Gadis kecil yang baru duduk di kelas enam sekolah dasar itu tersenyum senang melihat motor besar berwarna hitam terparkir di halaman depan rumah. Itu berarti kakaknya sudah pulang kuliah dari kampus. Seperti biasa, ia ke sini ingin meminta bantuan pada tetangga yang sudah dianggap sebagai kakaknya untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru di sekolah.
"Kak Elang ...." panggil gadis bertubuh subur itu seperti memanggil temannya yang ingin diajak bermain. Ia berdiri di depan pintu yang sudah sedikit terkuak.
Seorang pemuda tanggung keluar dan tersenyum ramah pada gadis dengan sebuah buku yang tergenggam di tangannya. Sejak keluarga gadis itu tinggal tepat di rumah yang berseberangan dengan rumahnya sekitar delapan tahun lalu, ia sudah menganggapnya sebagai adik sendiri. Dan ia sudah tahu tujuan gadis itu datang kemari.
"Hai, My little girl! Ayo, masuk."
Gadis itu menurut. Ia mengikuti si pemuda masuk ke dalam rumah dan ia melihat sudah ada seorang perempuan duduk di sofa ruang tamu. Siapa dia?
"Arinda, kenalkan, ini Kak Sarah. Dia pacar Kakak."
"Er, dia masih kecil. Dia pasti belum ngerti. Bilang aja aku ini teman kamu," sela Sarah sambil tertawa ringan.
Nama asli pemuda itu adalah Erlangga dan 'Er' adalah panggilan sayang yang diberikan Sarah padanya sementara orang-orang terdekat lain memanggilnya Elang.
Pacar? Usia Arinda memang masih terbilang sangat muda tapi ia sudah mengerti walau tidak banyak mengenai apa itu arti dari sebuah kata 'pacar'. Entah mengapa tiba-tiba ia ingin pulang saja ke rumahnya dan ia merasa tidak suka pada Sarah setelah tahu bahwa perempuan itu adalah pacar dari kakaknya, Elang. Ia tidak suka kakaknya memiliki seorang pacar.
Arinda berlari keluar meninggalkan rumah besar itu tanpa permisi dan basa-basa sehingga membuat heran Elang dan Sarah.
"Arinda, kenapa kamu pulang? Kamu mau ngerjain PR, 'kan?"
Teriakan Elang dari depan pintu rumah tak digubris oleh gadis kecil berambut ikal panjang itu. Ia terus saja berlari, menyeberangi jalan hingga akhirnya sampai di rumahnya.
"Sayang, kenapa kamu lari-lari gitu? Ngerjain PR-nya udah? Kok sebentar amat?"
Dengan nafas tersengal-sengal Arinda menghambur ke dalam pelukan mamanya dan beberapa detik kemudian suara isakan keluar dari mulut mungilnya.
"Kak Elang udah enggak sayang sama aku lagi, Ma. Sekarang Kak Elang udah punya pacar ...."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJERAT PESONA KAKAK
Romance(SUDAH TERBIT) "Kakak, I love you as a woman loves a man ...," ucap Arinda pada Elang