Social Sciences

207 10 0
                                    

Main Cast: Kim Min Seok
Jung Ae Rin

Genre: School Life, Romance
.
.
.

Sejarah, mendengar namanya saja sudah membuat orang-orang muak. Satu dari segelintir pelajaran IPS yang paling menyebalkan. Yang menurut murid sekolah adalah pelajaran yang paling tidak berguna.

Lagipula, untuk apa kita belajar Sejarah? Hanya memumetkan otak saja. Bahkan baru melihat bukunya saja sudah malas sekali. Seperti saat ini, saat ujian Sejarah berlangsung, tepat di saat matahari dengan teriknya menyinari sebuah kelas istimewa di salah satu sekolah ternama. Ditambah lagi, lampu kelas mendadak berubah menjadi lampu disko —yang tiba-tiba mati lalu menyala lagi. Padahal lampu itu baru saja diganti beberapa hari yang lalu— itu semakin memperkeruh suasana kelas yang begitu bising karena murid-murid saling bertanya satu sama lain tentang jawabannya —bahkan ada segelintir murid yang dengan beraninya membuka buku atau mencarinya di internet.

Ada juga murid yang meminjam barang temannya lalu menempelkan post it yang berisi nomor-nomor. Dan ada juga yang melempar selembar kertas yang dibuat bola dari ujung kanan ke ujung kiri. Benar-benar pemandangan yang indah.

Jika kalian bertanya dimana pengawasnya, tentu saja pengawas mereka ada di meja guru. Dengan wajah disenderkan ke tembok, dan suara dengkuran yang menggema di sudut kelas. Namun, ada satu orang yang sibuk dengan lembar soalnya tanpa menengok kanan-kiri untuk bertanya jawaban dengan teman satu kelasnya. Ya, seorang gadis dengan kacamata berlensa kotak yang bertengger di hidung mancungnya.
Dilihat dari gayanya ia memang tidak sepenuhnya seperti murid nerd yang tergila-gila dengan buku dan selalu berdiam diri di perpustakaan dengan kacamata besar dan baju yang dimasukkan.

Tiba-tiba, sebuah kertas berbentuk bola melayang mengenai kepalanya. Gadis itu pun memungut benda itu dan membacanya

Hey, my cutie! Jung Ae Rin, cepat beri aku jawaban nomor 12-20. Kalau tidak, kau akan mendapat hukuman nanti. Dan jangan beri aku jawaban yang salah atau aku akan memberimu hukuman dua kali lipat seperti saat itu"

Ae Rin mengedarkan pandangannya dan mata bertemu dengan mata hitam kelam milik Kim Min Seok, orang yang menjadikannya pembantu karena ia kalah telak dalam pertandingan basket antar mereka berdua.

Ya tentu saja Ae Rin kalah dari Min Seok, karena gadis itu sama sekali tidak menaruh minat pada cabang olahraga seperti sepak bola atau basket. Dia kan perempuan.

Gadis berkacamata itu menghela nafas berat. Dengan cepat, ia itu menuliskan jawaban dari nomor yang diminta Min Seok. Lalu ia meremasnya dan melemparkannya kearah depan —kursi Min Seok berjarak tiga meja dari tempat duduknya.

Kebisingan itu terus berlangsung sampai bel pulang berbunyi. Dengan berbondong-bondong, seluruh murid kelas IX-H mengumpulkan lembar jawaban mereka dan beberapa ada yang sedang membereskan alat tulis mereka. Beberapa siswa juga sudah ada yang berlarian keluar —ingin cepat sampai rumah dan melepaskan beban otak mereka dari pelajaran Sejarah yang menyebalkan!

Pemuda tampan bernama Min Seok tengah berdiri di dekat pintu kelas seperti sedang menunggu seseorang. Kelas mulai tampak sepi namun orang yang Min Seok tunggu tak kunjung datang. Pemuda itu pun melongokkan kepalanya dan meneriaki orang yang masih sibuk dengan lembar soal dan jawabannya itu,

"Hei, Ae Rin, Cepat keluar! Sudah, kumpulkan saja lembar jawabanmu, aku yakin nilaimu pasti 100!" Gadis yang diteriaki itu mengumpulkan lembar jawabannya dengan tergesa-gesa. Ia juga membereskan alat tulisnya dengan terburu-buru, seakan tidak mau membuat pemuda bernama Min Seok itu menunggu lebih lama lagi —atau ia akan mendapat hukuman yang tidak bisa dikatakan mudah.

LOVEPEDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang