Chapter 15: The Golden Time

13 2 0
                                    

Sebelumnya di EX Team: The Greatest War!

"Ghani, kita tidak punya banyak waktu lagi! Cepat keluarkan Druk!" Ujar Zidane.
"Chotto chotto.. Kalau masalah itu kami yang akan mengantarkan." Ujar Iqbal.
"Caranya?" Tanya Zilla.

Ke-14 anggota RMJ mengitari Zidane, Ghani, dan Zilla sembari bergandengan tangan.

"RMJ Style: See you later, Tri Edge"

~ | | | | | | | | | ~

Saat para RMJ sedang melawan Demon, disisi lain EX Team sedang melawan Strix, The Alien King.

*Di tempat EX Team

"Hah.. Hah.. Kalian boleh juga.. EX Team.." Ujar Strix dengan nafas yang terengah-engah.
"Di-dia kuat sekali, padahal kita sudah main kroyokan." Ujar Adit.
"Dengan kekuatan pengendali waktu? Sudah jelas!" Ujar Lanang.
"Tapi dia punya kelemahan dalam pengendalian waktu." Ujar Mozarto.
"Kelemahannya adalah waktu itu sendiri." Sahut Ghani v2.
"Kau hebat juga bisa mengetahuinya, Blue Ninja." Balas Strix.
"Ya tentu saja, tidak heran jika kau punya 4 tangan untuk itu." Ujar Ghani v2.

EX Team sudah melawan Strix semenjak Ghani asli dibawa pergi menuju tempat Demon, dan selama waktu itu pun EX Team dan Ghani V2 melawan Strix dan mencari kelemahannya.

"Apa kau mau mengungkapkannya sendiri atau ingin aku yang mengungkapkan?" Ujar Ghani v2.
"Akan kuberi waktu 5 menit." Balas Strix.
"Kelemahan penggunaan elemen mu ada 3. Yang pertama, kau tidak bisa menggunakan ke empat waktu mu secara bersamaan. Yang kedua, setelah kau menggunakan 1, kau harus mengisi ulang kekuatannya untuk beberapa waktu. Dan yang terakhir, efek dari serangan mu hanya bisa bertahan selama 30-60 detik." Perjelas Ghani v2.
"Benar! Hebat sekali! Dan terimakasih karena telah memberikanku waktu!"

Setelah Ghani menjelaskan panjang lebar, tiba-tiba ada sesuatu yang melesat cepat ke tangan Strix, sesuatu itu adalah sebuah jantung.

"Jantung?!" Ujar Kio.
"Apa yang kau rencanakan?!" Ujar Adit.
"Power... For more power.." Balas Strix.

Strix pun mematang jantung itu mentah-mentah hingga tak tersisa.
Setelah memakannya, tubuh Strix mulai membesar dan tumbuh setinggi 3 meter.

"Kau sialan! Sepertinya tidak ada cara lain selain membunuhmu!" Ujar Mozarto dengan nada marah.
"Itulah tujuan dari perang ini.. Jadi, bagaimana dengan ronde 2?" Balas Strix.

Ghani v2 menghampiri Mozarto dan menepuk bahunya, "Kita mulai ini bersama, kita akhiri ini bersama."

Mozarto pun mengangguk sembari mengacungkan Elemental Blade miliknya ke arah Strix, "EX Team, ayo kita habisi alien bajingan ini!"

Semua anggota EX Team pun mengangguk dan mulai kembali bersiap untuk ronde 2.

"Apapun perintahmu, kapten." Ujar Lanang.

Mozarto pun mengangguk dan mulai membuat rencana,"Extreme! Example! Serang dia dari 2 arah! Exciting persiapkan para elemental master lainnya untuk ikut bertarung! Excellent dan Exceed gunakan serangan combo untuk mengatasi serangan waktunya! Exotic, ikut aku!"

Lanang dan Rizqi pun segera berlari ke arah Strix dari arah kanan & kiri, mereka berdua pun beradu pedang dengan Strix.

"Tidak ingin menggunakan kekuatan mu, Strix?" Ujar Lanang.
"Kekuatan waktuku terlalu berharga jika digunakan untuk kalian."

Lanang pun terbawa emosi dan mulai mempercepat serangannya.

"Rizqi!"
"Ya aku tau!"
"Burning Blade!"
"Freezing Blade!"

Pedang Lanang mengeluarkan aura api yang kuat, sementara pedang Rizqi mengeluarkan aura es yang meluap-luap.
Mereka bergantian menyerang satu pedang milik Strix ke pedang lainnya, karena dengan perubahan suhu yang drastis, maka kekuatan pedang itu pun akan berkurang drastis.
Lanang dan Rizqi pun melakukan serangan terakhir dan berhasil mematahkan 2 pedang miliknya.

EX Team: Greatest War (S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang