Part 18

86 9 3
                                    

Karna jarak yang tidak terlalu jauh nuii bisa mendengar percakapan wanita tadi. Dia terus memperhatikan wanita tersebut berbicara dengan siapa. Saat kening wanita itu dikecup, barulah nuii bisa melihat sosok lelaki yang bersama wanita itu.

Ternyata, lagi-lagi wanita itu bersama timtam yang notabennya adalah kekasih nuii. Nuii hanya bisa membekap mulutnya, menahan tangis yang mungkin akan pecah kembali.

"Jadi, lo bener selingkuh tam?" Gumam nuii lirih.

-----------------------------------------------------------------------

"Cha, lo yakin yang gue lakuin ini bener?" Nuii sedikit ragu dengan usulan ocha, yang menyuruhnya untuk menanyakan tentang wanita yang selalu bersama timtam.

"Udahlah gausah ragu lagi. Lo mau kepastian kan? Lo gamau terus nangis kan?"

"Iyasih, tapi.."

"Tapi apaan lagi sih nuii? Kunci sebuah hubungan itu adalah komunikasi, kalo komunikasi lo sama dia seburuk ini sampe kapanpun juga gabakal ada titik temu. Asal lo tau, cewe yang kita liat dijalan sama pas lo tabrak, adalah cewe yang sama."

"Maksud lo?"

"Itu cewe yang pernah kesini, ke kantor. Nanyain pacar lo!"

"Oh yang waktu itu lo langsung chat gue?"

"Iye yang itu. Gue juga sedikit curiga."

"Curiga kenapa lagi sih cha?"

"Kali aja dia juga cewe yang ada direstoran."

"Kalo emang bener cewe itu, terus kalo emang bener mereka ada hubungan, kenapa timtam nyuruh gue gabung coba?"

"Iye juga sih, ah bingung gue."

"Ocha, yang punya masalah kan gue? Kenapa lo yang bingung? Udalah lo urusin aja bekas gue itu."

"Jahat banget sih mulutnya ngomong bekas mulu ih nuii mah, pokoknya lo kali ini harus tegas oke."

"Gue usahain ya cha."

"Yaudah sekarang lo chat dulu si utam nye!"

Nuii : Pulang dari kantor gue tungguin di
           parkiran. Tenang, gue bukan mau
          ngajak balik bareng kok. Cuman
          pengen ngomong sesuatu.

♡ Timtam : Iye.

Sudah hampir setengah jam nuii berdiri diparkiran seorang diri. Namun timtam belum juga muncul. Duduk - berdiri - mondar mandir - duduk lagi - berdiri lagi, hanya itu yang nuii lakukan sedari tadi.

"Kenapa lo suka bikin gue nunggu tam." Batin nuii.

Setelah lama menunggu, akhirnya timtam pun datang.

"Hei sorry telat, gue tadi ada urusan."

"Udah biasa. Urusan apaan emang?"

"Lo gak perlu tau." Jawab timtam ketus.

"Apa ada hubungannya sama cewe yang akhir-akhir ini sering bareng lo?"

"Gausah so' tau."

"Itu faktanya. Mata lo yang mengiyakan pertanyaan gue, lo bukan orang yang pandai berbohong tam."

"Oke, kalo iya emang kenapa?"

"Boleh gue tanya, sebenernya itu siapa?"

"Kalo gue gamau jawab lo mau apa?"

"Pernyataan lo itu adalah sebuah jawaban menurut gue. Jadi bener dia orang yang special di hidup lo?"

"Yes, of course. She's my soulmate!"

Deg!

Dengan entengnya timtam bilang kalo cewe itu adalah belahan jiwanya. Nuii yang mendengar jawaban timtam hanya bisa mematung tak percaya, sambil sesekali menyeka air matanya.

"Jadi selama ini lo anggap gue apa? Lo gak bisa seenaknya maenin perasaan orang!"

"Gausah drama gitu! Gue gak bakalan mempan sama air mata lo!"

"Sumpah gue gak nyangka lo sebajingan ini!"

"Dan gue pun gak nyangka lo semurahan ini!"

"Gue murahan? Maksud lo apa hah?"

"Gausah so' polos! Lo deket sama gue cuman buat nepatin janji sama seseorang kan? Lo fikir gue gak tau!"

"Janji itu........"






























Tbc
Don't forget vomment 😏

         

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang