Prolog

129 15 4
                                    

Dulu, tujuh tahun yang lalu. Semuanya masih indah. Dia masih bersamaku, dia masih menjadi alasanku untuk tersenyum. Dia yang membuatku menangis ketika dia berciuman dengan wanita lain. Dia yang menipuku karena sepupunya. Dia yang membuat seluruh hidupku menjadi lebih hidup.

Dulu, enam tahun yang lalu, aku mulai beranjak kelas dua SMA. Kita sepantaran dan satu kelas, lagi. Dia yang suka mencuri bulpoinku. Dia suka menggoda rok guruku. Dia suka ngupil setiap pagi.

Dulu, lima tahun yang lalu, aku mulai beranjak kelas tiga SMA. Aku mengerti arti dari semua itu. Arti kehidupan karena dia. Dia mengambil ciuman pertamaku. Dia membuat aku bahagia. Dan saat itu pula, lima tahun yang lalu, saat promnight, dia menghilang.

Dulu, empat tahun yang lalu, dia dikabarkan kuliah di luar negeri. Di Amerika. Aku tidak tahu ini benar atau tidak. Yang penting aku mendapat kabar!

Dulu, tiga tahun yang lalu, dia masih belum lulus, dan masih berada di Amerika.

Dulu, dua tahun yang lalu adalah tahun kelulusannya. Dia tidak mengundangku untuk datang ke pesta wisudanya. Itu tak masalah.

Kemarin, satu tahun yang lalu, dia kembali ke Indonesia. Itu masih katanya, tapi dia tidak memberitahuku ataupun mengajakku sekedar minum kopi.

Hari ini, reuni SMA, aku tidak mengerti... Mengapa aku harus bertemu dengannya? 

--- 



REVISI BESAR-BESARANNNN

W(A)ITING [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang