[08]

556 84 16
                                    

**

Annyeonghaseyo Hayoung sunbaenim,
Maaf, aku ingin menuliskan beberapa hal untukmu, semoga kau bisa memiliki waktu untuk membacanya. Aku ingin sekali mengenalmu dan berbicara banyak hal berdua, ada sesuatu yang sangat ingin aku bicarakan padamu.
Tolong telepon aku jika kau sudah membaca catatan ini dan memiliki waktu luang, ini no teleponku 000-xxx

Salam, Red Velvet Irene.

Hayoung sedikit terperanjat membaca secarik kertas yang di berikan oleh stylistnya. Dia bilang ini dari manajer Red Velvet. Irene benar benar gadis yang kuat, dia bahkan mengirimkan surat pada Hayoung yang jelas berumur lebih muda darinya, meskipun Hayoung adalah seniornya, tapi tetap saja akan aneh jika bisa sesopan itu pada orang yang lebih muda. Untuk alasan tertentu Hayoung merasa sangat gugup membaca pesan ini, keberanian Irene ternyata bukan main, jika sekarang Hayoung ada di posisi Irene, pasti dia tidak akan setegas dan seberani ini.

Perlahan Hayoung membuka ponselnya dan mengetikkan deretan angka yang sama dengan deretan angka yang Irene tulis dan berhenti setelah angka terakhir ia ketik, dia sedikit berpikir apa dia harus menelepon sekarang, nanti ataukah tidak menelepon sama sekali. Hayoung tidak setakut itu kan untuk menghadapi suatu hal?

Akhirnya dengan seluruh keberanian yang ia miliki dia menelepon Irene,

"Yeoboseyo .."

"Irene-ssi. Ini aku Hayoung."

"Ah, ne Hayoung sunbae. Akhirnya kau menelepon. Aku baru saja kemarin menulis surat itu."

"Kau bisa memanggilku Hayoung, aku lebih muda darimu. Apa kau ingin menemuiku?"

"Ya Hayoung-ssi terimakasih sudah meneleponku. Aku ingin menemuimu, katakan padaku kapan kau bisa bertemu denganku?"

**

"Kau mau kemana Hayoung-aa?"

Naeun yang sedang duduk dan memainkan ponselnya sedikit terganggu dengan Hayoung yang terlihat sangat buru buru mengenakan mantel topi dan juga masker.

"Aku akan keluar sebentar eonni."

"Pergi kemana?"

Suara Eunji yang tiba tiba keluar dari kamar membuat Hayoung sangat terkejut. Dia tidak mungkin bisa berbohong pada Eunji.

"Eum , sebentar saja eonni."

"Aku bertanya kemana, Oh Hayoung."

Eunji menatap tajam Hayoung. Dia merasa ada yang aneh dari gelagat Hayoung yang sangat jarang keluar tanpa ijin itu. Sedangkan Naeun hanya melihat keduanya tanpa mengatakan apapun, Naeun bukanlah orang yang suka mencampuri urusan orang lain meskipun itu adalah membernya. Hayoung terlihat sangat kebingungan menjawab pertanyaan kecil itu.

"Eonni, aku hanya akan pergi sebentar..."

"Mau pergi bersama Sehun atau siapa?"

Hayoung menyerah. Dia tidak mungkin bisa lolos dari Eunji. Dengan napas yang berat akhirnya dia mau mengatakannya pada Eunji. Meskipun menyebalkan, namun Hayoung mengerti bahwa Eunji selalu mengkhawatirkan dirinya. Eunji selalu peduli pada Hayoung bahkan sampai hal hal yang paling kecil. Saat Hayoung tidak memakan sarapannya, saat Hayoung tidur terlambat, saat mata Hayoung bengkak, Eunji peduli tentang semua itu. Dan seharusnya Hayoung bersyukur mempunyai Eunji di sisinya, dan juga, mengatakan hal seperti ini juga mungkin akan meringankan pikirannya.

"Aku akan menemui Irene, eonni. Jadi izinkan aku pergi sebentar, ne?"

"Irene?? Untuk apa kalian bertemu?"

Ex-GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang