BAB VII

29 13 7
                                    

malu.
satu kata untuk mendeskripsikan hari ini.

****

"bu permisi ya" kata tasya setelah mengucapkam kata kata tadi.

"iya tunggu ya, ini passcardnya" kata bu nanda.

gue hanya berjalan santai menuju kamar mandi. untuk mengatur nafas yang entah kenapa bisa mengucapkan kata kata tadi dengan lancar. entah kenapa ada rasa misterius dengannya.

"hmm... kalo misalnya dia bawa perasaan, nanti gue harus kaya mana? kalo talia sama surya, mereka pernah pacaran. kalo gue? gimana coba. padahal gue cuma main main kali!" kata tasya sambil keluar dari kamar mandi.

BRUK...

"aduh, lo punya mata gak sih?-" teriak tasya.

DEG..DEGG.

"lo kali yang kalo jalan itu liat depan, bukan liat bawah tasya balqis aryalnad." ternyata faza. apa jangan jangan dia mendengar semuanya?.

"btw nama lo bagus." lanjut faza

"minggir" kata tasya yang jalannya dihalangi oleh faza

"jawab pertanyaan gue! gue baper tau lo bilang kaya gitu, lo sama gue kan baru kenal, udah sok tau aja, emang lo tau gue dingin atau ga? emang lo ga mikir perasaan gue yang melayang saat lo bilang gitu? emang lo kira gue manusia apaan? lo kira lo bisa bebas setelah lo bilang gitu? lo bakalan gue tahan! sampe lo ngasi tau gue maksud lo itu apa tasyaa!" jawab faza panjang lebar.

gila.

baru kali ini dia berbicara panjang seperti itu. tapi kenapa dia gak sedingin itu lagi? dia kan es di kutub! kenapa dia sekarang malah bertanya panjang lebar

"nanya gausah rakus kali! lagian lo nya sok belagu dingin dingin sama cewe. caper kan lo! btw ini pertama kalinya lo bicara sepanjang itu" kata tasya bingung.

"lo diem ya gue dingin sama orang tertentu doang" ujar faza sambil meletakkan jari telunjukknya di bibir tasya

"tadi di kelas dingin. sekarang, gaada orang eh lo nya sok sok an" lalu tasya hanya melewati faza dan berlari menjauhinya.

"jangan lupa jawab pertanyaan gue babe!" kata faza gila

"anjir za" ucap tasya dalam hati

[ketika sampai kelas]

"ciee faza sama tasya beduaan keluar kelas cieee" teriak mereka dengan soraan meriah.
lalu, ketika aku melihat kebelakang. ternyata faza mengikutiku. kenapa dia harus masuk ke kelas di saat aku masuk?.

"apasih gajelas" kataku yang langsung berjalan ke kursi yang disambut dengan...

BRUK...

"AHAHAHAHA, kasian banget lo tasy" tawa teman teman gue yang tidak sama sekali membantu gue.

"YOGAAAA TERUS AJA JEGEL, GAPAPA KOK!!" kataku marah

hening.

"AHAHAHAHAH" mereka malah melanjutin ketawanya

"sini gue bantu, jahat lo ga"
suara dingin itu..

dia masih mengulurkan tangannya yang bahkan tidak digubris olehku.

"gue bisa sendiri!"

****

reynaldi: woy ca, kamu gapapa kan?

tasya: apanya yg gapapa?

reynaldi: tadi, maaf deh

dan akhirnya tasya hanya ngeread kata kata rey tadi

TLING...

amandaiqnacia sent a photo.

loh?manda? teman sd gue dulu? ngapai dia ngeline?

amanda: syaa gue liat si rafi jalan sama cewe!

amanda: 'photo'

tasya: chat gue aja gadibales, gila tuh anak

sial.
hari ini penuh kesialan.

tasya: kita putus

[read]

tumben rafi cepat ngeread?

rafi: yaelah baru aja mau bilang putus. udah duluan ternyata

great you did it.

baru saja tasya ingin membaringkan tubuhnya di atas kasur

TING NONG... TING NONG

bel rumah berbunyi. dengan langkah malas tasya berjalan dengan tergopoh gopoh. nikmat ketenangan tasya selalu terganggu. apalagi malam malam begini, sudah hampir jam 10.

ketika tasya membuka pintu ternyata-
"hai tasya, ini aku bawain chatime trus snack trus pizza"

alvan faeza.
alvan yang datang semalam ini. tapi?untuk apa?

"buat apa lo datang?" tasya mendengus

"ca, gue susah payah ni datang kerumah ini. gue lupa kali jalannya. udah lama juga ga kesini. malah lo usir. jahat lo mah" alvan sudah lupa rumah tasya?gapapa ko. sudah biasa dilupain

"pergi"

"gamau tasya"

"pergi ga atau gue teriakin maling" jawab tasya yang hanya diabaikan oleh alvan.

"MALIINGG-"

"apasihh ca. kasi masuk aja kek si alvan" kak calvin datang dari belakang. pengganggu!

"kak tapi-" jawab tasya memelas

"udah. ini kan malam. kasian dia diluar terus ntar sakit. masuk aja van"
jawab kak calvin seraya membuka pintu

"hai kak vin apa kabar? gue kangen kakak" kata alvan sambil memeluk calvin.
dih. mau aja si calvin dipeluk"orang kaya gitu. gaingat apa dulu dia udah-

"kamu sekolah dimana sekarang? gue kangen masa kecil kalian berdua" jawab kak calvin sambil melepas pelukan dan menunjuk nunjuk tasya.

"tidur kak, goodnight" ujar tasya kesal.

"gue gadiucapi gitu?" protes alvan.

"yaelah, dia masih aja ngingat masa lalu itu. tamu dibiarin aja malah." kata kak calvin.

terdengar bunyi pintu yang dibanting di lantai atas. tasya memang begitu.

saat sampai di lantai atas tasya malah membuka hpnya. dari yang tadi dia mood untuk tidur entah kenapa sekarang dia malah tidak mood lagi.

reynaldi: maafin gue yang brengsek hari ini ya. night.

****

16 Februari 2017

wess . makasi ya wenibygladysah tarishabila uda nyemangati. [ya x] wkwkw. oke reads sama votes bertambah. jadi aku bakal nerusi cerita ini sampe bab 40 kalo bisa

kalo bisa

800 words📍

VOTES💜
READS💜
COMMENTS💜

MEMORIES [Fast Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang