Part 5

146 15 0
                                    


"Nuii!"

Karena penasaran gue pun berbalik buat ngeliat siapa yang manggil gue.

"Anda............."

-----------------------------------------------------------------------

Nuii mengeluarkan handphone nya dan langsung mengirim sebuah pesan singkat.

To : Ocha

Hari ini gue gamasuk kerja. Tolong kasih tau bos kalo gue gaenak badan.

Send

Nuii pun menghampiri seorang wanita yang baru saja memanggilnya, wanita yang membuatnya lebih memilih untuk tidak masuk kerja.

"Haii sweetheart! How are you?" Sapa wanita tersebut dengan suara yang terdengar serak dan berat.

"I'am fine!" Jawab nuii singkat. Bukannya nuii mau bersikap jutek tapi nuii merasa sesak melihat keadaan wanita yang sekarang berada di hadapannya.

"Where have you been?" Wanita itu kembali bertanya. Namun, bukannya menjawab nuii malah memeluk wanita tersebut tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Fikirannya masih menerawang, bagaimana bisa keadaan wanita yang berada di depannya menjadi seperti ini.

....

Flashback

"Utam siapa yang kau bawa kerumah?" Tanya wanita yang tentu saja adalah ibunya Timtam.

"My new friend mom!"

"You have a friend? Hebat sekali kamu, baru sehari tinggal disini sudah mendapat seorang teman wanita!" Ibu Timtam mencoba menggoda putranya, sehingga dia sengaja menekankan kata 'wanita'.

"Itu tidak seperti yang mom fikirkan! Dia yang sebenarnya memaksaku untuk mau berteman dengannya!". Jawab Timtam dengan sinis agar ibunya berhenti menggodanya.

Tiba-tiba nuii datang dan langsung menunjuk wajah Timtam.

"Eitss lo harus inget itu hukuman buat lo!"

"Tante, dia tadi bikin Nuii nangis jadi Nuii menghukumnya!"
Tanpa rasa malu Nuii langsung ambil bagian dalam percakapan dan bertingkah so' akrab.

"Heh! Lo gak sopan banget sih maen nyelonong aja! Kalo mau ngomong harus liat situasi dulu."
Timtam langsung memarahi tingkah Nuii yang menurutnya sangat tidak sopan.

Nuii pun tertunduk malu. Dia mendekat ke arah ibunya Timtam untuk meminta maaf dan memperkenalkan diri.

"I'am sorry tante. Aku gak bermaksud untuk tidak sopan. Namaku Nurma Indah Pratiwi tapi  jika kepanjangan tante cukup panggil Nuii aja."

"It's oke Nuii. Perkenalkan Dina, tante mamanya Utam."

"Dina? Nama yang bagus sekali tante."

"Haha kamu bisa aja. Karena kamu teman pertama Utam sebagai hadiahnya kamu boleh manggil tante dengan sebutan 'mom'."

"Really?"

"Yes sweetheart, tingkah mu sangatlah manis jadi jangan panggil tante yah."

"Mom please! Utam baru kenal sama dia beberapa jam yang lalu. Dan mom langsung bersikap baik padanya?" Ucap Timtam dengan sinis karena dia sepertinya tidak suka dengan keputusan ibunya.

Tanpa mempedulikan ucapan putranya, Dina langsung membawa Nuii untuk makan bersama dengannya. Dina sangat menyukai gadis kecil tersebut. Gadis yang selalu menunjukkan senyum manis di wajahnya.

....

Nuii masih dengan setia memeluk wanita yang ada didepannya. Ya, wanita itu Dina, ibunya Timtam.

"Sampai kapan kamu akan memelukku sweetheart? Mom udah ngerasa sesak".

"Upsss sorry mom, i miss you so much!"

"Yes, i know you miss me! Jadi gimana? Apa kamu sudah bertemu coklat kesukaan mu?" Tanya Dina dengan nada yang sedikit menggoda Nuii.

"Come on mom, you make me shy". Nuii hanya bisa menjawab sambil menyembunyikan wajah nya yang merona.

Coklat yang dimaksud Dina tentu saja adalah putranya.
Nuii pun duduk disamping Dina agar bisa lebih dekat dengannya.

"Mom, kenapa keadaan mom seperti ini?"

Raut wajah Dina berubah menjadi sendu. Dia tidak tahu harus mulai bercerita dari mana.
Karena tak kunjung menjawab Nuii pun kembali bicara pada Dina.

"Mom please! Tell me about you! Jangan bikin aku sedih mom".

Dengan helaan nafas yang panjang lalu membuangnya kasar. Dina pun mencoba menjawab pertanyaan Nuii.

"Nuii, mom terkena penyakit kanker serviks stadium akhir".

Jawaban dari Dina sontak membuat Nuii kaget sekaget-kagetnya. Jadi ini yang membuat Dina menjadi kurus, bahkan sampai duduk di kursi roda.
Nuii tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia merasakan sesak didadanya.

Tess......

Air matanya pun perlahan jatuh dan berubah menjadi isakan. Kesedihannya menunjukkan bahwa dia amat sangat menyanyangi Dina.
Dina pun dengan senang hati memeluk Nuii, mereka menangis bersama, seakan-akan mereka sedang berbicara lewat tangisannya.


















Tbc
Seperti biasa, don't forget vote and comment guys 😊 jangan cuman di baca doang ya 😂
# ini kode loh 😂😅

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang