Bab 8

601 22 0
                                    

Dua hari berlalu, sakit demam yang diderita Audrey pun perlahan hilang.
Dan satu hari setelah itu adalah hari libur. Audrey, Allin, Iqbal merencanakan akan berlibur bersama.

"Woi besok libur!" Teriak Iqbal.
"Biasa aja lu, gue gak tuli!" Jawab Allin dengan meninggikan suara.
"Hehe sorry deh."
"Iyaa, terus kalo liburan kenapa?" Tanya Audrey.

"Mm main bareng yuk?" Tanya Allin.
"Ini kita juga lagi main bareng kali." Jawab Iqbal.
"Maksud gue manjat gunung bareng ayok? atau apa deh." Sontak Allin.
"Nahh, ide bagus tuh!" Jawab Audrey dengan nada semangat.
"Kapan?" Tanya Iqbal ke Allin.
"Menurut lo?" Tanya Allin ke Iqbal.
"Udah ah jangan ribut kek anak kecil tau gak lo?!" Jawab Audrey sambil melerai mereka berdua.

"Mau ke mana kita?" Tanya Allin.
"Bandung? Jogja? Atau Malang?" Tanya Audrey.
"Jogja aja ah" Jawab Allin.
"Ahh, udah mainstream." Jawab Iqbal.
"Malang aja." Jawabnya lagi kepada Allin dan Audrey.

"Gue ikut kalian aja deh." Jawab Audrey.

"Bentar bentar gue search dulu di google." Jawab Allin.
"Nyari apa lu di sana?" Kata Iqbal.
"Nyari jodoh! Puas lo?!"
"Gue tau lu jomblo haha."
"Hm." Jawab Allin dengan nada rendah.

"Eh temen temen!" Kata Audrey dengan semangat.
"Apaan woi!" Jawab allin.
"Kita ke sini aja nih. Tempatnya bagus." Tawar Audrey ke temen temennya.
"Ide bagus tuh, Drey!" Jawab Iqbal.
"Hehe, ya dong!"

"Lu nemu di mana dah?" Tanya Allin.
"Tadi gue buka ig, gak sengaja nemu ginian di explore gue." Jawab Audrey.
"Tempatnya juga lagi rame dibicarain di sosmed nih." Jawab Audrey kembali.
"Oke dah besok kita ke situ!" Jawab Iqbal.

"Eh, gue pulang dulu ya mau siap-siap." Kata Audrey.
"Bareng gak, Drey?" Tanya Iqbal.
"Mm.. boleh lah."
"La terus gue gimana?" Tanya Allin ke Iqbal.
"Naik angkot aja ya lu." Jawab Iqbal.
"Jahat sumpah, ah gatau ah bete gue!"

"Udah udah Lin, ga usah nangis. Lu aja dah yang nebeng Iqbal." Kata Audrey menawarkan ke Allin.
"Serius lu?" Tanya Allin.
"Ya iya lah gue serius. Kapan gue boong sama lu?"
"Hehe, makasih Drey!"

"Eh eh, apaan nih? Ogah ogah. Orang gue maunya sama Audrey kok bukan sama lu." Kata Iqbal.
"Tuh kan Drey. Iqbal marah."
"Gak papa, Bal. Lu sama Allin aja."
"Gak! Gue gak mau. Mending gue pulang sendiri aja kalau gini."
"Jangan dong, Bal. Gue aja yang ngalah."
"Yaudah deh." Jawab Iqbal ke Audrey.
"Buruan naik!" Kata Iqbal ke Allin.
"Ih, galak amat lu."
"Gak. Udah belum?"
"Udah. Yuk jalan." Kata Allin.

"Gue duluan ya Drey!" Sapa Allin.
"Iyaa. Ati-ati ya!" Jawab Audrey.

Di tengah perjalanan pulang, Iqbal dan Allin berbicara sebentar.

"Lu si. Gue jadi gak enak kan sama Audrey." Kata Iqbal.
"Sama, gue juga wkwk."
"La ngapa lu ngebet banget dah?"
"Gue cape tau jalan sendiri!" Jawab Allin dengan nada manja.
"Ah, manja lu!"
"Haha."

"Bal?"
"Hm?"
"Temenin gue ke supermarket dong beli jajan buat besok."
"Ya. Mau beli di mana?"
"Serah lo aja."
"Nah, ini ada supermarket tuh. Di sini aja ya?" Tanya Iqbal.
"Mm.. yaudah deh."

Sesampainya di lokasi, iqbal memarkirkan motornya dan menunggu Allin di depan.

"Eh, lu gak ikut masuk?" Tanya Allin.
"Gak, gue di sini aja."
"Oke deh, gue masuk ya?"
"Iya."

Sambil menunggu Allin, terlintas bayangan Audrey dipikiran Iqbal.

"Audrey gimana ya?"
"Audrey sama siapa pulangnya?"
"Audrey cape gak ya?"

Ahh!! Kenapa gue jadi mikirin Audrey sih.

"Bal?" Panggil Allin.
"Bal?" Panggil Allin sekali lagi.
"Bal woi!" Ketiga kalinya Allin memanggil tapi Iqbal tak dengar juga.
Akhirnya Allin menepuk pundak Iqbal.

Cinta dan Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang