CHAPTER 7

147 18 0
                                    

AUTHOR POV

Sesak di dada mulai merambat tatkala cekalan di lehernya menutup pasukan oksigen menuju paru - paru. Sosok itu membatasi ruang geraknya dan bisa Yoongi merasakan jemari - jemari pucat itu hampir mematahkan tulang lehernya. Namun pria bermarga Min itu tidak ingin mati sia - sia, tangannya berjalan ke bawah bantal dan menggapai sebuah pisau lipat yang tergeletak di bawah sana. Dengan gerakan secepat kedipan mata, ia langsung menggores tangan gadis itu sehingga ia reflek melepaskan cekalan di lehernya.

Kesempatan itu tidak dilewatkan Yoongi begitu saja, ia segera melarikan diri dan menuruni anak tangga dalam kegelapan. Namun harapan Yoongi untuk bisa keluar dengan selamat pupus begitu saja ketika melihat sosok itu sudah berada di bawah tangga sambil menarik salah satu sudut bibirnya—mengukir senyum yang menawan yang entah mengapa justru membuat perasaan lelaki itu semakin bertambah buruk. Yoongi hendak berbalik namun sosok itu kembali mencekik lehernya dan mengangkatnya ke udara hanya dengan satu tangan. Pria bermarga Min itu hanya bisa meronta sambil memukul - mukul tangan pucat yang melilit lehernya dengan kuat.

"L—lepaskan aku.." ucap Yoongi dengan terbatuk - batuk.

Lagi - lagi Yoongi bisa melihat bibir mungil yang dilapisi dengan lipgloss berwarna pink pucat itu membentuk lengkungan—menertawakan penderitaannya yang sebentar lagi akan berujung kematian. Dengan gerakan super cepat, ia menghempaskan tubuhnya menghantam lemari kaca sehingga serpihan - serpihan kacanya berceceran di atas lantai. Yoongi merintih pelan ketika sebuah pecahan kaca sepanjang 3 tiga senti melukai telapak tangannya ketika lelaki itu mencoba menyeret tubuhnya mundur. Cairan berwarna merah mengalir keluar dan hal itu menarik gadis cantik di hadapannya untuk mendekat. Ia menarik tangan Yoongi dengan lembut sembari mengecap bercak - bercak darah yang menempel di sana menggunakan bibirnya.

"Bahkan darahmu sangat manis.."

Yena langsung bergegas menyusuri halaman depan rumahnya—ketika mendengar suara gemerang terdengar dari luar. Tadinya gadis itu sedikit ragu untuk kembali ke rumah, ia begitu khawatir dengan keadaan Yoongi dan memutuskan untuk berkunjung untuk menanyakan keadaannya. Namun Yena cukup tahu jika Yoongi tidak akan bisa menerima alasan konyol semacam itu. Karena itulah menciptakan alasan yang lebih masuk akal seperti mengambil pakaiannya yang masih tertinggal di sana. Namun kebetulah itu berubah menjadi keberuntungan untuk Yoongi—ia berada dalam bahaya dan Yena muncul di saat yang tepat.

"Oppa, apa kau di dalam ?" teriaknya sambil memutar - mutar gagang pintu dengan gusar.

"Aish..pintunya terkunci."

Namun Yena tidak kehabisan akal. Gadis dengan tinggi 168 cm itu mundur beberapa langkah dan mengambil ancang - ancang untuk mendobrak pintu. Ia mulai menghitung mundur dan menendang pintu itu menggunakan kaki kanannya. Pintu terbanting dengan keras sehingga mengakibatkan ada beberapa bagian yang rusak dan mungkin gadis itu harus bertanggung jawab untuk membeli pintu baru karena sekarang benda itu tidak akan bisa digunakan lagi.

"Oppa.."

Objek pertama yang dilihat oleh matanya adalah Yoongi yang terduduk di lantai dengan tangan yang bercucuran darah. Lalu beralih pada gadis misterius yang berjongkok tepat di depannya. Yena menjadi bimbang. Hanya ada dua kemungkinan—gadis itu berusaha menyelamatkan kakaknya atau justru gadis itulah yang menjadi tersangka utamanya. " Siapa kau ?" Ucap Yena nyaris menyentak.

"Aku bertanya—"

Kepulan api kemarahan mungkin sudah membakar semua rasionalitasnya saat ini. Yena mengambil langkah seribu—menarik kerah kemeja gadis itu dengan kasar sehingga tatapan mereka berada dalam satu garis lurus. Kerutan - kerutan di sekitar pelipis Yena tercipta cukup jelas, cengkraman di kerah bajunya ikut melonggar ketika iris mata kecoklatan yang mirip dengan miliknya saling beradu. Yena bernostalgia—membangkitkan ingatannya pada sosok yang sudah lama menghilang. Gadis itu tidak berubah, masih sama seperti saat terakhir kali ia melihatnya kabur dari rumah.

Beautiful Devil [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang