Aku berdiri sendiri. Ditengah jalan yang ada dalam cahaya. Seketika itu terlihat gelap kecuali bayanganmu. Aku melihat satu cahaya dari dirimu. Yang semakin lama semakin menjauh. Kau ditelan oleh kegelapan. Aku mencoba mendekat. Langkah demi langkah ketakutan mulai menghampiri. Aku berhenti lalu hanya diam. Saat bayangan itu menghilang. Aku hanya bisa menunggumu kembali.
Aku berusaha ingin mendekatimu. Ntahlah kenapa aku masih takut. Aku berdiri menatap tajam dalam diamku. Melihat dan setia menunggumu sampai kau muncul kembali. Aku mulai khawatir denganmu. Dengan tekad. Perlahan aku mulai memberanikan diri. Dirimu sedikit mulai terlihat. Namun yang kulihat. Kau tidak lagi sendiri. Kau sedang bersama orang lain. Apa kau tak sadar?. Aku yang lama menunggumu dan mengharapkanmu. Tapi kenapa orang lain yang memilikimu. Rasanya tak adil, Tapi….aku masih bisa tersenyum melihatnya. Meski di dalamnya terdapat rasa sakit yang kurasakan.
Itulah pilihanmu dan aku tidak ada hak untuk melarangmu. Harapanku kini salah. Aku pergi dengan membawa kekosongan hati. Berputar kebelakang dan berkata “apakah aku bisa berhenti “. Suatu saat nanti ketika aku melihatmu lagi dengan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kini Menjadi Cerita
Poetry(SUDAH TERBIT) Tidak ada yang baik baik saja jika ada sesuatu yang dipendam(rasa). Suatu yang tidak bisa diungkapkan lalu memilih diam. Suatu yang membuat kita tulus lalu dicampakkan. Suatu yang membuat kita yakin lalu dikecewakan. Suatu yang membua...