40. Why?

1.6K 260 43
                                    

Aku mau nyaranin sesuatu sebelum kalian baca ini...

Sebenernya aku nulis part ini sambil dengerin lagu... aku gatau kalian ada atau enggak lagu ini tapi, ini cuma recomended aja, kalau gak ada ya yaudah...

Lagu yang aku pake ini lagunya :

• Han Dong Geun - wherever that place is (Ost hwarabg pas hansung mati😭😭)
• DBSK - one
• ladies code - i'll smile even if it hurt

Happy reading ya~~

Yang ngerasa mau nangis atau mual harap siapkan tisu dan ember😂😂😂

-***-

Kalian tahu? Tak seorangpun menginginkan kisah yang diakhiri dengan kesedihan. Karena semua orang berpikir akhir bahagia adalah akhir yang indah.

Tapi kita bisa apa? Disaat Tuhan telah mengatur semuanya, yang bisa kita lakukan hanya mengikuti aliran skenario dan takdir yang telah dibuatnya.

Tidak, bukannya pasrah akan semuanya. Satu pertanyaan? Apa kalian bisa merubah takdir Tuhan?

Satu pertanyaan yang sulit dijawab bukan? Tak ada yang tahu jawabannya. Masing-masing orang memiliki persepsi mereka masing-masing, tergantung bagaimana mereka. Ada yang berkata tidak dan ada yang berkata bisa.

Lantas yang mana yang akan kalian pilih?

Bahkan butiran salju diluar sana bisa saja berubah menjadi air hujan yang mengguyur kota jika Tuhan menghendaki, hey sekali lagi siapa yang bisa melawan kuasa Tuhan?

"Jungmi, aku akan menunggu di luar."

Jungmi tersenyum kecil dan mengangguk tak lupa gadis itu mengucapkan terima kasih pada sahabatnya. Lagi-lagi ia merepotkan Eunjung.

Manik matanya menatap seorang wanita paruh baya yang tengah memejamkan matanya dengan damai. Seolah wanita itu memberitahu bahwa ia tak ingin bangun untuk sementara waktu.

"Eomma, aku datang. Maaf aku merepotkanmu dan membuatmu seperti ini."

Jungmi duduk di kursi dekat brankar ibunya setelah melepas tasnya dan meletakkannya diatas meja yang tak jauh dari tempatnya duduk.

"Eomma, kau tahu? Aku telah menemukan keberadaan Jungkook oppa. Ia terlihat baik-baik saja."

Gadis Jeon itu menundukkan kepalanya, tidak sekarang kumohon pikirnya. Tapi terlambat, airmatanya telah jatuh.

"Eomma maaf melanggar janji yang satu ini. Aku benar-benar tak bisa menahan airmataku, sungguh. Mau kah kau memaafkanku? Kali ini saja."

Keheningan menyapanya, hanya suara elektrokardiogram yang berbunyi dengan beraturan yang menjawab ucapannya.

"Kau pasti merindukannya, kan? Kau pasti akan senang jika Jungkook oppa dan Junghyun oppa kembali."

Kedua telapak tangan gadis itu menyentuh tangan ibunya yang terasa dingin, "Maafkan aku, yang baru kembali. Seharusnya aku menemanimu disaat semuanya terjadi. Seandainya aku tidak tinggal bersama nenek di Oxford. Seandainya aku tetap berada disini, apa semua akan berbeda?"

"Seharusnya saat aku kembali, kalian semua menyambutku dengan senyuman lebar. Tapi apa yang kudapat? Mengapa seperti ini?"

Sebisa mungkin gadis itu menggigit bibir bawahnya untuk meredam tangisnya. Ia telah berjanji tak akan menangis dihadapan ibunya. Ia tak ingin ketika ibunya bangun, ibunya akan melihat ia yang menangis.

Lost Mind [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang