Hayoung masih terdiam di dalam mobilnya. Dia sengaja mengendarai mobil sendiri hari ini, menghindari Sehun yang mengatakan bahwa dia akan menjemput Hayoung. Hayoung sedikit menghela nafasnya, dia sedang tidak ingin bertemu dengan Sehun. Perasaan yang sama sejak perpisahan setahun yang lalu, selama setahun ini Hayoung tidak pernah mau menemui Sehun, hatinya tidak pernah mau bertemu dengan Sehun. Memang Hayoung masih memendam cinta pada Sehun, namun dia juga sedikit banyak mencoba menghapus perasaan itu. Hayoung tidak bisa terus menerus menyukai seseorang yang sudah mempunyai kekasih kan?
Hayoung terperanjat saat seseorang mengetuk kaca mobilnya, membuyarkan lamunannya. Ia menurunkan kaca mobilnya,
"Kau tidak akan keluar, nona Oh?"
Hayoung hanya menghela napasnya, melihat siapa yang ada di depannya kali ini. Orang yang sedari tadi ingin ia hindari, orang yang sedari tadi memenuhi isi kepalanya. Orang itu adalah Oh Sehun.
Terkadang dirinya bertanya tanya, apakah Sehun sudah benar benar bisa move on darinya, apakah bertemu dengan dirinya bukanlah suatu masalah yang besar, apakah semudah itu Hayoung dilupakan?
Hayoung keluar dari mobilnya,
"Apa kabar?"
Sehun berjalan di samping Hayoung saat ini, menuju rumah Hayoung.
"Baik."
"Member Apink baik baik saja kan?"
"Baik."
Sehun menatap kesal Hayoung, sedangkan Hayoung seakan tak peduli dengan tatapan itu.
**
"Kau dimana? Jangan lupa makan malam, kau bisa sakit."
"Aku sedang bersama keluargaku. Ini sedang makan malam."
"Ah, jadi kau menemui keluargamu. Nikmati waktumu~"
"Ne, kau juga jangan lupa makan, aku tutup bye love, chu~"
"Ahaha love."
Sehun tersenyum, Hayoung bisa melihat itu meskipun Sehun berdiri cukup jauh darinya. Tadi ada yang menelepon Sehun, dan sepertinya Hayoung sudah sempat melihat nama yang tertera di ponsel Sehun, Irene. Lucu sekali memang, tidak ada yang salah dengan menelepon kekasihmu sendiri bukan. Namun anehnya Hayoung tetap tidak suka ada yang menelepon Sehun malam malam begini hanya untuk memastikan apakah Sehun sudah makan atau belum, ini menjengkelkan. Hal yang pernah Hayoung lakukan, dan Hayoung berharap hanya dirinya yang melakukan itu, sekarang orang lain yang menelepon dan mengkhawatirkan Sehun. Yang paling menjengkelkan adalah bagaimana Sehun dengan senyumnya yang tulus itu membunuh perasaan Hayoung. Jadi Sehun sudah tidak lagi memikirkan Hayoung, jadi Sehun sudah benar benar bisa melupakan semuanya, lalu kenapa Sehun datang kesini, menemui keluarganya, ini keluarga Hayoung, jika memang mereka sudah memutuskan hubungan, kenapa Sehun tidak terus terang saja, kenapa harus bersembunyi dan berpura pura seolah olah mereka masih berpacaran, tidakkah Sehun tahu, itu hanya akan membuat Hayoung semakin tidak bisa lepas dari Sehun. Hayoung hanya akan semakin sakit menjalani semuanya. Dan fakta yang paling menyedihkan, mungkin hanya Hayoung yang terus menerus merasa sakit.
"Maaf aku tidak terlalu lama kan?"
Hayoung tidak berucap apapun mendengar ucapan Sehun baru saja, dia hanya melanjutkan langkahnya. Tiba tiba ia berhenti, menoleh ke belakang, ternyata Sehun berhenti disana menatapnya tajam
"ㅡㅡ kenapa diam saja? Aku bicara padamu. Apa mulutmu sudah tidak bisa bicara?"
Sehun menatap Hayoung marah,
"Apa aku harus menjawab?"
Hayoung tidak kalah menyeramkan saat menatap Sehun seperti saat ini,
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Girl
FanfictionI know I'm your ex girl. You can call me a bad girl // OHY - OSH Copyright © Jiyoungim 2017