dua

1.9K 372 100
                                    

[✨]

Jujur, gue masih kesel sama anak-anak. Jelas-jelas kemarin udah sepakat latihan di lapangan indoor, lah malah pada ngumpul di luar. Herannya gue, masa mereka nggak nyadar kalau kapten basketnya ilang?

Trus nggak ada yang merasa bersalah ke gue lagi. Padahal 40 menit itu bukan waktu yang sedikit buat gue nungguin mereka.

Sempak kingkong

"Cal, cewe banget sih elah. Jangan ngambek lo jing." Jackson berkata disamping gue.

Gue cuman meliriknya sekilas yang sedang meneguk air dingin. Latihan udah selesai, dan selama itu gue nggak ngomong sama anak-anak.

Yeu salah mereka sendiri.

Calum tuh gabisa digituin tau

"Bro, sorry lah. Gue juga nggak ada niat untuk membiarkan lo ngejones di indoor tadi."

Denis adalah definisi dari ketaian.

Ada yang tau dukun terdekat disini dimana? :)

Kak Kevin, selaku coach, nyuruh kita pulang karena latihan udah selesai dan ngasi beberapa pengumuman buat latihan selanjutnya.

Gue menenteng tas ransel dan mengikuti anak-anak lain yang berjalan ke parkiran GOR.

Entah kenapa, kepala gue terasa tertarik buat noleh ke gedung lapangan indoor.

Gedung itu letaknya dibagian depan GOR dan parkiran nggak jauh dari sana. Jadi, kalau mau ke parkiran lo bakal lewatin sisi samping gedung. Kecuali kalau lo mau jalan muter jauh banget biar nggak ketemu gedung itu.

Dan gue cukup terkejut karena disana gue melihat cewek tadi. Iya, cewek tadi yang sebelumnya duduk di bangku penonton dan gue senyumin itu. Dia berdiri menyender di tembok dan menatap gue lekat-lekat. Tatapannya persis seperti yang dia berikan ke gue sebelumnya.

Sepersekian detik, gue dan dia cuman saling mandang-memandangi sambil mencoba mencari arti tatapan masing-masing.

Sampai akhirnya, dia tersenyum.

Tipis banget.

Dan gue bales senyum.

[✨]

lapangan ft. hood ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang