6

62 9 3
                                    

Selesai mandi, aku merasa lebih segar dan siap melakukan aktivitas yang lain, tanpa malas malasan lagi (nggak juga sih..)

"Hm.. Sekarang mau ngapain yak..." tanyaku pada diri sendiri
"Mending beres beres kamar aja deh" lanjutku, dan segera membereskan kamarku yang mungkin sudah seperti pasar, cuma bedanya kamar ku tidak ramai dan tidak becek, hm.. Mari renungkan.. :v

Baru setengah aku membereskan kamar, ada line dari rizky yang masuk ke hp ku, aku menghentikan kegiatan beres beres sebentar dan mengambil hpku yang berada di meja belajar

"Hai" sapanya
"Hi" jawabku
"Masih capek?" tanyanya
Duuhhh duuhhh duuhh rasa itu kembali lagi.., rasa yang aneh dan campur aduk kembali terasa didalam diriku, aku menghiraukannya

"Udah mendingan" jawabku
"Oh.. Bagus deh", "lagi apa?" lanjutnya
"Lagi beres2 kamar"
"Loh kok beres2... Tadi katanya capek, istirahat aja.."
BOOM, aku tersenyum senyum sendiri, agghhh aku rasa aku mulai gila, karna aku tersenyum tanpa alasan, hm.. Mungkin (?)

"Gpp, lagian kan gw gak sakit" ucapku
"Yaudah deh kalo gitu" pasrahnya
"Lagi apa?" tanyaku
"Mau mandi", "gw mandi dulu yak" lanjutnya
"Oh yaudah"
Setelah itu, bukannya kembali membereskan kamar, aku malah duduk di pinggiran kasur, sambil menggigit ujung jariku, dan kembali tersenyum

"Heii kamu kenapa sih!!" tanyaku pada diriku sendiri

Ahh lebih baik aku kembali bersih bersih kamar, daripada aku menjadi gila ucapku dalam hati

Saat aku ingin membereskan bawah meja belajar ku, aku melihat sebuah kotak mungkin lebih tepatnya sebuah kardus bekas sepatu, yang sudah amat usang dan berdebu

Aku mengambil kotak itu dan membukanya, aku baru ingat bahwa kotak ini adalah kotak masalalu ku bersama sepupuku, yang dulu rumahnya bersebelahan denganku saat aku kelas 4 sd

Di samping kotak itu ada tulisan "jangan dibuka, kalo dibuka dosa", aku tersenyum senyum sendiri

"Heii kayla!!" Teriakku saat memasuki halaman rumahnya
"Ya?" Jawabnya saat menoleh kearahku
"Aku punya saran" aku kembali berlari kearahnya sambil membawa kardus bekas sepatu baruku
"Apa?" tanyanya bingung dengan wajah polos
"Gimana kalo kita buat kenangan kita dikardus ini??" tanyaku sambil mengangkat kardus yang aku bawa
"Maksudnya?" tanyanya tak mengerti
"Jadi gini.. Kita taro barang barang apapun disini.. Kayak gambaran kita.. Atau barang barang yang lain.. Dan kita gak boleh liat sampai nanti kita udah besar" jelas ku
"Hm.. Boleh juga, tapi sampai kapan? Smp? Sma? Kuliah? Atau kapan?" tanyanya kembali
"Hm.. Kapan ya.." aku kembali berpikir
"Gimana kalo pas kita umur 17 tahun?" tanyaku
"Hm.. Boleh juga tuh.."
Aku dan kayla mengambil selembar kertas dan menggambar dikertas itu, aku memang tidak mempunyai bakat dibidang menggambar, alhasil gambaranku sangat sangat hancur, setelah aku dan kayla selesai menggambar kami memasukan gambar tersebut kedalam kardus tersebut, dan aku kembali pulang kerumah

↪Return↩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang