[10]

665 96 8
                                    


"Eonni, kau tahu, Sehun tidak berpacaran dengan Irene selama ini."

Hayoung sedang berada di rumah Eunji, lebih tepatnya rumah Eunji dan Chanyeol. Eunji yang sedang mengunyah makanannya langsung melihat Hayoung dengan tatapan tidak percaya,

"Hng?"

"Mereka tidak berpacaran."

"Jinjja? Tapi semua orang mengira mereka berpacaran."




"Eonni, apa aku jahat? Kemarin Irene menangis keras di depanku."

"Hayoung-a, aku juga sempat berpikir, ini sangat tidak adil bagi Irene, tapi apa kita bisa mengatur semua ini? Ini semua di luar kendali kita, mencintai dan di cintai. Aku harap Irene bisa menemukan cinta yang terbaik."

"Hm, aku harap juga begitu."

**

Irene berjalan memasuki gedung latihan SM, dia sedikit terlambat di bandingkan member RV yang lain karena tubuhnya kurang fit hari ini, jadi dia memutuskan untuk istirahat sebentar lalu menyusul member lainnya latihan. Irene berniat memasuki kafe untuk membelikan beberapa minuman dan cemilan untuk membernya, tapi tak di sangka, saat kakinya melangkah memasuki kafe matanya langsung bertabrakan dengan mata seorang laki laki, laki laki yang sudah membuatnya berantakan akhir akhir ini.

Siapa lagi jika bukan Oh Sehun, Sehun tidak sendirian, dia bersama Suho. Kepanikan jelas tergambar di wajah Irene dan juga Sehun, Irene benar benar tidak ingin melihat Sehun kali ini, rasanya ia ingin langsung keluar dari tempat ini, tapi dia tidak ingin terlihat lemah di depan Sehun, jadi Irene memutuskan untuk tetap masuk dan juga memesan pesanannya tanpa mempedulikan Sehun, walaupun kenyataannya sulit.

"Irene kau mau pesan apa? Sekalian saja aku yang bayar."

Irene kaget menoleh ke arah Suho yang tiba tiba mengajaknya berbicara.

"Ani, biar aku pesan sendiri saja."

Irene cukup lega karena bukan Sehun yang mengajaknya bicara. Bertemu Sehun secara kebetulan di tempat ini membuat hatinya merasa sedih juga marah. Kafe ini cukup privat untuk orang orang SM saja, jadi dulu Irene dan Sehun banyak menghabiskan waktu bersama disini. Bagaimana Sehun yang selalu memesankan makanan untuknya, Irene masih ingat semua makanan dan minuman favorit Sehun. Tapi disini laki laki itu sekarang, mematung tepat di depannya, pandangannya terlihat malas untuk melakukan sesuatu, Irene benci melihat Sehun saat ini, tapi lagi lagi, dia tidak boleh lagi terlihat lemah di hadapan Sehun. Irene yakin, hatinya akan bisa melupakan laki laki yang sejak dulu hanya bisa mengatakan kata kata manis untuknya, tapi tidak pernah mengajaknya berkencan, seharusnya Irene tahu dari dulu. Ya, seharusnya dia tidak menjalani semua dengan Sehun dulu, seandainya dia bisa memutar waktu. Tapi biarlah semua ini berlalu sesuai masanya.

"Hyung, sepertinya aku harus pergi sekarang. Aku ambil minumanku."

"Hm."

Sehun tiba tiba mengatakan bahwa ia harus segera pergi. Meskipun dia mencoba untuk mengacuhkan Irene yang berdiri di sana, mata mereka tetap saja bertemu, dan pandangan Sehun sedikit meredup saat ia berjalan melewati Irene.

"Mau minum bersama?"

Ucapan Suho baru saja membuat Irene yang sedang sibuk dengan pikirannya tiba tiba tersadar.

"Hm? Kau tidak ada schedule?"

"Tidak."

**

"Sudah lama menungguku?"

Sehun memasuki sebuah mobil putih yang memiliki kaca yang tidak tembus pandang dari luar. Dia langsung duduk di seat pengemudi. Lalu menghadap ke arah wanita di sampingnya.

Ex-GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang