CHAPTER 5

152 27 0
                                    

AUTHOR POV

Gadis bermarga Min itu berhenti di depan sebuah anak tangga yang terbuat dari kayu. Matanya menerawang—seolah ada magnet yang menariknya untuk naik ke atas sana. Dan hal itu membuat Yena tidak sadar jika Jungkook sudah berjalan cukup jauh darinya. Namun indra pendengaran Yena masih cukup tajam untuk menangkap suara retakan yang berasal dari langit - langit. Perlahan - lahan tercipta sebuah celah dari retakan - retakan itu yang mengakibatkan atapnya menjadi runtuh.

"JEON JUNGKOOK !"

Sontak Yena langsung berlari ke arah Jungkook sebelum reruntuhan itu jatuh menimpanya. Ia mendorong tubuh pria itu sehingga mereka berdua tersungkur dengan posisi Yena yang berada di atasnya. Jungkook benar - benar tidak bisa mencerna apa yang terjadi sampai terdengar suara gemeletak dan puing - puing bangunan mulai berjatuhan. Ia menjadi keringat dingin ketika menyadari Yena tengah bertaruh nyawa demi menyelamatkan dirinya.

BLAM!

Gadis pemilik surai kecoklatan itu sempat menjerit saat salah satu reruntuhan bangunan itu jatuh menimpa kaki kanannya. Rasanya sangat sakit hingga membuatnya hampir terisak seperti anak kecil yang terjatuh dari sepeda. Jungkook mendongak—menatap Yena yang saat ini mengigit bibir bawahnya cemas sambil menahan rasa sakit. Hatinya terasa ngilu. Bagaimana mungkin ia membiarkan seorang gadis melindunginya sedangkan dia sendiri adalah seorang pria ? Ia malu dan di sisi lain Jungkook merasa jika dirinya tidak berguna sama sekali.

"Apa kau terluka ?" tanya Yena setelah memastikan jika keadaan sudah aman - terkendali.

Jungkook menggeleng lemah.

Yena tersenyum melihat respon pria itu, selanjutnya ia mencoba bangkit dan berjalan dengan cara menyeret kakinya. Jejak berwarna merah pucat tercipta di atas lantai seiring dengan langkah berat gadis bermarga Min itu." Kau sudah dua kali berhutang nyawa padaku."

"Maksudmu ?"

"Tiga tahun lalu di Sungai Han—aku yakin kau masih mengingatnya."

"Apa kau orang yang menyelamatkanku waktu itu ?"

"Ya. Aku—"

Ayunan kakinya tiba - tiba berhenti saat kepalanya terasa berputar ke segala penjuru. Pandangan mata Yena mengabur-ia terlihat kebingungan ketika melihat semua objek yang tertangkap oleh matanya menjadi bergoyang tak tentu arah. Setelah itu semuanya menjadi gelap dan Yena tidak bisa mengingat apapun lagi.

...

- HYESUNG HOSPITAL-

Yena mencoba membuka matanya saat merasakan kesadarannya perlahan - lahan mulai terkumpul. Ia mencoba mengerjap pelan—
menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke dalam retina matanya. Gadis itu merubah posisinya menjadi duduk di atas ranjang sembari mengingat apa yang terjadi sampai membuatnya berakhir di tempat yang identik dengan aroma obat - obatan itu.

Beberapa saat kemudian suara dering ponsel memecah konsentrasi Yena, gadis itu menyambar sebuah benda berbentuk persegi panjang yang terletak di samping bantal dan menekan tombol hijau tanpa ragu.

"Yeoboseyo ?"

" ..."

"MWO ?"

Ekspresi wajah Yena berubah drastis. Pandangan matanya menjadi kosong saat wanita yang menelponnya di sebrang sana tak henti - hentinya menangis. Di detik pertama ia merasa kinerja otaknya berhenti begitu saja, membuatnya membisu dan tidak bisa melakukan apapun lagi selain bernapas.

"Lalu dimana ibuku sekarang ?"

" ..."

"Baiklah, aku akan kesana."

Beautiful Devil [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang