"Moshi moshi.." Suara indah yang selalu di dengarnya setiap malam itu berkumandang di seberang sana. Bibir tipis itu melengkung membentuk senyuman saat mendengar suaranya.
"Ada apa Eren?" Dengan suara beratnya Levi menjawab sapaan singkat itu. Suara Eren mampu membuat semua beban di bahu nya terangkat. Ini sudah hampir jam sepuluh malam, tapi Levi masih di kantornya. Kantor macam apa yang masih melakukan tugas selarut ini?. Tak jauh dari meja Levi, gadis lain duduk manis di mejanya. Masih berkutat dengan laptopnya. Shasha sang seketaris setianya.
"Apa malam ini kau tak akan pulang lagi?" Tanya Eren, suara terdengar sedih di sana.
"Aku akan pulang... Kau tidur duluan saja. Jangan menunggu ku." Jawab Levi.
"Bagaimana bisa aku melakukan itu?." Jawab Eren. Levi tersenyum.
"Kau bisa, pejam kan saja mata mu. Kau akan bertemu dengan ku di mimpi." Jawab Levi. Bisa Levi bayangkan wajah pemuda itu pasti memerah di buatnya.
"Apa? Kau malu?" Terka Levi.
"Ti-tidak! Siapa bilang? Humph!" Dengus pemuda itu di seberang telphone. Levi tertawa hangat.
"Kau ini... Manis sekali.. I love you.." Ucap Levi.
"Me.. Too.." Jawab Eren malu malu. Lalu segera menutup telphone nya. Levi masih tersenyum. Mendengar percakapan manis itu Shasha mimisan. Mengingat bos nya yang paling dingin itu berkata 'i love you' rasanya seperti mimpi. Levi baru sadar bahwa Ia membuat asistennya berfujoshi ria diam diam.
"Shasha.." Panggil Levi. Shasha sedikit terperajat dari duduknya.
"Ya?"
"Sebaiknya kau pulang. Aku juga akan segera pulang." Ucap Levi. Shasha mengelap hidungnya dengan tisu.
"Ba-baik.." Lirihnya.
.
.
.
.
"Candy"
.
.
.
.
Third story of 'Jealouse' series
.
.
.
.
"Our love is sweet, like a candy" -LeviNairu-chan present.
.
.
.Please don't read this if you under 17 year old, this wattpad have a Mature content. And this story have a boyxboy content to. If you dislike this story, you can go out of my story. Thankyou before. -Author
.
.
.Aroma kopi yang begitu harum itu menguar dari tempat barista. Cairan gelap itu di kocok sedemikian rupa sebelum akhirnya di tuang kedalam cangkir. Atau ada yang warnanya coklat muda lalu di tuang ke dalam cangkir lalu di gambar sedemikian rupa. Tak hanya aroma kopi, aroma kue yang juga tak kalah menggugah selera itu semerbak bau nya dari arah dapur. Bunyi lonceng tanda ada pelanggan masuk menjadi suatu musik tersendiri di telinga.
Di ramai nya suasana cafe itu, ada dua insan berbeda jenis yang duduk bersama di dekat etalase jendela. Lewat mata emerald milik pemuda brunutte itu biasan orang orang yang berjalan di luar jendela terlihat. Pandangannya keluar, pikirannya berkelana. Sesekali bibir manis itu mencium ujung cangkir dan menyesap isinya. Di seberangnya, seorang gadis dengan gaya ala cewek tomboy juga tengah menyesap kopi hitamnya. Mata nya menatap lurus dengan pemuda tampan yang duduk manis di depannya. Dia tau betul apa yang sedang terjadi pada pemuda itu. Sejam yang lalu pemuda itu menelphonenya dan mengajaknya bertemu. Dan ketika mereka bertemu hanya pemandangan ini yang dia dapat?. Hanji yakin ada sesuatu di balik semua ini. Hanji meletakan cangkir itu dengan kasar, bunyi dentingan nya terdengar lumayan sampai ke telinga Eren, membubarkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEALOUS [RiRen Rivaille X Eren]✔️
Fiksi PenggemarRank #18 in #attackontitan 🎉🎊 (22082018) Kisah cinta Levi dan Eren yang akan mengguras emosi kalian. Penasaran? Silahkan baca! Jangan lupa vote ya! . . . . "Just like they said Eren, Love is never without jealous. " -Levi Ackerman