Panti

40 3 0
                                    

Seorang nenek duduk termenung di sebuah kursi panjang ia tampak merenung dengan pikirannya menerawang dengan keburaman matanya, jelas begitu nampak baginya langit yang kini terlihat gelap tanpa cahaya mengulaskan kesedihan, ingatannya kembali meraba di  saat pertama kali ia datang ke tempat ini, tempat di mana para manusia berusia lanjut menghabiskan hari harinya dengan para pengasuh.tumbuhnya yang amat renta tidak menyulutkan semangat dirinya untuk menghabiskan waktunya di panti, ia senang merajut benang hingga menjadi sebuah syal yang amat cantik juga sebagai penghagat tubuhnya dari rasa dingin.di balik pintu seorang perempuan berpakaian rapi dengan rok span selutut memperlihatkan sebagian bentuk betisnya hingga kebawah kaki.di dadanya kirinya terdapat nick name  bernama 'ANITA' ia keluar dari pintu menuju ke tempat di mana sang nenek duduk.ia memanggil sang nenek, dengan penuh kehangatan memintanya untuk segera masuk kedalam, namun sang nenek tak menghiraukan dan terus menyelesaikan rajutanya."nek...!?, masuklah ini sudah malam terlalu dingin berlama lama di luar".
"sedikit lagi ini baru akan selesai, kau lihat ini"!?
"bagaimana menurutmu?".
"Cantik nek, nenek sangat lihai membuatnya, sekarang mari kita masuk".seyum manis tersunging di bibirnya.
"Baiklah, baiklah aku masuk".dengan muka cemberut memasuki panti beriringan dengan perempuan pengasuh tadi.

Hari berikutnya datang sekeluarga dengan menggunakan mobil flat warna hitam sedang berjalan menuju panti mereka adalah keluarga kaya yang merupakan seorang pengusaha mengantar lelaki  tua berkaca mata dan berjalan mengunakan tongkat di tangan kananya menuju panti.
"Ayah aku akan mengunjungimu nanti setiap hari, jadi biasakan ayah hidup disini.mengerti" sang kakek hanya diam menanggapi perkataan putrinya itu.
Sang putri menemui pemilik panti agar kebutuhan sang ayah segera di cukupi di sini karena ia telah membayar mahal di panti ini pemilik panti pun segera menurut dan membawa lelaki tua itu kekamarnya.sebuah kasur persegi panjang tidak terlalu besar bersepraikan warna putih sebagai pelapisnya di sisinya berjajar ranjang ranjang yang sama dan di tempati orang lain.lelaki tua itu merasa sangat bosan dengan langkah pelan lelaki tua itu keluar kamar sambil melihat lihat keadaan sekitar ruangan panti.langkahnya tiba tiba berbelok arah ketika melihat perkarang yang di penuhi rerumputan hijaudi dalam lokasi panti.
"Di sini lebih nyaman di badingkan tempat tadi".ia mencari kursi kosong di taman itu tapi matanya tertuju pada kursi yang telah di duduki oleh seorang perempuan tua yang sibuk merajut.
"Bolehkah saya duduk di sebelah anda"?.
"Ohh!, silakan pak..".sang nenek menyungingkan senyum kepadanya
"Terima kasih".ujarnya.
"Apakah anda penghuni panti ini juga?"tanya lelaki tua.
"Iya, pasti anda penghuni baru panti ini bukan?"..
"Benar sekali"..
Akhirnya mereka terkekeh bersamaan.
                * * *

IN THE NIGHT SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang