Dengan sendiri kamu datang dalam hari – hariku. Aku yang sedang sendiri tak menduga mendapat perhatian yang lebih darimu. Hadirmu mengubah segalanya. Memberi warna dalam hidupku. Kamu menciptakan kebahagiaan. Sebenarnya kita ini apa?. Kau membutuhkanku di saat sedih. Aku telah menjadi persinggahan kamu disaat kamu membutuhkan pundak. Aku selalu siap menemanimu disaat kamu sedih maupun senang. Aku juga punya perasaan seperti wanita lain. Yang ingin kamu perhatikan. Yang berharap kamu anggap lebih dari seseorang yang special. Aku tak masalah kamu mendekati banyak wanita. Tetapi, kumohon tempatkan aku pada satu tempat yang menurutmu tempat itu berharga bagimu.
Kamu bercerita tentang wanita lain kepadaku. Aku selalu menjadi pendengar setiamu. Kau marah pada mereka kemudian kemarahanmu itu kamu lampiaskan pada diriku. aku harus apa?. Kau mencaci maki aku, aku hanya diam. Aku terlihat kuat didepanmu namun rapuh saat dibelakang. Kamu tidak tau kan. Aku tidak mau menangis didepanmu. aku capek, aku yang selalu bisa mengerti kamu. Tetapi kamu tak pernah bisa mengerti aku. Kurang apa aku padamu.
Saat aku tanya tentang kepastian hubungan ini. Kamu tak bisa menjawab. Tiba – tiba kamu pergi begitu saja. meninggalkanku dengan pertanyaan yang menggantung. Apa salah yang aku tanyakan?. Kamu memang pernah menyatakan sayang tapi jika rasa sayang itu kau ungkapkan kepada banyak wanita. ya percuma. Aku hanya butuh kepastian yang benar – benar pasti bukan kepastian yang omong kosong dari mulut kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kini Menjadi Cerita
Poetry(SUDAH TERBIT) Tidak ada yang baik baik saja jika ada sesuatu yang dipendam(rasa). Suatu yang tidak bisa diungkapkan lalu memilih diam. Suatu yang membuat kita tulus lalu dicampakkan. Suatu yang membuat kita yakin lalu dikecewakan. Suatu yang membua...