What a Feeling

4.9K 340 17
                                    

Park Jimin

Kim Namjoon X Kim Seokjin(GS)

Kim Taehyung

Jung Hoseok X Min Yoongi(GS)

Jeon Jungkook

.

.

Jam di dinding masih menunjukkan pukul 5 pagi. Waktu yang masih terlalu dini bagi sebagian orang untuk memulai aktivitasnya. Kebanyakan manusia di bumi masih akan melanjutkan tidur nyenyak mereka.

Tapi tidak dengan namja manis ini. Selagi orang yang ada di rumahnya masih menikmati nyamannya tidur di bawah selimut hangat masing-masing, namja manis itu-Jimin- sudah berada di dapur. Berkutat dengan beberapa bahan masakan dan peralatan masak yang tersedia.

Inilah yang setiap hari dilakukan Jimin. Menyiapkan sarapan untuk dirinya dan kedua orang tuanya. Tidak ada yang menyuruhnya melakukan itu memang, tapi Jimin sangat suka melakukannya.

Setiap weekdays Jimin akan memasak dua kali sehari, saat pagi dan malam. Sedangkan weekend atau saat orang tuanya ada di rumah, maka Jimin akan memasak tiga kali sehari, pagi siang dan malam.

Setelah selesai dengan urusan dapur lalu menatanya di meja makan, Jimin melangkah menuju kamarnya di lantai dua untuk mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah.

.

Jam di meja nakas menunjukkan pukul 6.45 ketika Jimin sudah rapi dengan seragam lengkap, serta backpack warna biru laut favoritnya. Waktunya menuju ruang makan untuk sarapan.

Sesampainya di ruang makan, sudah ada dua orang–Kim Namjoon dan Kim Seokjin- yang duduk disana, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Namjoon yang sedang meminum kopinya sambil membaca koran. Sedang Seokjin yang sibuk mengunyah pancake sembari fokus dengan tablet miliknya.

"Pagi Appa. Pagi Eomma" sapa Jimin riang lalu duduk di salah satu kursi dan mulai menyantap sarapannya.

Sama sekali tidak ada jawaban dari kedua orang yang dipanggil appa dan eomma oleh Jimin. Seakan tidak pernah ada yang bersuara. Jimin sudah terbiasa dengan hal itu. Selalu dianggap angin lalu oleh kedua orang tuanya.

Bahkan untuk berbicara sehari-hari pun menjadi hal yang begitu langka. Mereka hanya akan berbicara satu sama lain saat ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan. Atau ketika menghadiri acara keluarga besar saja.

Keluarga hanya sebuah formalitas belaka, selebihnya mereka seperti tiga orang asing yang berada di satu tempat dan keadaan yang sama. Setidaknya itulah yang ada dipikiran Namjoon dan Seokjin.

Tapi Jimin tak pernah mempermasalahkan. Selama masih bisa melihat Appa dan Eommanya setiap hari, itu sudah lebih dari cukup.

Selama sarapanpun sama sekali tidak ada percakapan antara tiga orang itu. Hanya keheningan yang selalu menemani sarapan keluarga Kim. Begitu selesai dengan sarapannya, Namjoon langsung beranjak dari tempatnya tanpa mengatakan apapun. Begitu pula dengan Seokjin. Jimin hanya bisa menghela napas, sekali lagi sudah terlalu terbiasa dengan keadaan seperti ini.

.

.

Di sekolah

Kriiiiiing ~~~

Entah kenapa suara bel kali ini terdengar begitu nyaring dan merdu. Begitulah yang ada dipikiran para murid sekolah ini. Karena bel tadi merupakan pertanda bahwa perjuangan mereka selama seminggu ini telah berakhir.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang