Dari musim penghujan hingga musim kemarau
Dari detik-detik napasku yang penuh kasmaran
Hingga napas gelisah yang menderu pasrah
Aku masih mengenalmu sebagai lelaki yang sama
Lelaki yang dingin, cuek, bahkan jahat
Tapi, aku tahu dibalik sifatmu itu kau punya hati yang lembutJika yang sepertiku saja kau anggap angin lalu
Bagaimana dengan perasaanku ini? Apa kau juga akan membiarkannya rapuh?
Hati yang mempercayai dirimu, hati yang membuatmu bingung
Bingung karena bertemu dengan seseorang sepertiku
Yang kau anggap 'gila' ini
Yakin, kau tak merindukanku?Jatahku setiap malam terus kuminta pada Tuhan
Ku meminta turunkan hujan, agar kau ingat jika aku pernah ada dengan segenap jiwaku yang benar-benar merindu hadirmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Senisa (kumpulan puisi)
PuisiMenyalurkan ide sekaligus hobi dalam menulis puisi <333 **** Credit cover by Pinterest.