersenyum kecil. Gadis itu menatap Jungkook lekat-lekat, dalam pikirannya gadis itu selalu bertanya apakah ia bisa membantu pria ini diam-diam?

Jujur melihatnya seperti kemarin, membuat Yeri ingin membantu Jungkook semampu yang ia bisa.

Tapi sepanjang hari Yeri memikirkan ini dan ia merasa bahwa mengurus dirinya saja ia tak sanggup, apalagi jika ia menambah Jungkook dalam daftarnya. Anggap saja Yeri gila, membantu orang yang tidak meminta bantuan pada nya sekali pun.

Namun ia merasa ada yang janggal dalam hatinya.

Apa aku harus memulai dari Mingyu agar tahu apa yang harus kulakukan untuk melakukan sesuatu?

Tapi jika aku bertanya, apa Mingyu akan menjawabnya.

Disekolah ini hanya satu orang yang dekat dengan Jungkook dan itu Mingyu. Tidak mungkin kan Mingyu menolak orang yang ingin membantu temannya sendiri? Kebaikan tidak mungkin ditolak. Akan lebih baik jika Yeri mencoba dibandingkan berdiam diri dan gelisah sendiri seperti ini.

Triingg

Guru Nam memasuki kelas dengan setumpuk buku penuh rumus dan ia juga membawa tabel periodik.

Jung Jeran yang duduk didepan Kim Yeri langsung berbalik badan dan menyuruh Yeri mendekat. Saat Yeri mendekat Jeran membisikkan sesuatu, memang dasarnya ia tukang gosip jadi apapun pasti ia bicarakan meski itu tidak penting.

"Kau tahu?" Jeran membisikkan dua kata di teliga Yeri, rasanya geli tapi tetap ia tahan.

"Tahu apa?" Tanya Yeri mulai penasaran. Oh siapa yang tidak penasaran jika jerna berbisik dengan amat pelan ditambah dengan suaranya yang sedikit misterius.

Lost Mind [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang