Bab 9

632 22 0
                                    

Keesokan harinya mereka berkumpul di taman dekat komplek rumah Audrey dan Iqbal sejenak untuk membahas rencana liburannya. Tiba-tiba munculah seorang lelaki bernama Bobby. Bobby adalah teman satu sekolah mereka, dia kelas X MIPA 3.

"Eh gue ikut kalian boleh gak?" tanya Bobby kepada kami.
"Lho, Bobby? Lu ngapain di sini?" tanya Allin.
"Iya, gue sengaja ke sini buat minta ijin ke kalian. Nah, sekarang gue diijinin ikut gak?"

"Bentar, kok lu tau si kita ada di sini?" tanya Allin dengan penasaran.
"Mm.. gue kemarin gak sengaja denger kalian." jawab Bobby dengan santai.
"Gimana, Bal?" Tanya Allin dengan menaikkan salah satu alisnya.
"Ya gue sih oke oke aja." Jawab Iqbal dengan santai.
"Lo beneran mau ikut, Bob?" Tanya Audrey ke Bobby.
"Iya, Drey. Bolehkan?"
"Bentar, Bob. Gue diskusiin dulu ya."

Allin, Audrey, dan Iqbal sedikit menjauh dari Bobby dan berkumpul untuk mendiskusikan hal ini.

"Gimana?" Tanya Audrey.
"Yaudah terserah kalian, gue mah ngikut aja." Jawab Iqbal.
"Kalo lu, Lin?" Tanya Audrey.
"Gue juga ngikut aja deh."
"Kalo menurut gue sih, ikut aja. Lagian juga Iqbal cowo sendiri kan? Nah pas banget tuh buat nemenin elu, Bal." Seru Audrey.
"Cakep dah, setuju gue." Jawab Allin dengan mengacungkan jempolnya.
"Lu kok diem, Bal?" Tanya Audrey.
"Iya nih Iqbal gimana sih lu? Katanya lu ngikut aja. Giliran udah pada setuju lu diem aja. Lu mah gitu." Jelas Allin secara panjang lebar.
"Kalo lo gak suka mah kita tinggal bilang ke orangnya, daripada kepaksa gitu nanti orangnya sakit hati lagi, Bal." sahut Audrey.
"Iya iya, gue setuju kok." Jawab Iqbal.

Setelah mendiskusikan, akhirnya mereka bertiga menemukan jawabannya.

"Oke lah, lu boleh ikut." Kata Audrey.
"Oke, thank  ya!" Jawab Bobby dengan nada semangat.
"Oh iya, lu beli tiket dulu gih di supermarket." Suruh Allin.
"Oke."
"Jangan lupa abis beli tiket ke sini lagi buat ngebahas rencana liburan, Bob!" Suruh Audrey.
"Gece jangan kelamaan lu, supermarket yang deket aja." Perintah Allin.
"Iyaa sante." Jawabnya.

Bobby pun pergi menuju supermarket untuk memesan tiket. Setelah selesai memesan tiket, kemudian Bobby kembali ke taman.

"Gimana? Gue lama gak?" Tanya Bobby.
"Ah lama lu." Jawab Allin.
"Engga kok, Bob. Sante aja kali." Jawab Audrey.

"Jadi gini, kita kan berangkat nanti malem jam 20:15 pake Kereta Argo Lawu, kita harus otw lebih awal untuk menghindari kejadian ditinggal kereta. Secara kan kita tinggal di Jakarta, pasti macet tuh. Gimana? Kalian setuju gak?" Tanya Audrey kepada mereka.
"Iya tuh, pasti macet." Jawab Allin.
"Iya, gue setuju tuh, Drey." Jawab Bobby.
"Kalo lo, Bal?"
"Iya, gue setuju."
"Kita berangkat sendiri-sendiri dari rumah oke?" Audrey kembali bertanya.
"Iya."
"Hm."
"Oke." Jawaban mereka bertiga.
"Yaudah gue pulang dulu ya?" Kata Audrey sembari pamit ke teman-temannya.
"Eh tunggu, Drey. Balik bareng." Kata Iqbal sambil sedikit teriak agar Audrey terdengar.

Beberapa menit setelah Audrey dan Iqbal pergi, Bobby pun pamit kepada Allin.

"Gue duluan ya, Lin?" Tanya Bobby kepada Allin.
"Yaudah sono!" Jawab Allin dengan nada kesal.
"Dih lu kenapa dah marah-marah ga jelas gini?" tanya Bobby.
"Gue gak kenapa-kenapa kok."
"Gini, Lin, Lu harusnya jadi cewe jangan suka ngambek karena masalah sepela napa. Kita sebagai kaum lelaki bingung harus ngelakuin hal apa." jelas Bobby.
"La lu ngapa?"
"Ah yaudah deh, lupain aja. Gue mau pulang dulu."

                         🌸🌸🌸

Waktu menunjukkan pukul 18:45. Audrey segera bersiap-siaap menuju ke stasiun. Tak lupa Audrey meminta izin ke mami dan papinya.

"Mami papi Audrey berangkat dulu ya." teriak Audrey menuju garasinya.
"Tunggu mama bentar sayang. Mama ikut nganter kamu."
"Ah ga usah mi. Audrey naik taksi aja."
"Engga engga, mami harus ikut pokoknya."
"Ayo, mi. Kita antar Audrey sekarang. Papi sudah siap nih." Ajak papi.
"Iya, ayo kita masuk ke mobil." kata mami.

Setelah semuanya sudah masuk ke mobil, mami tak lupa menitipkan amanat kepada Audrey agar ia harus jaga diri di sana.

"Sayang nanti kamu jangan telat makan ya, ibadahnya jangan lupa, jaga diri baik-baik jangan sampai hal yang gak kamu inginkan terjadi." pinta mami dengan nada lembut sambil mengusap rambut Audrey.
"Iya mami, Audrey pasti jaga diri kok, doain Audrey ya, mi."
"Iya sayang mami selalu doakan kamu." jawabnya sambil tersenyum lebar.

Tak lupa papi yang meminta Audrey agar pulang membawakan oleh-oleh.

"Eits, oleh-olehnya jangan lupa ya, sayang!" pinta papinya kepada anak semata wayangnya itu.
"Siap papi! papi mau apa? baju kotor? oke besok Audrey bawain, deh! hehe." ledek Audrey ke papinya.
"Tuh, mi, anak kamu jail banget sama papinya."
"Bukan cuma anak mami kali, Audrey juga anak papi. kan Audrey punya kalian."
"Hehe, mami sayang sama kamu, nak!" kata mami.
"Audrey juga sayang kok sama mami." sahut Audrey sambil memeluk maminya.

Beberapa menit kemudian tibalah mereka di Stasiun Gambir. Tampak sudah ada Bobby dan Iqbal menunggu di stasiun itu, tapi Audrey belum menemukan Allin. Audrey kemudian mnghampiri Iqbal dan Bobby.

"Lho? Allin mana?" tanya Audrey kepada mereka berdua.
"Gak tau, nih. Gue belum liat daritadi." jawab Bobby.
"Yaudah, deh. Gue telfon aja." kata Audrey.

"Halo, Lin. lu di mana? Ini udah jam setengah delapan lho. jangan lama-lama ya!" pinta Audrey.
"Iya, Drey. Gue udah mau nyampe nih. gue udah di parkiran mobil."

Allin berlari dengan dengan cepat sembari membawa koper dan bergerak menuju kawan-kawannya. Sesampainya di sana, Allin kehabisan nafas. Tampak dari raut wajahnya yang terlihat capek, dia meminta maaf kepada Iqbal, Audrey, dan Bobby karena sudah terlambat datang.

"Maafin gue ya teman-teman. Gue telat." kata Allin dengan nafas ngos-ngosan.
"Iya iya gak papa, Lin." kata Audrey.
"Yaudah ayo kita cetak dulu tiketnya." pinta Audrey.
"Yok yok." jawab dari ketiganya.

Setelah tiket sudah dicetak, mereka berempat langsung naik dan memasuki gerbong kereta yang sudah mereka pesan. Saat berada di dalam kereta, Audrey duduk bersama dengan Allin sedangkan Iqbal duduk bersama Bobby. kebetulan kursi mereka berempat sebelahan.

Di dalam kereta, Allin merasa lapar dan membuka snacknya untuk mengganjal perutnya. Audrey asik dengan gadgetnya, dia asik membaca wattpad. Bobby asik bermain game, dan Iqbal asik mendengarkan mp3nya.

Karena kereta sampai di tujuan pukul 03:48 jadi, mereka memutuskan untuk tidur di kereta agar keesokan harinya badan tetap fit dan dapat melakukan aktivitas.

Cinta dan Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang