chapter 2

41.1K 1K 26
                                    

Finally. Hari jumat berlalu dan kulihat ekor honda b-rv menghilang. Yes! Selama 2 hari kedepan aku bisa bernapas bebas dari pak putra. Sampai detik ini aku masih merutuki ciuman malam itu juga aksi antar jemputnya hingga seisi kantor menyetempel diriku gadis matre dan perayu, terkecuali mba susi.

Tubuh ini teramat lelah. Hanya ingin sesegera mungkin mandi lantas membaringkan diri di bawah gulungan selimut.

--

"Na, bangunnnn. ada tamu tuh nyari kamu" kudengar samar suara tanti berteriak.

Kuambil samsung, menggeser layar jam 7. Tamu? Aneh! Pagi amat.

Berjalan membuka pintu, "Siapa sih tan?" Tanyaku penasaran.

"Lihat saja sendiri" jawabnya sengak licik, pasti tanti tahu tapi sengaja membuatku menerka-nerka.

Ritual mandi selesai sangat cepat, gara-gara tamu tak dikenal aku harus mandi pagi padahal rencanaku libur bermalas ria diatas kasur.

Mengenakan dress batik selutut dan rambut kuncir kuda, ya Tuhan tumben aku ada tamu... selama 2 tahun dikosan ini palingan yang datang diah, widya, nita dan langsung nyembul kedalam kamar.

"Pakkk?!" Teriakku tidak percaya, mungkin aku masih mimpi. Mengucek mata berkali-kali.

"Ana, kamu nggak salah lihat ini aku putra" katanya yang duduk dikursi kayu ruang tamu.

Aku tetap berdiri tidak beranjak dari lantai pijakanku, apa ini apa yang dilakukannya sepagi ini dihari libur.

Eh kok dia berdiri lalu berjalan kearahku.

"Ayo kita berangkat" tangannya meraih menarik tanganku.

"Bapak pasti mengigau ini hari libur!"

"Kamu yang masih mimpi, lihat baik-baik apa yang aku pakai bukan baju formal"

O... betul juga katanya, kulihat keseluruhan ia memakai jeans biru selutut dan kaos hitam bertuliskan lombok. Ia makin muda seperti mahasiswa semester 8.

--

Bodoh.bodoh.bodoh! Umpatku dalam hati, kenapa aku selalu menurut apa perintahnya. Alhasil sabtu yang kuimpikan gatot.

"Pak, kita mau kemana" tanyaku penasaran.

"Kerumah kita gadis kecilku" ucapnya nyengir licik.

"Mau apa? Kalau sarapan kan bisa disekitaran gor saja yuk?" Ih mulai gila nih, apa yang akan terjadi dirumahnya.

"Nih kita sudah sampai, aku buka gerbang dulu sebentar" ucapnya pelan.

Terlambat sudah.

Mataku menatap pasrah pada rumah minimalis bercat abu-abu berlantai 2. Apa benar dia tinggal sendiri?!

"Ayo turun, mau jalan sendiri apa aku gendong?" Alisnya naik turun, menyeringai mesum.

Melirik tajam, aku jelas jalan sendiri apakah digendong dikira bayi kali.

"Welcome to our home"  ucapnya riang. Terdengar aneh. Dia yang dingin berubah gila.
" bagaimana suka? Semua ruangan dicat warna kuning kesukaanmu bukan?" Lanjutnya berbinar.

Aku tak percaya, kok dia bisa tahu warna favoritku dan jujur, aku sangat suka rumah ini tapi maksudnya apa dia dari tadi ngoceh rumah kita!

Menarikku berjalan kedapur, apa yang dia lakukan.

I Love U BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang