Chapter 3: Dark Rising

63 15 10
                                    

*melanjutkan chapter sebelumnya.

Pertarungan telah berlalu sangat lama, perang dunia ketiga sudah sampai 6 bulan lamanya.

Semua squad sudah bertarung habis-habisan dengan sekuat tenaga, tetapi tiba-tiba HQ pun memberikan panggilan mendadak.

"Untuk semua squad! HQ telah diserang oleh orang misterius! Dia mengambil elemental shard darkness! Urgk!!" ujar sang pengoperator.

Disitulah situasi mulai panik, karena semua squad dalam keadaan yang buruk. Pasukan musuh terus berdatangan sementara pasukan manusia terus berkurang.

"Musuh terus bertambah..ditambah lagi HQ telah diserang?! Sialan!" ujar Lanang.
"Extreme..berhenti mengeluh dan segeralah habisi musuh mu!" ujar Mozarto menggunakan alat komunikasi.
"Aku tau..aku akan segera menghajar mereka..Extreme, over and out!" ujar Lanang.

Di HQ.

Bruak!!

"Heh..heh..kenapa?! Setelah sekian lama!?!" ujar Riki.
"Dasar pengkhianat! Bagaimana bisa kau tega melakukan ini?!" ujar Iqbal.
"Maaf..tapi aku kesini hanya untuk mengambil benda yang indah ini." ujar seseorang itu sambil membawa elemental shard darkness.
"Tak guna!! Habis kau!!" ujar Riki sambil melompat.

Riki mengumpulkan energi es ditangan kanannya dan membentuk nya menjadi sebuah pisau.

Orang itu menghindar dengan mudah. Setelah itu dia mengumpulkan energi kegelapan ditangannya, energi kegelapan itu pun di arahkan tepat ke arah perut Riki.

"Arghhhh!!" rintih Riki.
"Hmph...itu akan meninggalkan bekas." ujar orang itu.

Orang misterius itu pun berjalan keluar dengan santai menuju daerah gelap dan kemudian menghilang.

Iqbal pun dengan segera pergi ke tempat Riki.

"Rik..ayo..kita harus ketempat medis." ujar Iqbal.
"Arghh.." rintih Riki.
"(Kenapa..disaat seperti ini...kau menjadi orang jahat..)" batin Iqbal sambil melihat ke arah luar.

*Dimedan pertempuran.

"(Squad ku mulai melemah, monster-monster aneh mulai berdatangan..kalau begini terus..)" batin Ghani.

Tiba-tiba ada seseorang yang datang ke tempat ghani.

"Lama tak bertemu dengan mu, mantan sahabat." ujar seseorang itu.
"K..kau..kenapa?!" ujar Ghani dengan terkejut.
"Aku tidak kenapa-kenapa, oh ya..terimakasih.. Koleksi ku sekarang menjadi 10..aku dapat 1 dari markas mu tadi." ujar orang itu.
"Jadi..jadi kau ya yang mengambil elemental shard darkness. Baiklah, tidak peduli seberapa banyak shard yang kau punya! Aku akan mengalahkan mu!" ujar Ghani.
"Kau mempunyai semangat yang bagus, tapi itu saja tidak cukup untuk mengalahkan ku!" ujar seseorang itu.

Ke-10 elemental shard darkness yang ada di belakang orang itu pun mulai memasuki dirinya.

"Rasanya benar-benar nikmat... Baiklah.. Kita bisa mulai pertarungan ini." ujar orang itu.
"(Squad ku sedang bertarung tanpa adanya leader...tapi jika aku meninggalkan orang ini...)" batin Ghani.
"Hmph...sebagai mantan sahabat, aku sangat senang bisa by 1 dengan mu saat ini...nando." ujar Ghani.
"Akhirnya kau bisa mengucapkan namaku. Baiklah,ayo kita mulai!" ujar Nando.

"Ultimate Darkness style: Dark Scythe"

Dengan 10 elemental shard, itu sudah cukup untuk bisa menyamai 1 elemental core.

EX Team: Greatest War (S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang