10. Play Time!

3.5K 254 13
                                    

WARNING!
Mature Content 17+

AUTHOR POV

Mereka semua memasuki villa setelah membereskan semuanya. Mingyu dan wonwoo terlihat berjalan menuju kamar mereka. Mingyu merangkul wonwoo dan wonwoo yang tersenyum bahagia.

“hyung, aku mau memberikanmu sesuatu.” Ucap mingyu sesaat setelah memasuki kamar.

“apa itu?” tanya wonwoo penasaran.

“hmm tutup matamu dulu hyung. Oh pakailah ini!” kata mingyu setelah menemukan penutup mata di nakas.

“baiklah, jangan membuatku menunggu lama, mingoo.” Kata wonwoo.

“tidak akan hyung.” Kata mingyu meyakinkan sembari memakaikan wonwoo penutup mata.

“siap?” tanya mingyu. Wonwoo mengangguk.

Mingyu terlihat membenarkan posisinya. Lalu mendekatkan wajahnya kearah wonwoo sebelum akhirnya menciumnya lembut. Wonwoo tampak sedikit terkejut namun ia tetap mengikuti permainan bibir mingyu. Mingyu meletakkan satu tangannya di pipi mulus wonwoo, tangan yang satu lagi ya pakai untuk menahan dirinya supaya tidak benar-benar menekan wonwoo. Semakin lama ciuman diantara mereka semakin menjadi, hingga terdengar suara medecak dari bibir keduanya. Mingyu yang mulai pegal mendorong wonwoo hyungnya itu hingga posisi wonwoo berbaring dan mingyu yang ada diatasnya. Wonwoo masih memakai penutup mata, membuat mingyu yakin untuk melakukan tindakan selanjutnya. Ia menggerakan kepalanya kearah kiri untuk mencium telinga wonwoo sesekali menggigit pelan telinga itu.

“erghh..” erangan itu keluar dari bibir wonwoo.

Tak hanya sampai ditelinga, mingyu melanjutkan kegiatan mencium dan menjilatnya turun ke leher putih wonwoo, membuat sang empuya meregangkan lehernya, yang tidak sengaja bisa membuat mingyu lebih leluasa melakukan kegiatannya saat ini.

“hmmhh..”

“erghhh”

“hhhhhh”

Suara erangan dan desahan wonwoo terdengar di seluruh penjuru ruangan. Mingyu yang mulai tak tahan memasukan tangannya kedalam baju tipis yang dikenakan wonwoo, membiarkan tangannya bermain disana membuat sang pemilik tambah mengeluarkan suara-suara indah yang akan terus terngiang di kepala mingyu.

“gyu-ahhh.. hmhhh”

Wonwoo mulai tidak tahan,ia membuka penutup mata yang ia kenakan dan menurunkan paksa celana yang dikenakan mingyu sekaligus dalamannya, membuat junior milik mingyu terlihat jelas. Wonwoo sedikit terkejut melihat milik mingyu yang bisa dibilang besar. Setelah itu wonwoo menggenggam junior milik mingyu, memainkan tangannya keatas kebawah membuat sang empunya mendesah tak karuan. Tidak mau kalah, mingyu juga membuka bawahan wonwoo hingga tak ada sehelai benang pun yang ada di tubuh bagian bawah wonwoo. Mingyu membenarkan posisi, saat ini posisi mereka adalah 69, dimana wonwoo masih memainkan junior milik mingyu dan sesekali memasukannya kedalam mulutnya. Dan mingyu yang bermain dengan lubang berharga milik wonwoo, ia menjilatnya dan sesekali memasukan dua jarinya kedalam lubang milik wonwoo tersebut. Keduanya sekarang mengerang keenakan. Sesaat setelah mereka berdua merasa bahwa mereka berdua sudah mencapai titik puncaknya, mingyu langsung membenarkan posisinya kembali. Ia kembali membaringkan wonwoo dibawahnya, membuka lebar kaki wonwoo sehingga lubang wonwoo yang sudah berdenyut sedari tadi terlihat jelas di mata mingyu. Mingyu menarik nafas berat saat ia melihat kearah wajah wonwoonya yang sangat menggoda. Smirk yang ia tampilkan membuat ia tidak sabar untuk memasukkan miliknya.

“let’s go..hhh.. gyu-ahh..”

Mendengar orang tercintanya mengatakan itu, mingyu langsung memasukan miliknya kedalam lubang wonwoo.

