Bab 3

1.5K 56 4
                                    

*kring kring*

Suara alarm berbunyi. Audrey bangun dari tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk segera mandi.

Setelah mandi Audrey menuju ke ruang makan untuk sarapan bersama mami papinya.

Selang beberapa menit, Audrey pamit ke mami papinya untuk berangkat ke sekolah.

Baru sampai di garasi, Iqbal udah nunggu gue di depan rumah.

"Eh bareng yuk?" Ajak Iqbal ke Audrey.
"Iya bentar, gue lagi make sepatu."
"Udah yuk, berangkat!" Kata Audrey.
"Udah siap? Ada yang ketinggalan gak?" Tanya Iqbal
"Ah enggak, tenang aja. Yuk udah siang nih."

Selama perjalanan ke sekolah selama beberapa menit gue dan Iqbal membisu diam tanpa kata. Diem-dieman kaya orang gak kenal.

Batinku, apakah Iqbal sedang marah padaku? Apakah Iqbal sedang memusuhiku?
Ku coba tuk bertanya.

"Eh Bal, lu napa dah?" Gue tanya dengan nada curiga.
"Kenapa apanya? Gue gak kenapa-kenapa kok." Jawabnya.

Gue coba untuk tanya lagi.

"Gak kenapa-kenapa? Yakin lu?" Gue tanya lagi.
"Iya, emang kenapa si Drey?" Dia tanya balik.
"Oh,gapapa sih. Yaudah kalo gak papa hehe."

Sesampainya di sekolah. Gue dan Iqbal mulai berbeda arah.
Karena gue di X MIPA 1, sedangkan Iqbal X MIPA 2.

Di dalam kelas, gue ceritain semua ke Allin.

"Lin, tadi selama jalan ke sekolah Iqbal tuh diemin gue mulu."
"Diemin kenapa? Lo sama Iqbal ada masalah apa emangnya?"

"Gue gak tau Lin, gue tadi udah tanya tapi dia jawab gapapa. Bikin penasaran aja ih."
"Yaudah nanti istirahat coba lo tanya lagi gih ke Iqbal. Kali aja nanti dia mau jujur haha."
"Apaan si lo?! Masa iya gue tanya lagi."

"Nyoba dulu kali, lagian apa salahnya nyoba si?"
"Iya deh, nanti gue coba tanya lagi."

*tet tet tet*
Istirahat dimulai.

"Lin,gue mau ke kantin.lo mau ikut gak?"
"Gak ah, gue di kelas aja. PR belum kelar."

Pas mau ke kantin, gue liat Iqbal lagi duduk di taman sendirian, gue samperin dah tu orang.

"Hai Bal."
"Hai juga Drey. Ada apa?"
"Mm.. gak papa sih. Sebelah kosong kan?" Sambil menunjuk ke arah bangku di sebelah Iqbal.
"Iya kosong, duduk aja."

"Gue mau tanya Bal."
"Iya,tanya aja."
"Lo kenapa Bal? Kok tadi lo diemin gue si? Gue ada salah sama lo?"
"Enggak, lo gak salah Drey."
"Terus?"
"Ya gak papa, tadi gue lagi males ngomong aja. Gue sariawan soalnya."
"Oh bener nih?"
"Iya."

"Lu mau ikut gue ke kantin gak?" Ajak gue ke Iqbal.
"Gak,makasih."
"Oh,yaudah deh kalo gitu."

                           🌸🌸🌸

"Woi Allin."
"Eh iya Bal, kenapa? Ada yang bisa gue bantu?"
"Gini, lo inget gak besok hari apa?"
"Hari Rabu, emang napa dah?"
"Bukaann.. coba tebak lagi."
"Gak tau gue."

"Besok itu hari ulang tahun Audrey, masa lu yang jadi CS nya gak tau."
"Oh iya, gue lupa. Terus terus?"
"Lo bisa gue ajak kerjasama kan?"
"Bisa kok, tugas gue apa?"
"Tugas lo adalah diemin Audrey dua hari, sekarang sama besok."
"Oh, jadi lo daritadi diemin Audrey itu gara-gara dia mau ulang tahun?"
"Yoi bro,haha. Eh tapi Audrey jangan sampe tau ya? Ini rahasia kita."
"Kita?"
"Gue maksudnya."
"Haha canda Bal, iya siap!"

"Lho Lin? Kok barusan gue liat lo ngobrol sama Iqbal?"
"Iya, tadi gue tanya kenapa lho diemin Audrey. Gitu doang dah."
"Yakin lu?"
"Yakin bos."
"Serius?"
"Duarius deh."
"Demii?"
"Demi lu."
"Yaudah, kirain ada apaan."

Batinku, bel pulang udah bunyi daritadi, tapi kok gue gak liat Iqbal. Gue nunggu iqbal di depan kelas udah lumayan lama tapi Iqbal gak dateng juga.

Akhirnya gue putusin buat pulang sendiri. Gue WhatsApp papi aja deh.

"Papii, jemput Audrey sekarang. Audrey tunggu di tempat biasa."

"Iya nak." Balas papinya itu.

Beberapa menit kemudian papi dan mobil kesayangannya itu berhenti di depan gue.
Gue langsung masuk ke mobil.

"Tumben, kok gak bareng Iqbal nak?"
"Engga pi, dia pulang duluan tadi."
"Oh gitu. Perasaan tadi berangkat bareng?"
"Iya papi,tadi pagi emang bareng. Tapi sekarang dia pulang duluan."

Sampai di rumah gue langsung buka pintu depan dan masuk kamar, sambil merebahkan tubuhku di kasur.

Gue masih penasaran, tadi itu Iqbal kenapa ya? Kok gue didiemin gitu.
Kalo gue punya salah, salah apa yang udah gue buat? Kenapa? Kenapa ini terjadi? Apa yang harus gue lakukan sekarang? Ahh.. Entah.

17:00

"Sayangg.. bangun, udah sore. Cepat mandi!" Terdengar suara mami dari balik pintu

Eh jam berapa nih, gila dah gue ketiduran.

"Iya mi, ini mau mandi."

Gue langsung ambil baju sama handuk dan segera menuju ke kamar mandi.

Selesai mandi, gue turun ke ruang makan untuk makan malam sama mami papi.

"Tidurnya pules banget sayang." Tanya mami.
"Hehe iya mam, kecapean."
"Oh gitu, yaudah biar gak cape, makan dulu gih."
"Iya mam."

Selesai makan gue balik lagi ke kamar. Gue duduk di bangku yang ada di depan meja belajar gue.
Rasanya antara pengin belajar atau nge-whatsApp Iqbal.

Akhirnya,gue putusin buat belajar.
Gue setel tuh lagu-lagu buat nambah mood gue.

Perlahan-lahan gue mulai ngantuk. Padahal masih jam 21:00.
Gue buka Handphone bentar buat buka Instagram. Gue liat Iqbal baru update di story. Gue pikir dia belum tidur. Jadi gue putusin buat WhatsApp dia.

"Hai Bal."
"Hai juga Drey, ada apa?"
"Gak papa,cuma ngecek aja udah tidur belum."
"Oh, belum hehe."
"Yaudah, gue tidur dulu ya Bal, udah malem."
"Iya Drey,gue juga mau tidur."

Niatan gue untuk tanya tentang tadi pagi akhirnya dipendem dulu deh. Waktunya belum tepat.

Cinta dan Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang