14

34 6 3
                                    

RIO P.O.V
saat baru bangun tidur ibu masuk kekamar ku dan mengajak ku untuk menjenguk anak temannya yang sedang sakit, awalnya aku malas.. Sudah tau anak temannya kenapa aku juga jadi ikut?

Setelah mandi aku segera keluar rumah dan menaiki mobil yang didalam sudah ada ibu yang menunggu ku, aku memasukinya dengan malas malasan, setelah itu ibu melajukan mobilnya dan kamipun pergi ke tujuan lokasi, entah itu ke rumah sakit atau rumah temannya itu

Sekitar 30 menit berada dijalan yang ramai, mobil kami berhenti di salah satu rumah sakit, oh.. Dirawat.. Ucapku dalam hati dan segera turun mengejar ibu yang sudah turun lebih awal, aku mengikutinya hingga lift yang kami naikki menuju ke lantai 5 ruang rawat inap

Setelah itu aku dan ibu kembali berjalan melewati kamar kamar lainnya dan berhenti di kamar 84

Tok.. Tok.. Tok.. Bunda mengetuk pintu kamar tersebut, setelah itu keluarlah wanita dengan senyum nya saat melihat ibu, kemudian dia tersenyum kepadaku, aku membalasnya, kami masuk kedalam kamar tersebut

Aku terdiam..
Dia..
Perempuan itu..
Yang sedang tidur di kasur rumah sakit..
Apakah mungkin..??

Laila??

Aku menatapnya lamat lamat, dengan seksama
Y.. Benar.. Itu laila.. Aku tidak salah lagi, dia sedang tertidur, manisnya.. Baru kali ini aku melihatnya tertidur

"Nak rio? Ada apa? Kenal laila?" tanya teman ibuku yang mungkin ibunya laila, mungkin dia bingung karna aku dari tadi memperhatikan laila tanpa kedip, aku menengok ke arahnya
"Oh.. Iya tante.. Dia teman sd aku waktu itu" teman?? Aku tak berani bilang dia mantan pacarku kepada ibunya

Hmm.. Dia mengubah posisi tidurnya dan matanya terbuka..
Dia melihatku..
Tak ada respon..
Hanya suara ibu dan ibunya laila yang sedang berbicara di ujung sana
Aku tersenyum, dia tak menjawab senyumku, aku mendekatinya, dia juga tak kunjung bergerak, hanya melihat dan memperhatikan ku dalam diam, aku berdiri di samping tempat tidurnya

"Hei.. Laila.." aku menyapanya setelah sekian lama ber diam diri
"Ngapain kamu disini" ucapnya sambil terus menatap dengan tatapan tajamnya yang lemah, aku menarik napas panjang dan membuangnya secara perlahan
"Kamu baik baik aja?" tanyaku
"Gak setelah ketemu kamu" jawabnya judes

"Kenapa kamu marah ke aku.. Kita pisahkan bukan salah aku sepenuhnya.. Aku disuruh laila.. Bukan kemauan aku sendiri.. Please.. Jangan marah ke aku.. Aku mohon.." ucapku sambil berjalan ke arahnya lebih dekat dan menyentuh tangannya, tangannya dingin seperti es, dia menarik tangannya dengan cepat sebelum aku menggenggam tanganya sepenuhnya

"Tangan kamu dingin banget, kamu gpp?? Disini terlalu dingin ya?? Mau aku kecil in ac nya?" tanyaku antusias untuk membantunya
"Gak usah" jawabnya kemudian menarik tangannya, aku mengangkat bahuku, aku meninggalkannya dan berjalan ke arah ibunya laila

"Tante.. Itu tangan laila dingin banget.. Dia gpp kan ya?" tanyaku cemas
"Oh ya?" tanya ibu laila kaget dan menjadi cemas, aku mengangguk, ibu laila segera berjalan ke arah laila dan bertanya banyak hal dan hanya dijawab dengan "aku gpp bunda.." oleh laila

NALLA P.O.V
Aku tertidur sambil mendengarkan lagu di kasur rumah sakit, aku lelah.. Badanku terasa sakit dan pegal, padahal aku tak melakukan hal apapun hari ini, apalagi ini masih Siang

Setelah kurasa badanku cukup segar aku terbangun dari tidurku, dan melihat..
Dia??
Buat apa dia disini??
Aku terdiam.. Hanya menatapnya lamat lamat
Apa aku salah lihat ya?

"Hei.. Laila.." oh.. Tidak tidak.. Dia menyapaku.. Suaranya sama.. Sekali mirip dengan suara nya

"Kakak gpp kan? Kata nak rio tangan kakak dingin" ucap bunda kepadaku yang terlihat cemas
"Iya.. Kakak gpp bunda.." ucapku sambil tersenyum agar bunda tak cemas kembali, kemudian bunda kembali meninggalkan kami berdua

Hening beberapa saat, sampai akhirnya aku yang membuka suara

"Gimana kabar kalian?" tanyaku
"Kalian?" tanyanya balik
"Kamu sama tunangan kamu"
"Oh.. Baik"
"Laila.. Ada yang mau aku omongin sama kamu.. Penting"
"Bilang aja" ucapku, dia terdiam sejenak
"Aku masih cinta sama kamu"

Kali ini aku yang diam, aku menatapnya, lalu memainkan hpku dan tak peduli pada ucapannya

"Laila aku serius.."
"Yaudah.. Kalo serius mah yaudah, emang mau apa lagi? Gak mungkin kan aku nerima kamu lagi jadi pacar aku sedangkan kamu punya tunangan, aku gak mau jadi perusak hubungan orang apalagi kalo udah tunangan cukup rio.. Kamu udah bahagia kan.. Jangan mikir aku lagi.. Pikirin aja tunangan kamu itu, percuma kamu juga suka sama aku karna aku udah gak suka ataupun cinta sama kamu" ucapku panjang lebar

"Asal kamu tau la.. Aku gak perah bahagia sama sarah, aku cuma bahagia sama kamu"

5 menit kemudian rio dan ibunya pulang

Kalau aku memiliki penyakit itu Apa aku akan bertahan hidup hingga aku besar? Bagaimana dengan janji aku sama Izha selama ini? apa aku harus pergi darinya? Tapi.. Apa itu tidak apa apa? Ya allah.. Kenapa ini sulit sekali.. Apa yang harus aku lakukan ucap ku dalam hati

Seminggu kemudian aku keluar dari rumah sakit dan kembali bersekolah, saat istirahat aku menulis banyak surat, surat keseharianku dari pas di rumah sakit hingga ntah kapan

"Izha.. Izha tau gak.. Ternyata nalla punya penyakit.. Dan penyakit itu.. Berbahaya.. Nalla takut.. Nalla takut kalau nalla bakal meninggal.. Ninggalin izha sendiri.. Nalla takut izha liat mayat nalla sambil nangis sedangkan nalla udah gak bisa nenangin izha, izha baik baik aja kan? Jaga kesehatan ya.. Jangan ikutan sakit loh.. Nalla gak mau liat izha sakit, cukup nalla aja yang sakit izha jangan.." tulis ku di surat pertama

————————————————

Please vote and comment

Salam hangat nalla >.<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

↪Return↩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang