Part 28

87 8 0
                                    


"Lepasin tangan gue!!!!!"

"Tenang Nuii-chan, gue cuman mau ngingetin lo doang. Jangan lupa satu permintaan dari gue." Timtam berbicara dengan sedikit berbisik tepat ditelinga Nuii.

"Lo fikir gue mau nurutin permintaan lo?" Jawab Nuii sinis.

"Oh lo gamau? Jadi seorang Nurma Indah Pratiwi adalah tipe orang yang suka ingkar janji." Ucap Timtam dengan sedikit meremehkan.

"Heh jangan sembarang ya kalo ngomong! Satu permintaan doang? Gak masalah buat gue."

Nuii pun langsung melepaskan tangannya, dan masuk ke ruangan Ocha.

"Justru satu permintaan itu yang akan bikin lo nyesel Nuii-chan." Batin Timtam.

------------------------------------------------------------------------

"Fahmi kemana sih? Lama banget ke kantinnya."

Nuii duduk sendiri dikantin sambil mengaduk-ngaduk makanannya. Daritadi matanya tak berhenti mencari Fahmi. Nuii paling tidak suka makan sendirian karna itu sedikit membosankan. Itu sebabnya setiap jam makan siang dia selalu meminta sahabatnya untuk menemani. Seharusnya dia ditemani Ocha dan Fahmi, namun karna keadaan Ocha yang masih sakit membuat Nuii hanya menunggu Fahmi.

"Good day Nuii-chan. Boleh gue duduk disini?"

Nuii yang mendengar suara Timtam, menatapnya malas. Seketika nafsu makannya langsung hilang saat melihat wajah Timtam.

"Diem? Berarti jawabannya boleh ya."

Timtam pun langsung duduk tepat disamping Nuii, dan kembali menggoda Nuii yang selalu mengacuhkannya.

"Nuii-chan lo masih ingetkan sama satu permintaan gue?"

"Sebutin sekarang, gausah bertele-tele!"

"Eitssss. Akhirnya lo ngomong juga, gue kira lo udah bisu."

"Gak lucu!!! Sebutin sekarang mau lo apa? Oh, apa lo mau minta gue balik jadi pacar lo?"

Timtam yang mendengar ucapan Nuii hanya bisa tersenyum sinis.

"Heh? Balikan? Gaada sedikitpun niat gue buat ngajak lo balikan dengan cara kaya gini. Kalaupun iya lo balik lagi ke pelukan gue, itu harus bener-bener dari hati lo, bukan karna paksaan apalagi sebuah perjanjian."

"Dan sayangnya gue udah mati rasa." Jawab Nuii berbisik, sambil menahan air matanya yang akan jatuh. Nuii teringat pada kesedihannya, luka lamanya seakan kembali terbuka.

Walaupun berbisik tapi Timtam tetap bisa mendengarnya karna jarak mereka yang bersebelahan. Tanpa fikir panjang Timtam langsung menarik Nuii kedalam pelukannya.

"Buughhhh!!!!!!!!!!"

Pukulan keras kini mendarat dipipi Timtam sampai dia tersungkur.

"Jangan sekali-kali lo deket sama Nuii!!!! Apalagi sampe berani nyentuh dia!!!!!!"

Sekali lagi Timtam harus berurusan dengan orang yang melindungi Nuii, kalo dulu dia harus menerima tonjokkan dari Dev sekarang dia harus mendapat pukulan dari Fahmi.

"Emang lo siapa? Lo satpamnya?"

Kesabaran Fahmi kini habis, dia langsung menarik kerah Timtam dan berbicara tepat didepan wajahnya.

"Gue pacarnya Nuii. Denger kan lo?"

Fahmi langsung menarik tangan Nuii dan membawanya menjauh dari Timtam. Untuk yang kedua kalinya Timtam harus rela kehilangan orang yang dia cintai bersama cowo lain.

"Fahmi lepasin lo nyakitin gue!" Nuii meringis karna tangannya yang dicengkram kuat oleh Fahmi.

"Maaf Nuii, gue gak bermaksud."

"Lupain soal tangan, kenapa lo mukul dia? Dan kenapa lo bilang kalo gue pacar lo?"

Fahmi masih dalam keheningan. Nuii yang membaca gelagat Fahmi, merasakan firasat buruk.

"Gue gak mau lo disakitin lagi sama dia Nuii."

"Itu bukan sebuah alasan klise kan?"

"Maksud lo Nuii?"

"Maksud gue, lo bukan lagi suka kan sama gue?"

Mendengar pertanyaan Nuii membuat Fahmi kembali diam.

"Kenapa lo diem Fahmi? Berarti bener lo suka sama gue? Dengerin gu..........."

Sebelum Nuii menyelesaikan ucapannya, Fahmi langsung memeluk Nuii. Sudah sangat lama dia menantikan saat seperti ini.

"Gue emang suka sama lo Nuii, bahkan gue cinta sama lo! Gue gamau lo deket-deket sama orang yang udah nyakitin lo. Tenang aja, selama lo sama gue, gue jamin lo bakal baik-baik aja, dan gue bakal ubah semua rasa sakit lo menjadi kebahagiaan." Kini Fahmi mengutarakan perasaannya yang sudah lama dia pendam.

Ternyata yang Nuii takutkan selama ini benar-benar terjadi. Akhirnya Fahmi mengakui bahwa dia mencintai Nuii.

Mendengar pengakuan Fahmi, Nuii sedikit menghembuskan nafas kasar. Memang benar selama ini Fahmi sangat dekat dengan Nuii, bahkan banyak yang mengira kalau mereka memiliki hubungan yang special.

Tapi apa kedekatan itu harus berakhir dengan sebuah ikatan percintaan?




































Tbc
Terima atau enggak ya Fahminya? Bingung juga part selanjutnya harus gimana. 😂

Jangan lupa vomment guys 😌

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang