Chapter 8: The Roar of ULAST

34 9 0
                                    

*di chapter sebelumnya.
"Aku tau ini berat, tapi tindakan tadi adalah tindakan terbodoh yang pernah ada." ujar Sensei Noah.
"Maafkan kami master." ujar para elemental master.
"Aku sudah putuskan, kita tidak akan menggunakan The Golden Master tapi kita akan menggunakan Teamwork untuk mengalahkan nya." ujar Sensei Noah.
"Mengerti!" jawab semua orang.

Tiba-tiba sensei noah terjatuh sambil memegangi kepala nya yang tiba-tiba sakit.

"Sensei!" ujar Kio mendekatinya.
"Dia...dia sudah datang." ujar Sensei Noah.

*melanjutkan cerita sebelumnya.

*ditempat lain

"Bagaimana perkembangan bayi besar kita?" tanya Raja Alien.
"ULAST sudah siap menetas tuan.. Kita hanya perlu menunggu hari kelahiran nya saja." ujar alien yang bertugas di lab.
"Apakah dia sudah siap mengontrol semua element?" tanya sang raja lagi.
"Kami sudah menaruh masing-masing elemental shard di setiap tangan ULAST. Kita tinggal mempercayakan kepada ULAST itu sendiri." ujar alien itu.
"Bagus, sekarang... Kami hanya bisa menunggu kelahiranmu... Bayi besar." ujar san Raja Alien sambil menatap ke luar kaca lab.

*di HQ

"Kita tidak punya banyak waktu lagi! Monster itu sudah sangat dekat! Kita harus menyiapkan semuanya!" ujar Sensei Noah.
"Sensei... Kita ada banyak... Ditambah lagi kita ada bantuan para tentara dan juga RMJ." ujar Adit.
"You still dont get it, Dont you?! Kita tak boleh meremehkan musuh kita meskipun musuh kita meskipun sekecil semut ataupun sebesar paus... Karena..setiap sesuatu yang hidup.. Pasti memiliki satu kelebihan yang tak di miliki di makhluk lain." ujar Sensei Noah.
"Ya ya.. Baiklah.. Heh... Aku benci saat dia mulai berceramah." gumam Adit.

Beberapa menit kemudian, ada seseorang yang masuk ke tempat para elemental master tersebut.

"Ini.. Kami sudah menganalisa isi dari 3 kapal induk yang tersisa." ujar perempuan itu.
"Terimakasih atas datanya. Jadi, apa yang dapat disimpulkan?" tanya Sensei Noah.
"Dikapal induk bagian timur, kami tidak mendeteksi sesuatu yang aneh. Tapi, di bagian selatan.. Kami mendeteksi ada kehidupan yang sangat besar.. Sebesar gunung. Dan di bagian utara.. Kami mendeteksi adanya energi kegelapan yang sangat pekat di kapal induk itu." penjelasan dari perempuan itu.
"Baiklah, EX Team dan elemental master yang lain akan ikut aku ke selatan. RMJ, kalian akan pergi ke utara. Kita harus bisa memenangkan perang ini." ujar Sensei Noah.
"Baik!" ujar semua orang yang ada disana.

*sehari kemudian.

"Baiklah.. Mulai dari sini kita akan berpencar." ujar Mozarto.
"Anjay.. Ya gak tanya lol... Kita baru di depan markas." ujar Adit.
"Sssttt! Suda to suda.. Biar agak kerenan gitu lo ah." ujar Mozarto.
"Hadeh... Kalian berdua itu..." ujar Ghani.
"RMJ, semoga kalian berhasil." ujar Sensei Noah.
"Terimakasih, aku harap tim mu juga selamat.. Pak tua." ujar Zidane.
"Baiklah... Ayo berangkat!" ujar Sensei Noah.

Kedua tim pun berangkat dengan arah tujuan yang berbeda, mereka hanya bisa mengandalkan element dan skill bertarung mereka.

*di tempat EX Team.

"Berhenti... Tempat ini dijaga dengan sangat ketat." ujar Mozarto.
"Sekarang bagaimana?" tanya Kio.
"Akan aku urus, akan aku buat mereka tertidur dengan racun dari tumbuhan ku" ujar seseorang dari arah belakang.
"Oh.. Kau orang dari jerman itu kan? Zamper? Master of nature?" ujar Mozarto.
"Yep. Jika para penjaga itu sudah tertidur, jangan langsung berjalan masuk... Karna gas nya masih ada di sekitar sana selama 5 menit." ujar Zamper.
"Got it!" ujar Mozarto.

Zamper pun mulai menyiapkan jurusnya.

"Nature Style: Sleeping Plants"

EX Team: Greatest War (S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang