Awalnya Laura terkejut,melihat kehadiran seseorang yang ia sangat kenal tiba-tiba ada dihadapannya. Terlebih lagi,ia datang ke tempat Panti Asuhan ini. Tapi,sesaat kemudian ia bersikap biasa saja.
David. Pria itu kini sedang berada di Panti Asuhan Harapan Kasih. Ya,tempat dimana dulu seorang Laura hidup dan dibesarkan oleh Iriana. Entahlah,Laurapun masih tak tahu kehadiran David kesini untuk apa. Lagipula,tidak penting juga menurut Laura. Tiba-tiba Bu Iriana mengejutkan dua orang dihadapannya yang sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Eh nak David. Ayo,silahkan duduk."
"Oh iya bu,terimakasih."
kemudian David duduk dihadapan Iriana dan Laura. Namun,merasa Laura tak punya kepentingan disini,iapun memutuskan untuk pergi ke kamarnya yang dahulu ia tempati,dan mungkin tidur sejenak untuk menghilangkan sedikit rasa pusingnya.
"Aku pamit ke kamar bentar ya bu. Vid,saya ke dalam dulu."
Iriana hanya menjawabnya dengan anggukan sambil tersenyum. Sementara David,ia masih mencerna ini semua. Ia terlalu memikirkan,apa hubungan Iriana dengan Laura?mengapa Laura bisa ada disini?dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang ada dipikiran pria tampan itu. Karena,setau David Iriana ini tak memiliki anak kandung. Lalu?
"Nak David. Apa yang ingin Nak David bicarakan dengan ibu.",tak ada sahutan.
"Nak David.",Kata Iriana sekali lagi.
"David?"
"Ah iya?",Keterkejutan David seolah membuat Iriana bertanya-tanya,apa yang sebenarnya sedang David pikirkan.
"Kamu mengapa melamun?"
"oh engga bu. Enggapapa."
"Jadi?",tanya Iriana.
"Gini bu,kemarin kan saya sudah bertemu dengan Ibu Renanda pemilik Cafe itu. Dan kebetulan,ibu Renanda teman dekat keduaorang tua saya. Jadi,kalau memang ibu berkenan dan tidak keberatan,ibu bisa langsung bekerja disana."
"Oh begitu ya. Begini Nak David. Jujur,kalau ibu yang bekerja pasti sudah tidak mungkin. Ibu rasanya sudah tidak kuat lagi untuk melakukan hal-hal semacam itu. Tapi,Laura yang akan bekerja disana."
"Laura yang tadi maksud ibu?",Kata David dengan ekspresi terkejutnya.
"Iya. Kalian sudah saling mengenal ya?"
"Iya bu. pernah bertemu sebelumnya."
"Ohh",kata Iriana sambil mengangguk.
"Tapi,bisa kan?kalau Laura yang bekerja disana?karena ia sangat membutuhkan pekerjaan itu."
"Iya bu,David yang akan menjamin itu. Ibu tenang saja."
"Yasudah,ibu panggilkan Lauranya dulu ya."
"Iya Bu."
Iriana kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar yang dulu Laura tempati. Dan sampai disana,ia melihat anak asuhnya itu tengah diam sambil duduk di atas ranjang. Entahlah,apa yang ada dipikiran wanita cantik itu.
"Laura.",panggil Iriana. Nahkan,Yang dipanggil tak menoleh. Benar,ia pasti sedang memikirkan sesuatu.
"Sayang.",ujar Iriana menepuk pundak Laura pelan.
"Eh,ibu. Kenapa?"
Iriana tersenyum melihat Laura. Ia tak menyangka,bahwa gadis yang ia asuh 17 tahun lalu,sekarang menjadi gadis dewasa yang sangat cantik. Dua tahun kemarin,sebenarnya Iriana tak mengijinkan Laura pergi dan hidup sendiri di kota Jakarta yang seperti ini. Tapi,mau gimana?Laura bersikukuh untuk pergi pada saat itu. Dan mungkin,Iriana akan menyesal jika tau,kalau Laura pernah bekerja di tempat wanita malam. Sudahlah,kembali ke saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/98354794-288-k83729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Cinta
Roman d'amourSeharusnya cinta belajar dari kesederhanaan sekeping hembusan angin. Menerpa tapi tetap menyejukkan. TIDAK MENYEDIAKAN SINOPSIS YANG TERAMAT PANJANG. KALAU MAU TAHU,BACA AJA YA❤