“ahh... sakithhh..” teriak wonwoo.

“ebghh hhhh disanahh gyuh” desah mingyu tak kalah menggoda.

“hhh gyuhh lebih cepathhh.” Wonwoo mengerang tak karuan.

Mingyu mempercepat gerakannya. Mengocok junior wonwoo agar hyung tercintanya mendapat kenikmatan ganda.

“enghhh hhhh cepathhh.”

“gyuhh akuh mauh.. ahhh”

Belum sempat wonwoo menyelesaikan kalimatnya cairan putih sudah keluar dari juniornya. Membiarkan perut mingyu dan wonwoo penuh dengan carian yang baru saja dikeluarkan wonwoo.

“ahh lagihh gyuhh, lebih cepathh nghh..”

Mingyu semakin menggila. Ia mempercepat gerakan badannya hingga ia mencapai puncaknya.

“hyunghh.. aku sudah.. sampaihhh hhh.”
Ucap mingyu sebelum mengeluarkan cairannya didalam wonwoo.

“ahhhh” keduanya mendesah ketika mingyu menyemprotkan cairan di sweet spot wonwoo.

Mingyu menjatuhkan dirinya tepat diatas wonwoo. Wonwoo memeluknya erat. Mingyu menaikkan wajah berkeringatnya menatap wonwoo. Terlihat mata wonwoo yang berlinang air mata.

“apa itu sakit? Sayang?” tanya mingyu khawatir.

“sedikit.. tapi ini sangat nikmat, gyu..” kata wonwoo meneteskan air mata yang baru saja membendung.

“aku mencintaimu hyung. Sangat mencintaimu.” Ucap mingyu mengecuk kecil bibir wonwoo setelah menghapus air mata yang terjatuh.

“aku juga gyu, aku tidak akan melepaskanmu lagi. Mingoo..”

Mingyu tersenyum mendengar perkataan wonwoo, menjatuhkan dirinya di sebelah wonwoo, dan menarik selimut untuk dirinya dan wonwoo. Setelah itu, mereka berdua tertidur berpelukan. Malam ini tidak akan dilupakan oleh keduanya. Malam dimana semuana terungkap, dan malam dimana mereka menyatukan cinta yang lama tak bertemu.

-
-
-
-
“hyung, wonwoo hyung berteriak dikamar, dia kenapa?”  Tanya chan dengan polosnya oada hyung-hyungnya yang sedang berkumpul diruang tengah.

“teriak apa?” tanya seungcheol.

“teriak nama mingyu hyung, hyung..” jelas chan lagi.

Semuanya bertatap-tatapan, dan melebarkan mata mereka, tak terkecuali jihoon dan soonyoung yang melebarkan matanya walaupun tetap terlihat kecil.

“ah.. ehm itu.. wonwoo hyung mungkin.. hmm sedang bermain dengan mingyu hyung.. iya mereka sedang bermain.” Jelas jisoo panik.

“tapi bermain kenapa berteriak, hyung?” tanyanya lagi.

“karena.. permainannya sangat seru, dan membuat mereka berteriak” Jelas jun.

“ah seperti itu, tapi kalau membuat bahagia, kenapa wonwoo hyung berteriak kesakitan?” tanyanya lagi. Kali ini tidak ada yang bisa menjawab.

“ahh aku tahu aku tahu, aku mengerti maksud kalian!” ujar chan dan membuat yang lain melebarkan matanya panik.

“a-apa i-tu?” tanya seungcheol yang panik chan tidak polos lagi.

“mereka main sesuatu dan ketika wonwoo hyung kalah, mingyu hyung memukul tangan wonwoo hyung! Iya kan?” tanya chan polos untuk kesekian kalinya. Semuanya bernafas lega.

“ah iya, wonwoo hyung kalah jadi dipukul oleh mingyu hyung, chan.” Kata jeonghan menggaruk tengkuknya. Dan dibalas tawaan puas oleh semua orang di ruang tengah itu.

“dasar mingyu, baru saja jadi, sudah bermain seperti itu, dasar bocah.” Gumam seungcheol tersenyum menggelengkan kepalanya.

END!
kali ini beneran end percayalah 😂
thankyou yang udah mau baca sampe sini. maaf kalo ada salah kata dan kalimat/? 
ditunggu ya next ffnya! 😁 thankyou semuaa!

CHILDHOOD MEMORIES • MEANIE ✔Where stories live. Discover now