Tibanya Musim Dingin

15 0 0
                                    

Di tempat tidur Lies menggeliat pelan hingga menimbulkan bunyi decitan kecil. Kakinya yang jenjang turun menapaki lantai dengan malas ia mencari alas kaki sambil menguap pelan.

Ia matanya terpaku pada sebuah jendela kaca yang trasparan memperlihatkan situasi di luar.
Lies begitu takjub ketika melihatnya.

"Musimmm dinginnn" teriaknya penuh semangat.

Waktu menunjukan pukul 07:00 pagi ia keluar kamar dengan semangat menuruni anak tangga tak memperdulikan rambutnya yang kini acak acakan karena ulah tidurnya ia langsung menghampiri ibunya yang sedang sibuk memasak di dapur.

"Selamat pagi ibu" sapanya untuk ibunya .

"Selamat pagi sayang".

Mereka berdua sangat bahagia ibu dan anak ini saling menyayangi walaupun hanya tinggal berdua tapi mereka saling berbagi satu sama lain.

Rose membawa sub panas itu menuju meja makan di selingi dengan lauk pauk yang lumayan lezat. Ia tersenyum ketika melihat tingkah putrinya yang sangat menggemaskan itu pandangannya tidak pernah lepas dari meja yang kini penuh dengan makanan.

Rose mengisi piring Lies dengan isian yang begitu banyak

" makanlah agar dirimu punya tenaga untuk pagi ini".

"Terima kasih,bu". Jawabnya.

Lies melahapnya penuh semangat tak lupa dengan panas yang mengiurkan hingga membuatnya tersedak.

Uhukk..uhukk..

Rose tersenyum geli lalu mengambilkan air minum untuk putrinya yang kini kelabakan mengapai air.

" Pelan pelan saja sayang".
Dibalas cengiran oleh putrinya memperlihatkan giginya yang putih tertata rapi menambahkan betapa cantik dan manisnya Lies.

"Bagaimana dengan pelajaranmu ?" Tanya sang ibu

"Hmmm,Baik bu hanya saja sepertinya masih kurang baik". Jawabnya malas.

" Kenapa???"

Pertanyaan itu muncul lagi membuatnya semakin jenggah karena ibunya ini belum juga berhenti bertanya.

"Sudahlah bu,aku tak ingin membahasnya".

Dengan muka cemberut Lies memohon pada ibunya.

" Pasti soal lelaki".
"Sahabat mungkin?!".

Jawaban yang pertama tadi yang di lontarkan sang ibu membuat Lies menjadi merah merona karena malu ia hampir menjawab dengan gelagapan.

" Tidak kok bu" Jawabnya Lies malu malu.

"Beneran"...

" Iya.."

Rose sudah tahu akan tingkah putrinya ini jika masalah pribadi putrinya ini di ungkit pasti akan malu padahal pada ibunya sendiri ia memang kurang terbuka Lies lebih memendam masalahnya sendiri apalagi soal lelaki ia tak mau merepotkan ibunya hanya masalah kecil.

Lies dan Rose memilih untuk melanjutkan makan mereka sebelum supnya dingin dan membahas topik lain.

               $&$
       

Lies meminta izin kepada ibunya untuk keluar sebentar walaupun cuaca sangat dingin karena hari ini adalah akhir pekan.

Ia berjalan kaki melewati trotoar jalan yang masih lenggang oleh lalu lalang kendaraan.

Agar tidak kedinginan Lies memakai jaket tebal berbulu dan sepatu butsnya tak lupa sarung tangan dan syal sebagai penghangat tubuhnya.

Ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan heanset yang ia tancapkan pada ponselnya lalu ia tempelkan di kedua telinganya memutarkan sebuah lagu milik *Taeyeon 11:11*

IN THE NIGHT SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang