One Short Story::7
JATUH HATI
Ku terpikat pada tuturmu,
Aku tersihir jiwamu,
Terkagum pada pandangmu,
Caramu melihat dunia,
Ku harap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu, ku tak harus memilikimu tapi bolehkah ku selalu di dekatmu?– Andra Rivaldi Syarief.
–––––
Kehidupan baru saja dimulai oleh seorang lelaki yang baru lulusan SMA ini, lelaki yang hanya memiliki seorang Ibu dihidupnya itupun Ibu nya bekerja sebagai buruh cuci dari satu rumah ke rumah yang lainnya.
Hidup yang sederhana dijalaninya tak sama sekali membuatnya mengeluh akan seperti apa hidupnya, yang terpenting baginya dia masih mempunyai Ibu yang masih tetap bersamanya.
Lelaki itu sekarang lagi bersiap dengan pakaian kerja; kemaja putih, celana dasar hitam, dan sepatu fantopel yang sedikit sudah rusak. Dia tersenyum simpul saat melihat pantulan dirinya dicermin, terlihat beda memang dari dia sebelumnya, mungkin dia sebelumnya memakai kemeja putih dan celana abu - abu sesuai sekolah.
"Andra...."panggil Dian lembut, dari ruang makan.
"Apa Bu?"tanya lelaki yang bernama Andra itu, kemudian dia menyisir rambutnya yang sudah sedikit panjang kemudian setelah itu dia keluar dari dalam kamarnya menuju ruang makan.
"Sudah selesai? Kalau sudah selesai ini makan dulu."ucap Dian sambil memberikan satu piring nasi goreng yang ada telur dadar diatasnya ke Andra.
"Iya bu, makasih."ucap Andra sambil tersenyum, dia pun mulai menyendokkan makanan tersebut kedalam mulutnya.
Dian pun mulai menyendokkan makanannya, mereka memakan dalam keadaan diam, Dian hanya memperhatikan anaknya yang sedang makan. Seharusnya saat ini Andra sedang kuliah seperti teman - temannya yang lain, seharusnya Andra meraih prestasinya, bukan malah bekerja seperti ini.
Dian menarik nafas panjang kemudian menatap Andra sendu, "Ndra... Ibu tau kamu menginginkan sekolah yang lebih tinggi tapi maafkan Ibu yang belum bisa menyekolahkan kamu."ucap Dian lirih.
Andra menggelengkan kepalanya menatap Dian yang matanya sudah berkaca - kaca, "Bu... Andra ikhlas jika memang ini jalan Andra dari Allah, Andra yakin, suatu saat nanti pasti Allah akan memberikan jalan tersendiri agar Andra sekolah. Ibu jangan khawatir ya, Andra enggak papa kok!"ucap lelaki itu sambil menatap lembut Ibu nya kemudian tersenyum manis.
Baginya tak masalah kalau dia belum sekolah saat ini, masih banyak waktu untuk dia bisa bersekolah nanti, mungkin Tuhan saat ini menginginkan dia untuk bekerja membantu Ibu nya dulu. Andra tau Tuhan punya rencana yang indah untuknya —nanti.
Dian merasa bangga terhadap Andra, anaknya. Andra selalu bisa membuatnya bahagia dengan apa yang dilakukan Andra, walau itu hal sederhana sekali pun, seperti sekarang dia ingin bekerja dengan lulusan SMA walau sebenarnya Andra tau bahwa lulusan SMA itu kemungkinan masuk kantor itu sedikit sekali.
"Dengar Bu, takdir dan keberuntungan siapa yang tau? Walau Andra hanya lulusan SMA tapi kalau takdir dan keberuntungan Andra menentukan Andra masuk kantor yang berkelas, siapa yang tau? Kadang Ilmu belum tentu membuat sukses tapi ahlak lah yang bisa menentukan kesuksesan kita."ucap Andra pelan tapi membuat Dian merasa sedikit tesanjung dengan kata - kata anak nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Short Story
Cerita PendekHanya tulisan singkat saja! Semoga berkenan membaca nya! Ps; setiap chapter dicerita ini itu semua ide orang yang ingin berbagi ide nya, silakan jika ingin berbagi ide nanti saya post, inbox saja! Thanks! CopyRight©2016 Wattpad @nrhdyhptr_ [Putrin]