2

116 41 6
                                    

Sehun sedang duduk dibalkon depan rumahnya. Ia berulang kali menghubungi Jiyeon,  namun Jiyeon tidak dapat dihubungi. Semua teman kantornya mengatakan bahwa ia tidak bersama Jiyeon dan tidak ada liputan lain malam ini. Sehun mulai berpikir macam-macam kenapa Jiyeon membohongi dirinya dan tidak mau pulang bersama dengannya.

"Kemana sih kamu Ji? "Sehun masih terus mencoba menghubungi kekasihnya. "Ck. Hp nya gak aktif lagi. "

"Kenapa kak? "Adik Laki-laki Sehun yang bernama Kai berdiri didepan pintu menatap heran.

"Gapapa. Aku pergi dulu yak. "Sehun berdiri dan menyalakan motornya.

"Mau kemana kak malem gini? "

"Keluar dulu bentar. Ada urusan. "Sehun menjalankan motornya dan pergi untuk mencari Jiyeon.

....

Praang  !!!

Jiyeon yang berdiri didepan pintu lift menoleh kearah sumber suara.

"Apaan tuh ?" Jiyeon penasaran dengan apa yang terjadi ditempat sumber suara.

Tiing

Pintu lift terbuka. Jiyeon memasuki lift itu. Pintu lift perlahan tertutup. Sebelum benar-benar tertutup, Jiyeon melihat seseorang berpakaian serba putih.

"Dokter ?"

Pintu lift terbuka. Suasana mall sudah sepi dan gelap. Jiyeon keluar dari dalam lift. "Udah tutup mall nya ?"

Jiyeon berjalan menuju eskalator untuk pulang. Suasana mall ini benar-benar hening, hingga suara langkah Jiyeon pun dapat terdengar dengan jelas.

"Jiyeon ?" Jiyeon menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.

"Kookie ?" Seorang pria berpakaian serba hitam berdiri tak jauh dari Jiyeon.

"Kamu ngapain disini ? Mall udah tutup sejam lalu." Pria bernama Jungkook itu kini berdiri didepan Jiyeon.

"Aku dari atas, keluar lift eh ! Udah tutup. Kamu sendiri ngapain disini?"

"aku kerja disini sekarang, bagian keamanan. Jaga malem."jawab Jungkook.

"Oh. Pantesan. Eh ! Aku pulang dulu ya. Jalannya kemana nih ?"

"Lewat belakang aja, ikut gue. "Jungkook mengantar Jiyeon untuk keluar melalui pintu belakang yang diperuntukkan karyawan.

Jiyeon berdiri didepan mall. Ia memperhatikan bangunan yang berdiri megah.

"Dilihat dari sisi manapun gak keliatan bagian lain dari mall ini. Bagian mana yang aku datangi tadi ?"

"Ji !" Jiyeon membalikkan badannya dan mendapati Sehun berjalan kearahnya.

"Ngapain disini Ji? Aku telepon ga aktif, kata team kamu juga gak ada liputan lagi malam ini. Kamu kemana aja ? Disini dari tadi ?"

"Aku ada urusan tadi. Sorry aku bohongin kamu." Ucap Jiyeon.

" ya udah. Yuk pulang. Aku anterin. "Sehun dan Jiyeon menuju tempat motor Sehun terparkir dan Sehun mengantar Jiyeon pulang.

....


"Apa penyebab kematiannya ?"

"apakah ini pembunuhan ? Kematiannya dinilai tidak wajar. "

"Apa motif pembunuhannya ? Siapa yang dicurigai sebagai pelaku ?"

Itu lah beberapa pertanyaan yang diajukan oleh para wartawan pada polisi dan dokter yang melakukan klarifikasi atas kematian Kim Sunggyu.

Ya. kim Sunggyu ditemukan tidak bernyawa disalah satu lantai tangga darurat. Kematian pemilik Kimsoo mall yang mendadak ini langsung menjadi buah bibir dan muncul berbagai dugaan dikalangan masyarakat.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa kematian Kim Sunggyu disebabkan dirinya terjatuh saat berjalan menuruni tangga. Hal itu diperkuat oleh hasil visum yang dilakukan oleh dokter. Pihak dokter mengatakan tidak ada luka karena kekerasan. Hanya ditemukan luka akibat terjatuh.

"Kematian Tuan Kim yang terjadi semalam dinilai tidak wajar. Kim Sunggyu ditemukan sudah tidak bernyawa di salah satu lantai tangga darurat. Dugaan sementara dari pihak kepolisian dan rumah sakit mengatakan bahwa Kim Sunggyu meninggal akibat terjatuh. Akan tetapi pihak kepolisian akan melakukan penyelidikkan lebih lanjut untuk memastikan. Saat ini, sedang dilaksanakan prosesi pemakaman. Kita beralih kepada Rekan Suzy yang sudah berada di TKP untuk kabar dari keluarga almarhum. Untuk ABC News. Park Jiyeon melaporkan. "

Setelah selesai melakukan tugasnya, Jiyeon menghampiri Jungkook yang sudah selesai memberikan kesaksiannya.

"Kamu gak denger apapun Kook semalem,kamu kan yang jaga semalem. "

"Asli Ji. Aku gak denger suara apapun. Gak ada kecurigaan apapun juga. Aku nemuin dia juga karena ya sudah tugas gue buat cek area mall. Dia udah meninggal pas gue temuin Ji."jelas Jungkook.

"Hmm. Bisa aja sih karena emang dia gak hati-hati jadinya jatoh. Tapi gue ngerasa ada yang gak beres." Jiyeon teringat sosok berbaju putih yang dia lihat sekilas saat didalam lift.

"Kan hasil visum juga gak ada bekas kekerasan Ji. Cuma luka yang emang terjadi kalo jatoh. Sama bagian kepala yang parah. Mungkin memang kepalanya terbentur sangat keras. "Pikir Jungkook.

"Iya sih. Ya udah deh. Thanks ya Kook. Gue pergi dulu, masih ada liputan lain. "Jiyeon meninggalkan Jungkook dan bergabung bersama teamnya untuk melanjutkan tugasnya.

....

"Heh ! Kok bengong. Ngapa ?" Ucapan Soohyun menyadarkan Jiyeon dari lamunannya.

"Huh ? Gapapa. "Ucap Jiyeon.

"Ngapa sih lo ? Cerita deh. Ada masalah ?"tanya Suzy sembari mengaduk buburnya.

Mereka bertiga berada dikantin pagi ini. Sarapan bersama sebelum mulai bekerja. Sudah dua hari sejak kematian Kim Sunggyu, namun beritanya masih menjadi buah bibir.

"Gada papa kok. Cuma agak pusing aja gue."timpal Jiyeon.

"Udah berobat. Gue anterin ke klinik mau ? Ntar siang."tawar Suzy.

"Enggak usah. Tar juga baikan kok."

"ya udah. Makan tuh bubur lo. Keburu dingin." Soohyun menunjuk mangkuk bubur milik Jiyeon yang sudah mulai dingin

"Hmm." Jiyeon mulai memakan menu sarapannya.

....

Tok tok tok

Myungsoo membuka pintu kamar orang tuanya. Dia mendapati ibunya sedang duduk menangis memegang sebuah foto ditepian ranjang. Myungsoo duduk disamping ibunya, mengusap pundak ibunya.

"Sudah lah mah, Jangan sedih terus. Kasian papah disana."

Ibu Myungsoo hanya mengusap air matanya yang masih terus mengalir.

"Mamah masih belum siap kehilangan papah kamu. Ini terlalu cepat. Dia pergi disaat kita sudah bisa hidup dengan lebih baik."

"Iya mah. Aku juga masih sedih, tapi jangan sampai larut seperti ini mah."

Myungsoo memeluk ibunya yang terus menangisi kepergian suaminya.

Hari sudah malam. Myungsoo sudah terlelap. Sulastri sedang menatap langit malam dari jendela kamarnya.

"Mungkin. Memang sudah seharusnya aku menerima kepergian kamu pah. Aku masih punya Myungsoo, aku harus bangkit demi anak kita." Sulastri menutup jendelanya. Ia merebahkan dirinya untuk mulai tidur.

Terdengar suara jendela diketuk dari luar. Sulastri yang hendak tidur menatap jendela kamarnya.

"Siapa sih ? "Sulastri memperhatikan jendelanya yang ditutup gorden tipis. Terlihat bayangan seseorang dari luar.

"Siapa dia ?" Sulastri berdiri mendekati jendela. "Siapa disana ? Myungsoo ? Mang Fajar ?"

Jendela kembali diketuk beberapa kali. Sulastri membuka gorden jendelanya. Ia membulatkan matanya mendapati seseorang berdiri didepan jendela kamarnya.

"Papah !"



The Lift [Myungsoo. Jiyeon. Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang