Eren Ackerman, 22 tahun. Pemuda dengan paras manis, yang beberapa bulan belakangan ini mengganti nama marganya menjadi milik marga suaminya. Sebelumnya Ia menolak mengganti marganya dari 'Jaeger' ke 'Ackerman' tapi desakan sang suami membuatnya melepas marga yang satu satunya peninggalan keluarga ayahnya.
Pemuda yang tadi nya bertubuh langsing semampai..
Tapi sekarang....
Berubah total...
Berubah ketika perutnya itu membuncit, dan berat badannya semakin bertambah seiring bertambahnya hari juga berlalunya bulan.
Tebak saja apa yang terjadi padanya..
Ya, pemuda itu tengah hamil.
Hamil berkat teknologi canggih ciptaan teman suaminya, Farlan.
7th Jealous : Ngidam
.
.
.
.
.
Story by Nairu Youka desu!
.
.
.
.
Don't forget to give me a coment and vote.
.
.
.
.
.
And.. Happy Ied mubarak untuk yang merayakan nya ^^
.
.
.
.
.
~Seri ke 7 'Jealous'~
Ngidam.Eren mengelus perutnya pelan. Usia kandungannya sudah memasuki tri semester ke 2. Senyum di ulas begitu lembut, mengelus sayang pada perutnya. Mata emerald di buang menatap ke arah jendela luar. Ramai sekali kota pagi di hadapannya. Maklum, ini akhir pekan. Banyak orang yang melakukan kegiatan menyenangkan di luar sana bersama keluarganya.
JEGLEK.
Suara pintu kamarnya yang terbuka. Seseorang menyembul di balik pintu. Levi tersenyum ketika mendapati pasangan hidupnya masih duduk bersandar di kasur seraya mengelus perutnya. Pria eboni itu menghampirinya, di tangannya ada segelas susu.
"Humph! Susu itu lagi?" Eren mendesah sebal ketika melihat susu di tangan suaminya. Ia benci sekali minum susu ibu hamil itu. Masalah nya dia kan bukan 'ibu hamil' (。ŏ_ŏ)
"Kau harus tetap meminum ini jika kau mau dia tetap sehat." Levi menunjuk ke arah perut buncitnya.
Dengan wajah masam, Eren mengambil susu itu dengan ragu dari tangan Levi. Ia perhatikan susu itu. Semenjak Ia mengandung, Ia paling membenci susu entah mengapa. Padahal dulu susu adalah minuman faforitnya. Eren juga mulai membenci beberapa makanan faforitnya, malah jadi menyukai beberapa makanan yang dulu di bencinya. Segalanya malah seperti terbalik bagi Eren. Untung dia tak membenci suaminya, kan nggak lucu tiba tiba karena bawaan jabang bayi Eren minta cerai :"v
"Minumlah.." Levi menitahnya.
Eren mulai mengampit hidungnya dengan jari telunjuk juga jempol, lalu meminum susu itu dengan cepat sampai gelas itu kosong. Setelah kosong, Levi mengambil gelas itu darinya. Eren berusaha untuk menahan rasa mualnya. Susu itu benar benar memiliki rasa yang membuat dirinya enek.
"Ugh.. Aku benci susu itu. Tapi ini semua demi diri mu." Eren kembali mengelus perut berisi janin lima bulan itu.
Levi tersenyum, kemudian jongkok di depan pemuda itu. Mensejajarkan kepalanya dengan perut buncit Eren. Tangan besar juga kasarnya menimpa tangan yang lebih ramping juga halus milik Eren. Bersama kedua tangan itu mengelus perut buncit Eren. Levi tersenyum, tak pernah luntur senyum tulus nya. Levi mencium perut Eren dengan sayang. Sementara Eren hanya membalas mengusap puncak kepala suaminya dengan lembut. Betapa bahagianya seorang Eren sekarang. Keluarga kecil nya akan lengkap dengan kedatangan malaikat kecil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEALOUS [RiRen Rivaille X Eren]✔️
Fiksi PenggemarRank #18 in #attackontitan 🎉🎊 (22082018) Kisah cinta Levi dan Eren yang akan mengguras emosi kalian. Penasaran? Silahkan baca! Jangan lupa vote ya! . . . . "Just like they said Eren, Love is never without jealous. " -Levi Ackerman