Bab 6

902 69 6
                                    

Bab 6

            Dua bulan aku menetap di Divisi Blasteran. Seharusnya kau bisa menebak aku tidak hanya bergeming, namun juga menemukan cara aman untuk kabur dari divisi ini, kerajaan ini, dunia ini. Hidup ini.

Namun, sekarang di sini lah aku. Aku berubah, dari gadis desa yang hanya mengandalkan pedang pamannya menjadi pejuang penguasa segala teknik menggunakan senjata dan bela diri. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berlatih dan berkembang. Hari demi hari aku berkutat dengan senjata, mendengar penjelasan setengah hati dari mentorku, dan berduel dengan Blasteran lain. Anehnya, aku selalu memenangkan duel itu.

 Belakangan ini kuketahui bahwa ternyata belum ada Blasteran yang mampu menyamai kecepatan, refleks, dan akurasiku. Aku mendadak menjadi seseorang yang dijunjung sekaligus diasingkan. Seakan aku ini berasal dari dimensi lain. Di antara sanjungan dan pengasingan itu, aku menyempatkan diri mencari informasi mengenai kedua orangtuaku.

Aku masih tidak dapat menerima diriku sebagai Blasteran. Namun, usahaku sia-sia. Tidak ada sama sekali pasangan menikah bernama Tisdale. Tidak ada proyek yang lebih rahasia dari proyek Divisi Blasteran ini. Apa yang paman jejalkan padaku hanyalah bualan semata. Aku meredam rasa sakit yang membesar bagai riak air. Bahkan pamanku yang tercinta membohongiku. Aku jadi bertanya-tanya apakah paman bukan manusia.

            Desahan tidak senang para Blasteran membangunkanku dari alam bawah sadar. Kudengar namaku dan Marcus disebut, diperintahkan untuk segera menghadap ke ruang kerja Abraham. Tidak mengherankan mengapa para Blasteran mendesah tak suka. Aku mendapat misi pertamaku. Dan bersama Marcus sebagai seniorku.

            Aku jarang melihat Marcus. Marcus akan menghindar detik  aku datang ke jarak lihatnya. Ia tidak lagi menggodaku atau mempermalukanku. Ia mengasingkanku seperti apa yang dilakukan Blasteran lainnya. Kukira ia berbeda. Nyatanya, ia sama buruknya dengan mereka yang mengucilkanku.

Tapi itu bukan masalah besar bagiku. Malah, itu merupakan keuntungan bagiku. Aku tidak pernah nyaman dengan rasa yang ditimbulkan pria itu. Rasanya seakan-akan aku sudah ditaklukan oleh sentuhannya. Rasanya gairahku selalu terbakar dan menarikku semakin mendekat dengan benang obsesi.

Itu obsesi, bukan ketertarikan.

Keuntungan yang kurasakan adalah; aku tidak lagi merasakan ikatan atau dorongan aneh. Sekarang, aku memandangnya sepolos aku memandang rumput yang tumbuh di perkarangan. Tidak ada perasaan khusus. Namun, ketika aku harus berdiri bersebelahan dengannya di ruang kerja Abraham, aku merasakan kecanggungan.

            Aku meliriknya sekilas, memastikan ia tidak mendengar dentuman jantungku. Sepersekian detik kemudian, Marcus menyadari lirikanku. Mata hitamnya seakan mencicipi tubuhku, lalu muntah karena rasanya. “Hendak meludahiku lagi, Lightflame?” suaranya sedingin es.

            Semua orang mengenalku sebagai Lightflame, putri dari Jenderal Perseus. Walaupun aku tidak berkutik atau memprotes, jauh dalam hati aku membenci panggilan itu. Bukan hanya karena Lightflame adalah nama naga yang telah menelantarkanku. Tapi, lebih karena semua orang tidak mengenal aku sebagai Astrid. Jadi, asumsiku, mereka tidak akan menerimaku jikalau aku hanya Astrid. Mereka menjunjungku karena aku bukan Lightflame biasa. Aku Lightflame terakhir. Dan mereka mengharapkan sesuatu yang tak dapat kupenuhi.

            Aku mendapatkan kendali diriku lagi, setidaknya. Aku tidak semahir Marcus mengendalikan emosi. Aku bagai dinamit yang meledak-ledak dan terang. Itu menjelaskan amarahku yang tak keruan.

            “Aku tertarik untuk mencobanya sekali lagi,” jawabku ketus.

            Pintu kayu yang membuka, terdengar jelas dari belakang punggungku, membuatku sedikit terperanjat. Telingaku yang telah terbiasa mendengar suara desisan mesin, harus kembali beradaptasi dengan suara pintu kayu. Jantungku seakan diremas dan perutku dipelintir. Suara berdecit pintu membuatku merindukan Ethan. Desaku.

Born of FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang