chapter 13

14.7K 552 33
                                    

"Na, kok tampangmu kayak istri ketangkap basah selingkuh sama suaminya?" Ceplos widya seenaknya, ana menyeringai dalam batinnya ingin sekali menumpahkan kemarahannya bak naga mengamuk, kan penyebab utama tadi siang antara ana dan evan adalah ide widya.

Satu meja berisi 4 orang selain ana langsung memperhatikannya, terutama putra dengan tatapan kecurigaannya.

"Apaan sih, aku cuma nahan pepsi. Aku ke toilet dulu ya" ucap ana asal pada semua.

"Kamu baik-baik aja kan yang?" Tanya putra khawatir.

Mengangguk. "Heem" jawabnya meyakinkan prianya.

"Jangan-jangan situ hamil kali na" sahut dyah keras membuat wajah sampai telinga ana seperti udang rebus, beberapa pasang mata penghuni meja sekitarannya menatap ana yang telah bangkit dari kursinya.

"Mulutnya sekolahin dong di... tanggal 16 kemarin aku mens" terdengar begitu sengak lalu meninggalkan meja menuju toilet.

Ana sebenarnya asal saja ngomong nahan pepsi alias pipis dan kakinya pun mendukung mulutnya dengan terus saja melangkah menuju tempat manusia memenuhi panggilan alamnya yang pada pintunya berlogo perempuan berdiri.

Akhirnya ana mencuci mukanya agar lebih segar dan pikirannya lebih jernih.

Keluar dari toilet khusus kaum hawa itu, ana dikejutkan dengan bodyguard tampan yang berdiri persis depan pintu.

"Na, ada hubungan apa kamu dengan dia?" Tanya evan serius.

Ana melihat evan seperti bukan evan, "maksudmu dia siapa?"

"Putra" suaranya mengatakan nama putra seperti muak dan benci.

"Aku... aku...." lidah ana kelu suaranya tercekat dalam tenggorokannya.

"Jauhi lelaki busuk itu, dia nggak pantas untuk gadis sebaik dan sepolos kamu" evan menghela nafasnya kasar. "Aku berbicara seperti ini karna aku sayang kamu dan aku nggak ingin kamu rusak" lanjutnya kemudian membalikkan badan berjalan meninggalkan ana yang masih terdiam kaku.

Mata ana terus saja memandang punggung evan yang makin menjauh dan hilang, di tengah pergolakan batin dan otaknya.

Alangkah munafiknya kamu ana, mungkin tidak hanya evan yang mengatakan atau lebih tepatnya menilai kamu adalah gadis baik dan polos.

Sesungguhnya kamu gadis bukan gadis lagi, kamu sering menonton film berasa pornografi, membuka internet tentang begituan dan point utama, Ana, kamu telah 'begituan' di luar ikatan sah.

Tunggu, tadi evan mengatakan putra lelaki busuk! apa maksudnya?

Sungguh perkataan evan sangat menohok dalam diri ana, selama sebulan ini ia menikmati hubungan pertama kalinya dengan lelaki dan itu langsung berbuat jauh! Walau ada rasa takut dan bersalah pada ayahnya yang kemungkinan besar tidak bisa melihat langsung.

Ana memijat pelipisnya pelan, kenapa jadi rumit?!

"Sayang, kamu beneran baik-baik aja?" Suara putra yang tiba-tiba ada di depannya sungguh membuat jantungnya melompat jauh dari tempatnya bergelantung.

"Mas kok ke sini?" menjawab pertanyaan dengan pertanyaan adalah hal pengalihan yang paling buruk.

"Aku khawatir kamu ada apa-apa, masa ke toilet 15 menit lebih" terang putra yang terus menatap penuh selidik pada diri ana.

"Tadi antri, yuk keluar masa ngobrol di toilet sih" ucap ana tersenyum tipis seraya mengambil tangan putra sebelum berjalan beriringan.

Pikirannya kini lebih tertata sedikit, ana tenanglah bukan hanya kamu tapi pasti banyak ana ana lainnya yang menodai kepercayaan yang di berikan ortunya. Sungguh miris!

I Love U BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang