delapan

1.5K 302 32
                                    

[✨]

"Ternyata lo bener ada disini." Gue melempar tas di kursi, sebelum menempatkan bokong gue di samping Carlin.

Cewek itu tersenyum, lalu melambaikan tangan kanannya yang sedang menggenggam pensil. "Hai, Cal."

"Halo." Gue mengacak rambutnya singkat dan Carlin terlihat sama sekali tidak protes dengan itu.

Karena setahu gue, beberapa cewek sangat benci ketika rambutnya diacak-acak. Katanya, jadi berantakan. Tapi menurut gue, itu salah satu skinship termanis yang bisa dilakukan seorang cowok.

"Gambar apaan?"  Gue mencondongkan badan sedikit mendekat ke Carlin untuk mengintip kertas gambarnya. Ia pun memberikan sedikit ruang bagi gue untuk melihat hasil gambarnya.

"Bagus." Gue refleks menggumamkan kata itu setelah melihat gambar Carlin.

Dia menggambar pemandangan taman, dengan bunga bunga yang bermekaran juga siluet seorang gadis yang berdiri diantara bunga-bunga itu.

"Uhm makasi." Carlin menggangguk kecil, lalu tangannya mulai sibuk kembali.

"Hari ini lo latihan dimana? Indoor atau outdoor?"

"Outdoor."  Jawab gue sambil meluruskan kaki dengan menumpunya di kursi depan. "Lo sekali-sekali nonton gue latihan di luar dong."

"Hah?" Carlin menoleh. Bibirnya terbuka kecil dan dahinya berkerut samar.

Entah kenapa, ekspresi dia ini benar-benar lucu di mata gue. "Iya. Kayanya lo diem disini mulu. Gambar di luar kan enak tuh."

"Enggak, disini aja." Sambil menggeleng, dia mencoba mempertegas jawaban tidaknya.

"Kenapa? Lo vampir ya? Takut matahari?" Gue menyenggol lengannya dengan lengan gue, berniat menggodanya.

Carlin mendesis, sebelum melirik gue sedikit sinis. ''Korban sinetron.''

Gue terkekeh melihat bagaimana reaksinya. Ponsel gue yang tiba-tiba berdering membuat kita berdua saling melirik satu sama lain. Gue mengaduk-ngadus isi tas, setelah menemukannya, gue segera mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari Vernon.

''Dimana lo?''

''Indoor nih gue.''

''Cepet anjir, coach Kevin nyariin lu nih.''

''Oke.''

Vernon memutuskan panggilan. Gue melirik ke arah Carlin yang memandang gue dengan penasaran.

''Gue keluar ya, latihannya udah mulai.'' Pamit gue sambil mengambil tas dan menyampirkannya di bahu kanan.

Carlin mengangguk. ''Iya.''

''Yakin nggak mau keluar? Lihat gue latihan?'' Gue menawarkannya sekali lagi. Tapi, seperti tadi, Carlin menolaknya dengan gelengan kepala.

''Udah sana lo pergi.''

Anjay

Gue diusir bro

''Dih awas kangen. ''

''Nggak akan!'' Dan gue tertawa, mengacak rambut Carlin untuk kedua kalinya sebelum berbalik pergi.

[✨]

btr lagi tamat uwuwu

lapangan ft. hood ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang