54- Feeling again

340 43 13
                                    

HAI MAAF  GAIS AKU KELAMAAN :( 

BTW AKU GAMAU NGOMONG LAMA

* HAPPY READING *


Pagi-pagi sekali Gi Eun tersenyum lebar karena ia mendapati Jungkook yang tengah tertidur pulas di sofa ruang keluarganya. Wanita itu memandang wajah anaknya yang terlihat tampan meskipun sedang tertidur. Ia berjalan mendekat dan duduk didepan sofa. Di telusurinya satu-persatu wajah anaknya itu dari mata, hidung, dan ia baru menyadari bahwa anaknya telah beranjak dewasa.

Lihat postur wajahnya yang tegas, sangat mirip dengan suaminya ketika muda. Saat Jungkook bergerak dalam tidurnya, Gi Eun menjauhkan tangannya dari wajah Jungkook. Ia hanya tersenyum mendengar lenguhan yang keluar dari mulut Jungkook.

Meskipun ia heran mengapa Jungkook tertidur di sofa, bukan dikamarnya. Tetapi ia biarkan saja selama Jungkook masih tertidur dengan damai. Mendadak wajahnya berubah murung, Gi Eun sadar keadaan damai seperti ini tidak akan berlangsung lama. Cepat atau lambat suaminya akan pulang. Bagaimana jika mereka bertemu?

Tidak bisa di biarkan, ia harus segera menyuruh anaknya itu kembali ke Busan secepatnya. Ini sudah hari keempat setelah ia memohon pada temannya itu untuk menahan Hyunshik di Jepang. Sepertinya Joonyoung berhasil melakukannya. Namun tidak menutup kemungkinan hari ini Hynshik akan kembali.

Ponsel Gi Eun berdering di kantung celananya, ia segera meninggalkan Jungkook yang terusik karena suara ponselnya.

Diam-diam Jungkook membuka matanya, ia berjalan tanpa suara dan mengikuti kemana ibunya pergi. Sebenarnya ia sudah terbangun semenjak tangan Gi eun berada di wajahnya, tetapi ia tak mau ibunya tiba-tiba pergi saat ia membuka matanya.

Awalnya Jungkook tak ingin melakukannya, hanya saja rasa penasaran sudah memenuhi dirinya jadi ia bersembunyi di balik tembok dapur dan mendengarkan pembicaraan ibunya di telpon.

"Halo Joon? Iya dia masih dirumah, ah sebelumnya terima kasih karena kau telah berhasil menahannya aku banyak berhutang padamu."

Jungkook terdiam dengan wajah datarnya, ia tak membuat pergerakan sedikitpun. Hal itu membuat Yeri yang baru saja keluar dari kamarnya terheran memadang Jungkook, Yeri baru saja mau memanggil tetapi Jungkook menghentikan ucapannya dengan meletakkan jari telunjuknya di bibirnya.

Gadis itu semakin heran dan mendekat, ia membuat suara yang pelan untuk bertanya, "Ada apa?"

Jungkook hanya menggeleng dan saat Yeri mendengar suara Gi Eun barulah Yeri mengerti bahwa Jungkook sedang menguping pembicaraan ibunya ketika menelpon.

"Ah kau—"

"Sudah. kubilang. diam." Ujar Jungkook dengan penekanan disetiap kalimatnya. Ia menarik lengan Yeri untuk berdiri disampingnya, dan gadis itu hanya menuruti Jungkook.

"Kau yakin Joon? Ia akan pulang malam ini? Tidak bisakah kau memintanya pulang esok pagi? Aku belum berbicara pada Jungkook."

Terdengar suara panik dari perkataan ibunya. Sesuai dugaannya, Gi eun membicarakan dirinya.

"Iya aku tahu, tapi aku tidak bisa tiba-tiba menyuruh Jungkook pergi. Selama 3 hari aku berusaha berbicara dengannya tetapi Jungkook selalu menghindar, aku tak punya kesempatan. Bagaimana ini Joon? aku tak mau Jungkook bertemu dengan ayahnya, ia bisa terluka."

Tangan Jungkook terkepal dan membuatnya mencengkram lengan Yeri, membuat gadis itu meringis kesakitan. Ia menatap wajah Jungkook yang masih sama datarnya seperti sebelumnya, taka da perubahan emosi dari wajahnya. Tapi dari cengkaraman Jungkook dilengannya ia tahu seberapa emosinya pemuda itu.

Lost Mind [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang