Part 22

91 9 11
                                    

"Lo harus bayar mahal, atas apa yang udah lo lakuin Rustam Permana!" Batin Dev dengan emosi yang sudah memuncak.

-----------------------------------------------------------------------

"Haii dad."

"Emm, tumben kamu nemuin dad. Ada apa tam?"

"Bukannya dad mau ketemu calon aku?"

Seketika wajah Daddy berubah, yang tadinya datar karna tidak tertarik dengan obrolan anaknya sekarang jadi bersiap-siap menilai calon yang akan dibawa utam.

"Mana gadis yang kamu pilih tam? Bawa aja masuk."

"Baik dad."

Utam pun bergegas membawa vanilla ke ruangan daddy-nya, dengan senyum yang mengembang dan tangan yang merangkul vanilla.

"Senyum dong! Sapa daddy aku." Ucap timtam berbisik, karna melihat wajah vanilla yang tidak bersahabat.

"Hallo om, aku vanilla agnesya."

Melihat gelagat vanilla dengan senyum yang dipaksakan membuat daddy sedikit geram. Dia tidak tertarik sama sekali dan berniat meninggalkan putranya bersama dengan kekasihnya.

"Emm, silahkan duduk! Kalian bisa ngobrol-ngobrol. Daddy tinggal dulu, karna ada sedikit pekerjaan."

Daddy-pun langsung berlalu meninggalkan ruangan tersebut. Meninggalkan kekesalan pada wajah vanilla, dan kebingungan yang tersirat dari wajah utam.

"Daddy kamu kayanya gasuka sama aku tam." Tiba-tiba vanilla berbicara memecah keheningan diantara mereka.

"Kata siapa? Gausah berfikir yang macem-macem deh. Daddy aku emang gitu kalo ada kerjaan pasti gabisa ditinggal."

"Kamu yakin?"

"Iya, karna sekalipun daddy aku gasuka, itu gak berpengaruh apapun buat aku. Kamu tetep jadi wanita pilihan aku vanilla." Ucap timtam yakin, dan mencium kening vanilla.

Setelah mengantarkan vanilla pulang, utam bergegas menemui daddy-nya. Lebih tepatnya dia ingin meminta kejelasan atas sikap daddy-nya saat ada vanilla.

Namun sebelum utam melontarkan apapun, daddy telah mendahului berbicara pada putra satu-satunya itu.

"Akhirnya kamu kesini juga tam. Berarti wanita itu sudah pulang, dan kedatangan kamu kesini mau minta penjelasan atas sikap daddy. Daddy cuman mau bilang satu kalimat aja tam. 'Tinggalkan Dia'."

"Maksud daddy apasih? Daddy bahkan baru ketemu dia sekali."

"Justru pertemuan pertamalah yang menunjukkan sikap asli seseorang."

"Sikap apa yang dad maksud? Bahkan dad belum berbincang-bincang sama dia."

"Dad gamau debat sama kamu. Ikuti saran dad, atau kamu nanti bakal menyesal."

Tanpa perlu mendengar jawaban utam. Daddy langsung pergi meninggalkan putranya.

****

"Nuii, lo kenapa gak masuk lagi?"

Ini ketiga kalinya nuii tidak masuk kerja. Karna dia tau bahwa bosnya sudah menyuruhnya pergi dari kehidupannya. Itu sebabnya nuii pun memutuskan untuk berhenti bekerja disana.

"Gue sekarang deket kantor kok."

"Serius?"

"Yaps, lo ada dimana? Gue di parkiran nih."

"Gue didalem, bentar gue kesana yah."

Tututut....

Sambungan telepon antara ocha dan nuii pun terputus.

"Loh kok gapake baju kerja?" Ocha sedikit heran dengan penampilan nuii. Yang menurutnya seperti orang yang mau hangout daripada bekerja.

"Gausah banyak nanya. Bos lo ada?"

"Bos kita kali nuii, ada kok. Langsung ke ruangannya aja."

"Bagus deh kalo ada, tolong kasihin ini ya."

"Surat apaan nih?"

"Itu surat resign gue cha. Gue mau kerja diperusahaan bokap sekarang."

Sebenernya ocha belum tau cerita kelanjutan hubungan timtam dan nuii. Jadi ocha sedikit bingung dengan tidak masuknya nuii, dan tiba-tiba datang membawa surat resign. Apalagi mendengar alasan nuii yang akan kerja diperusahaan papa nya. Padahal ocha tau kalo nuii sengaja kerja ditempat lain agar bisa hidup mandiri.

"Tunggu! Sebenernya ini ada apaan sih?"

"Nanti gue ceritain, sekarang tolong kasih itu aja ya. Pulang kerja gue tungguin dirumah, gue bakal ceritain semuanya."

"Yaudah deh, lo mau langsung balik?"

"Emm, gue duluan."

"Hati-hati nuii."

"Oke, bye."

Tanpa babibu lagi ocha langsung menuju ruangan bosnya dan berniat memberikan surat resign nuii.

"Tok .. tok .. tok."

"Permisi pak, boleh saya masuk?"

"Emm, ya. Ada apa kamu kesini?"

"Saya hanya ingin memberikan ini pak."

"Apa ini?"

"Itu surat resign milik nurma. Saya permisi."

"Bagus deh lo resign, jadi gue gaperlu ngeliat wajah lo lagi." Batin timtam.






















Tbc
Don't forget vomment guys 😌

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang