Bab 5

997 72 2
                                    

Bab 5

            Aku benci ini. Benci sebagaimana sejak aku mempelajari bahwa ayahku adalah naga, kilas balik ingatannya menyerangku setiap menit. Dan ingatannya cukup membuatku yakin bahwa wanita bermata cokelat itu adalah ibuku. Ayah dan ibuku. Ternyata mereka tidak bekerja bagi istana. Mereka adalah pengkhianat kaum. Ayah pengkhianat naga. Sedangkan ibu—aku belum tahu apa spesiesnya.

            Spesies. Sebelumnya aku tidak pernah menyebut jati diriku dengan spesies. Aku selalu adalah manusia, bertindak logis dan bertekad kuat. Tapi, sekarang aku adalah blasteran. Blasteran yang ditampung di sekumpulan bangunan penuh blasteran. Aku sampah di antara kesalahan. Tapi, kerajaan membenarkan keberadaan kami.

            Kerajaan mengambil untung dari kekuatan dan ketrampilan kami yang tidak biasa. Kami, para blasteran, memiliki dua atau lebih keahlian yang didapat dari garis keturunan. Banyak orang mengira para blasteran hanya akan mengacau dan serakah akan kekuatan, seperti Grandaar. Namun, alih-alih memusnahkan, Kerajaan Alansberg memanfaatkan kekuatan kami—setidaknya, untuk hal yang berguna.

            Maka dari itu, dibentuklah Divisi Blasteran. Atau, biasa dipanggil Anjing Kerajaan oleh para pejabat istana. Kami melaksanakan tugas, mulai dari memberantas siluman sampai menjadi intel di kerajaan musuh. Dan ikut serta dalam perang; itu adalah alasan mengapa selama dua dekade ini Alansberg selalu memenangkan perang.

            Tapi tidak semua blasteran mengemban misi. Divisi Blasteran dibagi menjadi dua; Kelompok Penyerang dan Kelompok Peneliti. Aku tidak memperhatikan kinerja Kelompok Peneliti mengingat mereka berada di gedung lain tepat di batas Barat Kelompok Penyerang. Yang kutahu, mereka bekerja dan berlatih di dalam lab. Mayoritas adalah blasteran penyihir dam peri. Mereka menciptakan dan mengembangkan barang.

Kelompok Penyerang. Banyak pendatang baru didatangkan ke kelompok ini terlebih dahulu. Abraham—Kepala Divisi Blasteran—percaya bahwa Blasteran wajib menguasai seni bela diri. Setelahnya kau dapat menentukan apakah akan tetap tinggal di Kelompok Penyerang atau berkecimpung di Kelompok Peneliti yang diketuai oleh Professor Jerome Founder. Seorang manusia. Aku lega karena setidaknya, ada manusia di tempat penampungan ini.

Sebelum para blasteran Kelompok Penyerang siap pergi ke medan tugas, mereka harus melewati banyak latihan. Biasanya para pemula akan ikut serta dalam sebuah tugas dengan seorang senior. Dan untuk mendapatkan sebuah misi itu sangat sulit. Banyak blasteran mengeluh betapa dirinya lelah menunggu sebuah misi. Semuanya mendambakan misi.

Misi, di sini, bagai permata yang dapat kau banggakan. Misi menandakan senioritas. Misi menandakan popularitas. Kerajaan akan sangat berterimakasih padamu setelah sebuah misi. Dan mengingat sifat angkuh para blasteran, pujian sedikit apapun itu berpengaruh cukup besar pada diri mereka. Blasteran senang disanjung. Juga, banyak pejabat istana menyanjung mereka.

Atas jasa mereka. Atas keberanian mereka. Atas pengabdian. Atas nyawa mereka.

Blah. Pujian tidak mengubah apapun. Blasteran tetaplah blasteran. Aku tetaplah aku. Aku tetap membenci blasteran. Membenci diriku.

***

Seminggu sudah aku menetap di sini dan aku mulai terbiasa dengan belengguku. Aku melakukan semuanya dengan pergelangan tangan terbelenggu. Menembak. Makan. Bela diri. Mandi. Awalnya terasa bagai neraka, namun lama kelamaan kau akan terbiasa juga. Lagipula aku tidak bisa meminta Marcus membukanya semudah aku menendang anjing.

Marcus keras kepala dan teguh pada pendiriannya. Ia teguh membelengguku seperti ini. Dalam seminggu, pada siang hari aku sering mendapati pria itu berlatih dan pada malam hari, pria itu menghilang. Aku akan menemukan pria itu kembali ketika semua orang bersorak atas kepulangannya setiap pagi. Sepertinya, tidak ada hari tanpa misi bagi Marcus.

Born of FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang