Setiap hari aku selalu mengenang. Aku mengenangmu bukan karna kau telah tiada didunia ini. Tapi karna kau telah tiada di dalam hati ini. Caraku mengenang bukan dengan menaburkan bunga. Tapi dengan menulis sebuah kata bermakna.
Lihatlah, itu kesatuan dari cintaku yang tulus. Supaya kelak bisa dibaca kembali. Aku menulis bersama hatiku. Kuungkap semua isi hati. Sampai sering aku kehabisan kata. Ketika aku menutup mata. Pikiran, hati, tangan. Mereka menyatu dan hidup kembali. Tapi saat kulihat penaku akan habis. Itu tandanya aku berhenti menulis lagi tentangmu tentang kita.
Masih ingin kuteruskan cerita ini. Apabila aku sudah menemukan pena yang baru. Apa boleh buat. Lebih baik membaca daripada menulis. Aku lebih suka mengenang tentangmu daripada aku harus menggantikanmu dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kini Menjadi Cerita
Poetry(SUDAH TERBIT) Tidak ada yang baik baik saja jika ada sesuatu yang dipendam(rasa). Suatu yang tidak bisa diungkapkan lalu memilih diam. Suatu yang membuat kita tulus lalu dicampakkan. Suatu yang membuat kita yakin lalu dikecewakan. Suatu yang membua...