beginilah hidup tasya sekarang, tidak ingin berdekatan dengan seorang 'reynaldi al syarif' dia, orang yang dulu selalu ada di pikiran tasya.
toktok tok...
"tasyaa bukain pintunya dongg" ucap kak calvin memelas
lalu tasya hanya diam tak berkutik, dia masih menyisakan nangisnya.
"hm gue lupa kalau lo masih sedih" kata kak calvin lagi
klek...
"mbak, ini pizzanya dan harga seluruhnya 300k" ucap tukang gojek
"gue mas bukan mbak!" bentak calvin
"ampun gue lupa,"
"ini! udah lo pergi aja sana! gue kasih ratenya 1 bintang doang ya!" ujar calvin
"ok"
"apaan sih si tk itu. ngeselin abis tau gak" ucap calvin
"kak" ucap tasya setelah sekian lama diam diri
"hm-?" jawab calvin karena telah memakan pizzanya
"itu" jawab tasya sambil menunjuk2
"apa?"
"itu" tasya masih menunjuk2 sesuatu
calvin yang masih tidak paham akan hal itu pun menanyakan nya ke tasya
"yaampun gausau kode2 gitu kale, lo mau apa?" ujar calvin yang membuat tasya terdiam
setelah sekian lama, calvin pun mengerti mood adiknya ini.
"oh lo mau pizza ya?" tanya calvin
yang dijawab dengan cemberutannya tasya"mau gak? aaak-" kata calvin sambil menyuapkan pizza ke mulut tasya
"ih apaan deh, lo kira gue masih anak kecil?" desis tasya karena tingkah kakaknya itu
****
"daah kakk" lambai tasya kepada kakaknya itu karena dia selalu minta diturunkan di simpang tiga sekolah
"lain kali, sampe ke dalam sekolah aja kenapa sih?" ucap calvin
"e-engga kok gapapa"
tinn...tinn
"udah ah ya mobil di belakang pada ngeklakson gue karena berhenti di tengah jalan nih" desis calvin
"iyaa kak hati hati ya"
"lo yg hati2"
"hahaha" tawa tasya
setelah calvin pergi, tasya langsung berjalan menyebrang untuk menuju sekolahnya.
"mau nyebrang ya?" tepuk seseorang dari belakang
ternyata rey.
tasya pun menghiraukannya, bahkan setelah melihat ke arah orang tersebut dia langsung membuang pandangannya.
lalu, tasya berjalan dengan cepat untuk menyebrang. tiba tiba...
tinn tinnn....
"awas!" seru orang dari belakang yang kemudian mendorong tasya dengan tenaganya.
"lo gapapa?" ujar orang yang ternyata dia adalah reynaldi.
"si...siapa yg dorong gue?" ucap tasya tertatih-tatih
"gue gatau, yang penting sekarang lo gapapa" balas rey tidak memikirkan orang sekitar.
"awas, gue sekarang mau lihat orang yang bantu gue, bukan orang yg buat gue jatuh" kata tasya
"oi hati hati!"
lalu tasya berlari dengan kecepatan yang kuat dengan tempo yang sesingkat-singkatnya. dia hanya ingin tahu. siapa orang yang telah menyelamatkannya dari ancaman bahaya. apa itu salah?
"permisi dong" desak tasya ketika sampai ke depan ruang uks yang dipenuhi murid murid yang ingin tahu kejadian yang terjadi.
ketika dia sudah sampai ke depan pintu uks, gurunya menahannya dengan tenaga.
"kamu mau ngapain masuk?" tanya bu as
"ini bu, saya yang buat dia kecelakaan. saya berhak untuk tau siapa yang menolong saya" jawab tasya dengan nada tegas.
"tetapi nak.. kamu tetap tidak boleh masuk, dia hanya luka biasa"
"iya bu, saya wajib tau kan? tolong saya bu, saya merasa bersalah karena melakukan ini" paksa tasya
"yasudah kamu ibu perbolehkan, tetapi temanmu yang lain tidak" jawab bu as pasrah
"terimakasih banget bu!" peluk tasya yang disusul larian kencang
"sya..."
sya?gue ya?
batin tasya"lo dimana sya.."
"gu... gue pengen ketemu lo sekarang"
"lo sia-- faza!!" teriak tasya
"sya? lo kan itu?" jawabnya
"iya za ini gue, jadi lo yang bantu gue? yaela buat apa za? lo gaperlu bantu gue. lo kan yang kena akhirnya" ucap tasya dengan nada khawatir
"gapapa, asal lo selamat" ujarnya dengan tersenyum di sela sela bicaranya
"tapi lo gamesti gitu tau, gue deg deg an za!"
"misii! permisii!" bantah seseorang bersama temannya
"FAZA LO AMAN?" teriak arkaan
ternyata ada hafidz dan arkaan datang menemui faza"cie faza sama tasya berduaan ciee" ucap hafidz saat terjadi keheningan
"gila lo semua"
****
10 April 2017
haiiii! the end, udah lama ganulis lagi bcs gamood maapkeun garink yak
wufyu gaez
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES [Fast Up]
Teen Fictionperjuangan rey mendapatkan hati tasya, perjuangan tasya mempertahankan cintanya. rey yang hanya manis di awal hanya membuat ketertarikan pada awalnya, segalanya.. menjadi lebih indah liku-liku hati yang berubah ubah yang hanya akan menjadi kesedihan...