[07]

596 88 11
                                    

"Eonni mau pergi makan bersama?"

Suara Seulgi membuyarkan lamunan Irene. Dia sedang berada di dalam kamarnya. Irene hanya tersenyum dan membiarkan Seulgi memasuki kamarnya,

"Eonni, kau hari ini tidak ada janji kan?"

"Tidak. Aku mengosongkan janjiku untuk kalian. Kita bisa makan bersama."

"Yay! Tumben sekali Sehun tidak memaksamu untuk pergi bersamanya."

Irene hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Seulgi. Entah mengapa akhir akhir ini Sehun sedikit berbeda, dia tidak lagi kekanakan seperti biasanya, Sehun juga sering tidak menghubunginya. Bagaimanapun, tidak mungkin Irene selalu bisa berpikiran positif tentang Sehun. Dia tidak bisa selamanya mempercayai segala hal yang dilakukan Sehun. Irene pernah terluka, dan dia tidak ingin Sehun sampai membuatnya terluka juga. Irene tidak lagi menghitung berapa lama dia sudah bersama sama dengan Sehun seperti ini, sampai mungkin orang orang menerka bahwa sebenarnya mereka sudah berpacaran, padahal mereka belum. Irene rasanya sudah mulai agak bingung dengan hubungan yang ia jalani dengan Sehun ini,

"Dia belum mengubungiku sejak kita bertemu kemarin."

"Benarkah? Sehun bukanlah orang yang seperti itu kan? Apa kalian bertengkar?"

"Aku harap kami bertengkar sehingga aku memiliki alasan untuk tidak menerima kabar darinya, sayangnya kami baik baik saja."

Seulgi sedikit mengerutkan dahinya. Sehun tidak mungkin melukai Irene kan? Mungkin mereka berdua hanya baru sama sama bosan, hingga tak tahu lagi apa yang seharusnya mereka lakukan.

"Eonni kau baik baik saja kan?"

"Tentu Seulgi-ya. Tapi Seulgi, apa ada kemungkinan Sehun memiliki gadis lain?"

"Eonni! Sehun tidak mungkin setega itu."

"Aku tidak membicarakan tega atau tidaknya, Seulgi-ya. Aku mencoba realistis disini. Jika memang dia memilili gadis lain,dia harus mengatakannya, dan aku siap berhenti."

"Apa selemah itu rasa cintamu pada Sehun?"

"Ani. Aku mencintainya. Sangat. Tapi aku tidak boleh egois jika dia memiliki gadis lain yang lebih dia sukai. Aku tidak boleh memaksa Sehun untuk terus menerus menyukaiku."

**

"Hayoung-a, matamu bengkak. Kemarilah aku kompres."

"Aku baik baik saja eonni."

Eunji tetap saja memaksa Hayoung untuk mendekat padanya. Dia bisa merasakan bagaimana beratnya perasaan Hayoung, meskipun dia tidak pernah merasakan hal yang sama. Bagaimana Hayoung yang selalu tersenyum di depan member yang lain walaupun sebenarnya Hayoung ingin sekali saja menangis di depan semua eonni-nya. Eunji bahkan diam diam tahu, saat ponsel Hayoung berdering dan tertera nama Sehun disana. Sepertinya hampir setiap bulannya Sehun menghubungi Hayoung. Dan akhir akhir ini, setelah Hayoung pulang beberapa minggu yang lalu, Eunji semakin sering mendapati notifikasi yang dikirim oleh Sehun, walaupun dia sama sekali tidak pernah tahu apa isinya, namun pasti ada sesuatu di antara mereka lagi.

"Ani, kau tidak baik baik saja. Berhentilah mengatakan kau baik baik saja di saat kau merasa tidak baik Hayoung-ah."

"Aku hanya terlalu lelah."

"Berhentilah jika kau lelah."

"Yaaaa eonni!!!"

Hayoung tiba tiba menatap tajam Eunji dan memanggilnya dengan sedikit berteriak.

"Wae wae ? Apa aku mengatakan hal yang salah?"

"Kenapa eonni tega sekali padaku. Apa eonni menyuruhku untuk berhenti dari Apink? Eonni kau, jinjjaaa. Eonni kau kejam sekali."

"Mwo??? Yaaa!! Kau yang gila Oh Hayoung!!! Aku tidak menyuruhmu berhenti dari Apink!!!"

Hayoung mendadak terdiam begitupun Eunji. Dua gadis ini memang memiliki kepribadian yang menarik jika bersama. Eunji yang bisa mengatakan apapun tanpa pikir panjang dan juga Hayoung yang menerima perkataan tanpa pikir panjang pula. Keduanya akan mudah bertengkar dalam sekejap dan berbaikan dalam sekejap.

"ㅡㅡ aku menyuruhmu berhenti berhubungan dengan Sehun."

"Aku juga berharap aku bisa."

"Dia sudah memiliki Irene."

"Siapapun tahu tentang itu, eonni."

"Apa dia bilang masih mencintaimu hingga membuatmu sangat sulit melepaskannya seperti ini?"

**

"Aku kemarin melihatmu bersama seorang wanita di mobilmu."

Suho berjalan ke arah kulkas dan mengambil sebotol air dingin dari sana. Dia berbicara pada Sehun yang sedang duduk memainkan ponselnya, sepertinya sedang bermain game bersama Chanyeol di sampingnya. Sehun yang mendengar ucapan itu sedikit melirik pada Chanyeol, lalu melirik Suho yang ternyata menatapnya.

"Nugu? Aku?"

"Yaaa, siapa lagi. Aku tidak akan pernah berani berselingkuh lagi bodoh."

Ucap Chanyeol tanpa melihat Sehun maupun Suho dan tetap fokus pada ponselnya. Sedangkan Sehun langsung mematikan ponselnya lalu menaruhnya di atas meja.

"Aku? Selingkuh? Kau melihatku bersama Irene tentu saja."

"Jika itu Irene tidak mungkin aku membicarakannya disini sekarang. Aku melihatmu bersama Hayoung."

"Hahaha, kenapa kau sangat bodoh Sehun-ah, jika mau selingkuh lakukan dengan pro, setidaknya nanti kau akan mati keren. Jika baru selangkah sudah ketahuan, maka kau akan mati payah."

Chanyeol tiba tiba saja tertawa dan mengejek kebodohan Sehun. Chanyeol mengenal betul Sehun seperti apa, Sehun adalah orang yang setia, dia akan sebisa mungkin berusaha untuk tidak membuat pacarnya bersedih, sungguh tipikal laki laki yang sangat di idam idamkan banyak orang. Jadi aneh rasanya jika Sehun sampai berani berselingkuh, karena itu Chanyeol berani mengejek Sehun, Chanyeol rasa tidak mungkin Sehun melakukan hal seperti itu.

"Yaa Hyung! Aku tidak selingkuh, pacar saja tidak punya."

"Kau putus?"

Tanya Suho

"Aku tidak pernah berpacaran dengan Irene. Kami tidak berpacaran."

"Sial aku sangat bingung denganmu Sehun-aa, kalian benar benar tidak berpacaran? Dan tentang kau pergi dengan Hayoung itu juga benar?"

Suho menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka bahwa selama ini Sehun dan Irene belum berpacaran. Tapi siapa yang tahu bahwa mereka belum berpacaran jika mereka pergi kesana kemari selalu berdua bahkan bergandengan tangan, tentu orang orang mengira Sehun adalah pacar Irene.

"Hm. Itu benar, aku pergi dengan Hayoung kemarin."

"Ya Pabo-ya!! Kau lebih buruk dariku, Sehun-aa. Kau menggantungkan Irene dan pergi dengan mantan kekasihmu. Wow. Aku pikir Irene bahkan lebih baik saat bersamaku dulu."

Chanyeol juga tak habis pikir dengan maknae satu ini. Dia pikir setelah Irene benar benar lepas dari Chanyeol, Sehun akan langsung menangkap dan menjadikan Irene miliknya. Tapi ternyata Sehun hanya menangkap Irene saat Irene jatuh, mengobati lukanya tanpa pernah memberikan kejelasan status padanya.

"Mwo? Aku hanya belum yakin dengan perasaanku, Hyung."

"Yaaa. Lalu kenapa dulu kau memukulku karena membuat Irene menangis?"

"Dia pernah ada disaat aku menangis. Aku mulai menyukainya, tapi dia malah bersamamu. Aku menjadi egois untuk terus melindunginya."

"Tapi sekarang kau menggantung perasaannya. Kau masih mencintai Hayoung kan?"

"Aku ?"





"ㅡAku belum tahu."

"ㅡBukankah perasaan manusia kadang berubah?"



**

Jiyoungim

Ex-GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang