The Lift [Myungsoo. Jiyeon. Sehun]

10

"Filmnya lumayan sih. Tapi gak serem. "

"Sereman muke lu Hoon. "

"Bangke. "

Jihoon dan Jinri keluar dari studio 5 bioskop. Mereka baru saja selesai menonton sebuah film.

"Makan kuy. Lapar gue. "Ajak Jinri.

"Laah. Itu tadi popcorn dua ukuran gede kemane Jin? "

"Elah. Popcorn mah ampas Hoon. Gak berasa makan itu mah. Asal ngunyah ae ntu. "

"Setdah. Lo bayar sendiri tapi. "

"Elah. Iye. Gue bayar sendiri. "

Jinri dan Jihoon keluar dari area bioskop menuju salah satu tempat makan yang ada di Kimsoo Mall.

"Makan mana? "Tanya Jihoon.

"Au. Bingung gue. "Jinri melihat beberapa tempat makan yang berjajar. "Mana ye? "

"Hokben ae hokben. Cepet dah. "Jihoon nunjuk hokben yang lagi lumayan penuh.

"Penuh anjir. "

"Baso Malang bmk? "

"Tar gue gendut makan baso. "

"Pizza? "

"Gak kenyang makan roti begono. "

"Nasi ae lah nasi Padang depan mall. "

"Jauh anjer musti keluar dulu. Sini ae Hoon. "

"Ya elu. Makan ae bingung. Buruan napa. "Jihoon mulai kesal.

"Lo pada ngapain sini? "Guanlin datang menghampiri Jihoon dan Jinri.

"Lo ngapain sini? "Jihoon balik bertanya.

"Abis jajan aja. Bosen gue di rumah. "

"Gue abis nonton. "Jawab Jinri. "Dan kita mau makan akhirnya. "

"Gabung lah gue. "

"Sok ae lah. Bayar sendiri tapi. "Ucap Jihoon.

"Mang kapan lo bayarin kita? "

"Minggu kemaren gue bayarin cilor lu. "

"Cilor doang buset belaga. "

"Udah heh! Lapar ini gua setdah. "

"Ayo dah. "

Jihoon dan dua temannya akhirnya memutuskan untuk makan di foodcourt. Jinri mencari tempat duduk, Guanlin Dan Jihoon memesan beberapa menu makanan.

"Gue duluan ya Hoon. "

"Ok. "

Guanlin sudah selesai dengan pesanannya. Jihoon menuju stan minuman.

"Thai tea dua. "Jihoon memesan minumannya.

Setelah memesan minuman, Jihoon hendak bergabung dengan temannya. Ia menghentikan langkahnya tatkala melihat seseorang yang yang ia kenali.

"Om Sunggyu? "

Jihoon menatap seseorang yang dikenalinya berjalan tak jauh darinya berdiri.

"Om Sunggyu? Masa sih dia ?"

"Jihoon? "

Seseorang menghampiri Jihoon yang berdiri mematung.

"Hoi. Hoon? Bantet! "

"Njeng! "Jihoon tersadar dari lamunannya.