sepuluh

1.4K 286 40
                                    

[✨]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[✨]

Sampai gue di lapangan, udah ada banyak orang yang dateng. Tim basket sekolah gue udah lengkap, tim lawan juga, diikuti dengan beberapa penonton dari kedua sekolah yang datang menjadi suporter.

Vernon jelas-jelas menatap gue bingung ketika gue baru sampai. Gue tidak menghiraukannya, memilih mendekati coach Kevin yang ingin memberi pengarahan sebelum pertandingan dimulai.

Suara teriakan suporter yang menyuarakan masing-masing tim andalannya terdengar ketika semua pemain memasuki lapangan.

Gue memposisikan diri berhadapan dengan Archie, kapten basket tim lawan, yang sekarang sedang tersenyum miring ke arah gue.















Wah


















Nantangin nih orang





















Kami berdua berdiri diantara wasit yang memegang bola. Sebelum bola itu dilempar ke atas, gue sempat melirik ke arah Carlin yang bersender di pintu masuk lapangan indoor.

Dia mengangkat tangannya yang mengepal, bibirnya bergerak dan gue asumsikan dia sedang memberi gue semangat. 

Gue hanya mengangguk, memberi sekilas senyum kecil dan kembali memfokuskan seluruh kosentrasi supaya bisa merebut bola.

Gue bisa merasakan semangat yang benar-benar menggebu. Entah kapan terakhir kali gue merasakannya, gue benar-benar ingin memenangkan pertandingan ini untuk memperlihatkan kemampuan gue pada seseorang.




















Iya





















Pada Carlin
















Peluit berbunyi, wasit melempar bola dan sejurus kemudian gue  sudah men-dribble-nya menuju ring lawan.

Archie membayang-bayangi tiap pergerakan gue. Dia persis ada di depan, bergerak lincah untuk menghadang gue agar tidak bisa sampai di ringnya.

Dia mau bermain-main? Ok, gue jabanin.

Gue mempermainkan langkah kaki gue, maju lalu mundur. Sebelum memutar tubuh dan Archie berhasil kehilangan gue. Gue bisa mendengar dia mengumpat kesal karena itu.

Gue berlari cepat, teriakan dari anak-anak mulai mengeras seiring langkah gue yang makin mendekati ring.

Shoot

Bola masuk. Peluit ditiup keras dan gue berhasil mencetak skor di awal permainan.

Permainan terus berlanjut hingga akhirnya tim sekolah gue memperoleh kemenangan. 54-50. Perbedaan skor yang lumayan tipis.

Suporter dari sekolah gue berteriak keras, mengumandangkan yel andalan mereka ketika tim menang. Gue tersenyum lebar. Berpelukan dengan sesama anggota tim sambil melompat-lompat kegirangan.

Kemudian, gue teringat akan sosok Carlin yang pastinya melihat kemenangan ini. Gue menoleh ke arah pintu tempat dia menonton tadi.























Dan....



































Gue bisa melihat bayangan dia yang kembali masuk ke lapangan indoor sebelum mata kami sempat bersiborok.

[✨]


itu yang digif, Calum yang iteman ya :''

BTW ARCHIE DI RIVERDALE HOT SEKALAY NGHHH

lapangan ft. hood ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang